Sebagian orang mengatakan berbisnis itu sama dengan berjudi karena dalam menjalaninya ditemui berbagai ketidakpastian. Dan ini harus dihadapi setiap entrepreneur tanpa terkecuali.
Apa yang dialami oleh pendiri Fedex, perusahaan dunia yang bergerak dalam bidang pengiriman barang , juga tidak berbeda. Setelah mengumpulkan dana sebanyak hampir 90 juta dollar dan menyumbang 4 juta dollar untuk tujuan sosial, Fred Smith sukses mendirikan Federal Express di tahun 1971.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN KLIK DISINI
Sayangnya, 3 tahun kemudian karena terimbas pengeluaran bahan bakar yang membubung tinggi, Fedex berada di tepi jurang kebangkrutan dengan tidak adanya pihak yang mau memberikan pinjaman atau investasi dalam bentuk modal apapun.
Pada satu titik, yang hanya dimiliki oleh perusahaan saat itu ialah 5000 dollar yang tak mencukupi untuk membuat bisnis tetap berjalan. Pesawat terbang mereka membutuhkan bahan bakar dan uang itu tak mencukupi untuk membeli bahan bakar.
Apa yang dilakukan Fred Smith berikutnya mungkin sangat sukar dimengerti. Ia membawa uang terakhir yang dimiliki Fedex itu dan terbang ke Las Vegas. Dana itu bukan untuk berinvestasi atau membayar apapun demi membuat perusahaan tetap bertahan di tengah krisis. Fred bermain permainan Black Jack dan menggunakan 5.000 dollar itu sebagai uang taruhan.
Meski penuh risiko, akhirnya Fred tak hanya sanggup mengembalikan 5.000 dollar itu kembali ke perusahaan tetapi juga memberikan suntikan dana ekstra ke rekening perusahaan sebesar 27.000 dollar! Jumlah ini cukup untuk membuat perusahaan beroperasi lebih lama lagi.
Saat ditanya mengapa ia menggunakan dana perusahaan yang sudah penghabisan itu untuk dipertaruhkan ke meja judi di Las Vegas, ia mengatakan, “Apa bedanya? Tanpa dana segar untuk perusahaan penjual bahan bakar, kami tidak bisa terbang bagaimanapun juga.”
Tak berapa lama setelah itu, ia sukses mengumpulkan dana sebesar 11 juta dollar untuk menjaga perusahaan tetap tegak melayani permintaan pelanggan di tengah melesatnya harga bahan bakar.
Tahun 1976, Fedex akhirnya berhasil meraup untung pertamanya sebesar 3,6 juta dollar dan kini diperkirakan nilai Fedex di antara kisaran 25-35 miliar dollar. Sementara Fred sendiri memiliki aset yang diperkirakan senilai 2 miliar dollar. (akhlis)
Sumber: eCiputra
Sayangnya, 3 tahun kemudian karena terimbas pengeluaran bahan bakar yang membubung tinggi, Fedex berada di tepi jurang kebangkrutan dengan tidak adanya pihak yang mau memberikan pinjaman atau investasi dalam bentuk modal apapun.
Pada satu titik, yang hanya dimiliki oleh perusahaan saat itu ialah 5000 dollar yang tak mencukupi untuk membuat bisnis tetap berjalan. Pesawat terbang mereka membutuhkan bahan bakar dan uang itu tak mencukupi untuk membeli bahan bakar.
Apa yang dilakukan Fred Smith berikutnya mungkin sangat sukar dimengerti. Ia membawa uang terakhir yang dimiliki Fedex itu dan terbang ke Las Vegas. Dana itu bukan untuk berinvestasi atau membayar apapun demi membuat perusahaan tetap bertahan di tengah krisis. Fred bermain permainan Black Jack dan menggunakan 5.000 dollar itu sebagai uang taruhan.
Meski penuh risiko, akhirnya Fred tak hanya sanggup mengembalikan 5.000 dollar itu kembali ke perusahaan tetapi juga memberikan suntikan dana ekstra ke rekening perusahaan sebesar 27.000 dollar! Jumlah ini cukup untuk membuat perusahaan beroperasi lebih lama lagi.
Saat ditanya mengapa ia menggunakan dana perusahaan yang sudah penghabisan itu untuk dipertaruhkan ke meja judi di Las Vegas, ia mengatakan, “Apa bedanya? Tanpa dana segar untuk perusahaan penjual bahan bakar, kami tidak bisa terbang bagaimanapun juga.”
Tak berapa lama setelah itu, ia sukses mengumpulkan dana sebesar 11 juta dollar untuk menjaga perusahaan tetap tegak melayani permintaan pelanggan di tengah melesatnya harga bahan bakar.
Tahun 1976, Fedex akhirnya berhasil meraup untung pertamanya sebesar 3,6 juta dollar dan kini diperkirakan nilai Fedex di antara kisaran 25-35 miliar dollar. Sementara Fred sendiri memiliki aset yang diperkirakan senilai 2 miliar dollar. (akhlis)
Sumber: eCiputra