Selasa, 30 Juni 2020

DRAMA SUJUD DAN TANGIS RISMA


Walikota Surabaya  Tri Rismaharini mendadak jadi pusat perhatian seluruh Indonesia. Ia bersujud di depan para dokter sambil terisak menangis merasa bersalah. Risma bahkan mencatut dirinya dengan kata goblok. 

Tidak ada orang Surabaya meragukan kapasitas seorang Risma. Risma adalah ratu kesayangan. Ia dicintai dan disayang warga Surabaya. Ia bekerja sungguh2. Penuh totalitas dan kerja keras. Surabaya yang bersih, nyaman, hijau dan maju terwujud karena tangan dingin Risma.

Model leadership Risma memimpin anak buahnya keras dan ngotot. Ia bekerja detail. Devil is in detail. 

Kebijakan yang dibuatnya secara detail diurainya dengan runut. Controlling dan evaluasi progres di lapangan rutin disidaknya. 

Tidak heran banyak anak buahnya kelabakan saat disidak Risma. Risma tidak segan memuntahkan kemarahannya saat sidak. Suaranya kencang. Amarahnya lama. Apalagi jika menyangkut kepentingan warganya. Risma tidak kenal kompromi. Risma tidak segan tongkrongin lokasi sampai masalah selesai.

Saya termasuk orang luar Surabaya yang kesengsem sama Risma. Siapa sih yang gak kesengsem sama tangan dinginnya. 

Ia mampu mengubah kota yang tadinya macet, kumuh, jorok jadi kinclong, hijau, bersih dan nyaman. 

Belum lagi sentuhan humanisnya saat kotanya diserang teroris. Beberapa gereja dibom sekitar Mei 2018. Puluhan jatuh korban. Dalam hitungan jam Risma turun ke lapangan. Ia memeluk satu persatu keluarga korban. Ikut meratap. Ikut menangis. Korban bom merasa tenang dalam pelukan ibu mereka. 

Sayangnya, dalam kondisi extra ordinary  pandemi Covid 19 tangan dingin Risma seperti kehilangan magicnya. 

Setidaknya data dan kurva kasus Covid 19 menunjukkan itu. Surabaya masih zona hitam. Kasus baru harian mencapai 3 digit terus naik . CFR Case Fatality Rate sekitar 7.3 persen. Lebih tinggi dari angka CFR nasional sekitar 5.2 persen. 

Apa yang terjadi di Surabaya atau Jatim sesungguhnya?

Pasti tak banyak yang tahu apa sesungguhnya yang terjadi di Surabaya. Publik malah menangkap pesan ada drama yang terjadi. Risma nangis2 bersujud di depan para dokter. Inti persoalan malahan hilang ditelan video drama sujud Risma. 

Seorang teman pengajar di Surabaya cerita. Suatu hari di bulan Maret ibunya teman saya itu mendadak drop. Mereka langsung membawa ke rumah sakit. 

Kamar rumah sakit semuanya penuh. Padahal ibunya perlu ditangani segera. Ibunya harus menunggu di lobby cukup lama. Untung akhirnya dapat kamar. Itu kejadian di bulan Maret. Kondisinya sudah megap2.

Pokok persoalan utama di Surabaya sejak awal adalah faskes yang kewalahan menampung pasien. Daya tampung rumah sakit tidak cukup.  Tenaga kesehatan  akhirnya kelimpungan. 

Nakes di hilir pontang panting menangani banjir pasien dari hulu yang terus meningkat kasusnya. Banyak juga nakes menjadi korban. Meninggal dunia.

Kemarin, para dokter bertemu Walikota Surabaya di Balai Kota.

Dokter Sudarsono memaparkan kondisi rumah sakit rujukan di Surabaya yang disebut telah kelebihan kapasitas atau overload. Kondisi itu membuat banyaknya pasien meninggal dunia. 

"Pasien yang meninggal itu ada dua. Pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan yang optimal, sudah ventilator macem-macam, tapi karena orangnya sudah tua, komorbid-nya banyak, dia meninggal," kata Sudarsono di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/6).

Sedangkan yang kedua, adalah pasien yang tak bisa dirawat dengan optimal, karena kondisi rumah sakit yang overload. Hal itu membuat rumah sakit tak mampu lagi menampung pasien. Akibatnya sejumlah pasien pun meninggal dunia. 

Sudarsono mengatakan kondisi overload itu berdasarkan laporan beberapa dokter jaga, di rumah sakit rujukan lain di Surabaya. 

Sejumlah pasien yang sudah kritis, katanya, tak bisa mendapatkan perawatan. 

"Saya itu tiap malam dikonsultasi dokter-dokter jaga di rumah sakit, 'dok mohon maaf saya konsul nggeh, kayak gini bagaimana', ini PDP masuk dirawat, 'Enggak ada tempat dok, rujuk enggak ada tempat', Itu RS seperti itu, pasien mati sia-sia, karena memang overload," katanya

Sudarsono mengatakan selain terjun langsung di IGD, Poli dan ruang isolasi untuk merawat pasien Covid-19, ia juga seringkali mendapatkan permintaan konsultasi dari dokter rumah sakit rujukan lain. 

"Saya tahu, tidak langsung di Soetomo, tapi saya di WhatsApp karena mereka [dokter] itu mantan-mantan murid saya," katanya. 

Ia juga bercerita bahwa dirinya sempat menangis saat dimintai tolong oleh pasien yang membutuhkan ruang perawatan. Namun karena kapasitas yang penuh, ia mengaku tak bisa berbuat apa-apa. 

Selain itu, Sudarsono juga seringkali tak bisa menahan air matanya ketika melihat sejumlah rekannya, baik dokter maupun perawat, yang meninggal dunia saat bertugas. 

"Saya nangis, di poli ada pasien nangis-nangis minta dicarikan tempat, saya nangis, gimana ya gak ada tempat. Saya juga nangis melihat teman-teman saya berguguran, melihat perawat juga melihat masyarakat yang seperti ini," ujarnya. 

Ia pun mempertanyakan persoalan yang di hulu, sehingga pasien corona terus membludak dan membanjiri hilir, atau rumah sakit. 

"Kita itu yang di hilir (rumah sakit) dikasih (mendapatkan banyak pasien) terus saban hari, berarti yang di hulu (masyarakat) ini ada apa," ujarnya. 

Sudarsono mengakui Risma telah gencar mengingatkan masyarakat Surabaya untuk tertib protokol kesehatan. 

Namun, nyatanya masih banyak warga yang tak perduli. Hal itu dilihat oleh mata kepalanya sendiri. 

"Usaha Bu Risma sudah sangat bagus, cuma saya melihat, di daerah itu, di jalan-jalan kecil itu masih ada warung kopi, anak-anak muda [ramai]," katanya. 

Dengan kondisi itu, Sudarsono pun meminta agar Pemkot Surabaya menjalin koordinasi dengan para rumah sakit rujukan di Surabaya, hal itu tersebut dilakukan agar permasalahan ini bisa segera teratasi. 

"Mohon nanti ada koordinasi, konsolidasi, saya ingin ketemu Bu Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita dengan stafnya, karena saya merasa kurang koordinasi," ucapnya. 

Mendengar pernyataan-pernyataan Sudarsono, Risma menjawab, "Mohon maaf Pak Sudarsono, saya memang goblok, nggak pantas saya jadi Wali Kota Surabaya," ujar Risma. 

Usai mengatakan itu, mendadak Risma sujud di lantai. Menangis. Kontan para dokter kikuk. Serba salah. Bingung. Walhasil episode curhat nakes berakhir dengan tontonan drama yang bikin haru.

Apakah sujud dan airmata Risma akan menyelesaikan persoalan? 

Belum hilang ingatan kita drama marah2 Risma saat dua mobil labotarium PCR dibelokkan ke Tulung Agung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. 

Risma mencak2. Ia merasa disabotase. Risma yang minta labotarium mobile itu ke Doni Monardo, mengapa malah dibelokkan ke daerah lain?

Dari kejadian itu akhirnya publik tahu ada masalah besar antara gubernur dan walikota. Mereka tidak kompak. Berseteru. Saling memunggungi. 
Keduanya tidak bisa bekerja bersama dan tidak bisa bekerja sama.

Tidak heran, akhirnya publik Surabaya yang jadi korban. Secara umum Indonesia juga terkena. Angka yang tinggi di Jatim menyumbang cukup signifikan pada kurva angka nasional.

Dalam teori kepemimpinan hanya ada dua kemungkinan.

Meminjam kutipan Eldridge Cleaver.  

'There is no more neutrality in the world. You either have to be part of the solution, or you're going to be part of the problem.'

Atau lebih sederhananya If you are not part of the solution, you must be part of the problem.

Saya kira, gubernur Khofifah dan walikota Risma jika tidak bisa kerja sama dan bekerja bersama pokok persoalan di Jatim tidak akan selesai.

Dalam kasus Pandemi Covid 19 ini kedua belah pihak gubernur dan walikota bukan bagian dari solusi tapi bagian dari masalah. Ujung2nya rakyat Jatim dan nakes yang jadi korban.

Salam perjuangan penuh cinta

Birgaldo Sinaga

Senin, 29 Juni 2020

Jasa Instalasi Jaringan di Bali dan Nusa Tenggara

Januari 2019, Pekerjaan Jasa Instalasi Jaringan untuk data dilakukan disebuah gudang perusahaan consumer goods di bilangan Renon Denpasar. Tidak banyak, namanya juga gudang hanya 16 titik data itu pun hanya satu lantai. Setelah dilakukan survei, pengajuan penawaran, PO pun turun dari kantor pusat perusahaan di jakarta. Sehari setelahnya pekerjaan instalasi jaringan LAN pun dilakukan dilanjutkan dengan perapihan dan labeling end-to-end.
Image by: DPU Bali, Jasa Instalasi Jaringan di Bali
Instalasi Jaringan data di Renon Denpasar ini merupakan bagian dari project kami di perusahaan yang sama. Di pabrik sekaligus kantor Tabanan Jasa Instalasi Jaringan sebanyak 48 titik dan selain itu kami juga setting Access Point sebanyak 3 unit.
Image by: DPU Bali, Jasa Instalasi Jaringan di Bali
Sebagai penyedia jasa instalasi(insfrastruktur) jaringan Data Piranti Utama melayani jasa pemasangan jaringan, jasa penarikan kabel jaringan, jasa instalasi jaringan diseluruh wilayah di Bali bahkan hingga lombok, sumbawa, bima dan wilayah lain bagian indonesia timur.
Jika anda membutuhkan penyedia jasa instalasi jaringan baik untuk data, cctv, telpon, fire alarm, panic button wireless calling system silahkan hubungi Data Piranti Utama di nomor hotline : 085738355909 atau email: contact@datapirantiutama.co

INILAH PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO PALING EMOSIONAL SEPANJANG KEPEMIMPINANNYA


Bismillahirrahmannirrahiim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi

Salam sejahtera bagi kita semuanya

Om Swastiastu

Namo Buddaya

Salam kebajikan

Yang  saya hormati

Bapak Wakil Presiden

Para Menko

Para Menteri

Yang saya hormati

Seluruh ketua/pimpinan lembaga-lembaga yang hadir
Yang tidak bisa saya sebut satu persatu

Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati

Suasana dalam tiga bulan ke belakang ini dan ke depan, mestinya yang ada adalah suasana krisis. Kita juga mestinya… mestinya juga semuanya yang hadir disini sebagai pimpinan, sebagai penanggung jawab. 

Kita yang berada disini ini bertanggung jawab kepada 260 juta penduduk Indonesia. 

Tolong digaris bawahi. 

Dan perasaan itu tolong sama. Kita sama.  Ada sense of crisis yang sama.

Hati-hati. OECD terakhir sehari atau dua hari yang lalu menyampaikan bahwa growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6 bisa sampai ke 7,6 persen. 6 sampai ke 7,6 persen. Minusnya. Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen. 

Perasaan ini harus sama.

 Kita harus ngerti ini. 

Jangan biasa-biasa saja.

 Jangan linear.

 Dan menganggap ini normal. 

Bahaya sekali kita.

Saya melihat masih banyak yang menganggap ini normal. Lha kalau saya lihat Bapak/Ibu dan Saudara-saudara masih ada lihat ini sebagai sebuah ini masih normal.

 Berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa. Extra ordinary. Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. 

Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah…. Berbahaya.

Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita. Kebijakan-kebijakan kita. Suasana adalah harus suasana krisis. 

Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja. Menganggap ini sebuah kenormalan. 

Apa-apaan ini ?

Mestinya suasana itu ada semuanya. Jangan memakai hal-hal yang standard pada suasana krisis. Manajemen krisis sudah berbeda semuanya, mestinya.

Kalau perlu kebijakan Perpu  ya Perpu saya keluarkan. Kalau Perpres,  Perpers saya keluarkan. Kalau saudara-saudara punya peraturan Menteri ya keluarkan. 

Untuk menangani negara. 

Tanggung jawab kita terhadap 267 juta rakyat kita.

Saya lihat masih banyak kita ini yang masih biasa-biasa saja. 

Saya jengkelnya disitu. 

Ini apa nggak punya perasaan. 

Suasana krisis.
 
Yang kedua, saya peringatkan belanja-belanja di kementerian. Saya lihat laporan masih biasa-biasa saja. 

Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya karena uang beredar akan semakin banyak. Konsumsi masyarakat nanti akan semakin naik. Jadi belanja-belanja di kementerian tolong dipercepat.

Sekali lagi, jangan menganggap ini biasa-biasa saja. Percepat. Kalau ada hambatan, keluarkan aturan menterinya agar cepat. Kalau perlu Perpres, saya keluarkan Perpresnya. 

Untuk pemulihan ekonomi, nasional misalnya saya berikan contoh , bidang kesehatan.

Itu dianggarkan 75 trilyun. 75 Trilyun. Baru keluar 1, 53 persen, coba.. Uang beredar di masyarakat ke rem kesitu semua. Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan  yang tepat sasaran sehingga men-trigger ekonomi. Pembayaran tunjangan untuk dokter, untuk  dokter spesialis, untuk tenaga medis segera keluarkan.

Belanja-belanja untuk peralatan, segera keluarkan. Ini sudah disediakan  70an trilyun  seperti itu.

Bansos yang ditunggu masyarakat, segera keluarkan. Kalau ada masalah. Lakukan tindakan-tindakan lapangan. Meskipun sudah lumayan tapi baru lumayan. Ini extra ordinary. Harusnya 100 persen. 

Dibidang ekonomi juga sama. 

Segera stimulus ekonomi bisa masuk ke usaha kecil, usaha mikro. 
Mereka menunggu semuanya !

Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita … bantu. 

Nggak ada artinya..

Berbahaya sekali kalau perasaan kita seperti nggak ada apa-apa. 

Berbahaya sekali. 

Usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah, usaha gede, perbankan, semua yang berkaitan dengan ekonomi, manufaktur, industri terutama yang padat karya, beri prioritas kepada mereka supaya nggak ada PHK.

Jangan  sudah ada PHK gede-gedean, duit serupiahpun belum masuk ke stimulus ekonomi kita. 

Hanya gara-gara urusan peraturan. Urusan peraturan. Ini extra ordinary. 

Saya harus ngomong apa adanya.

 Nggak ada progress! 

Yang signifikan, nggak ada. 

Kalau mau minta Perpu lagi, saya buatin Perpu  Kalau yang sudah ada belum cukup.

Asal untuk rakyat.

 Asal untuk negara. 

Saya pertaruhkan reputasi politik saya. 

Sekali tolong ini  di .. betul-betul dirasakan kita semuanya. Jangan sampai ada hal yang jusrru menganggu lagi langkah-langkah extra ordinary ini. Betul-betul harus kita lakukan.

Dan saya membuka … yang namanya langkah..  entah ..langkah-langkah politik. Entah langkah-langkah kepemerintahan. 

Akan saya buka. 

Langkah apapun yang extra ordinary akan saya lakukan. 

Untuk 267 juta rakyat kita. 

Untuk negara.

Bisa saja membubarkan Lembaga.
 
Bisa aja reshuffle.

Udah kepikiran kemana-mana saya. Entah buat Perpu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada. 

Suasana ini tidak... Bapak/Ibu tidak merasakan itu, sudah. 

Artinya tindakan-tindakan yang extraordinary keras akan saya lakukan. 

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada  kesempatan yang baik ini. Saya betul-betul minta pada  Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian, mengerti dan memahami  apa yang tadi saya sampaikan. 

Kerja keras dalam suasana seperti ini sangat diperlukan. Kecepatan dalam suasana seperti ini sangat diperlukan. 

Tindakan-tindakan di luar standard saat ini sangat diperlukan. Dan manajemen krisis… Kalau sekali lagi payung hukum masih diperlukan, saya akan dsiapkan.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.
 
Terima kasih.   

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Erick Tohir Minta Perusahaan BUMN Alihkan Proyek Kecil ke UMKM


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengimbau perusahaan negara memprioritaskan proyek bernilai kecil dialihkan ke pelaku industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Apa tujuannya?

"Nantinya, BUMN tidak boleh ikut tender apalagi yang kecil-kecil. Kita mau prioritaskan ke UMKM," ujar Menteri Erick.

Seorang blogger miliuner terkenal sedang menyusun tim
Alan Suryajana Tutorial
Dia menyebutkan prioritas ditujukan ke delapan jenis usaha, di antaranya pengadaan makanan dan minuman hingga alat berat. Menurut Erick, langkah ini dapat membuat pemerataan di dunia usaha bersama-sama tumbuh yang akhirnya mendongkrak perekonomian nasional.

"Ini tujuan ke depan dengan target Indonesia emas 2045, top lima besar ekonomi, pertumbuhan ekonomi 5,7 persen, populasi 319 juta dengan usia harapan hidup 75,5 tahun," katanya.

Ditopang sumber daya alam dan jumlah pewr Indonesia yang besar, Erick optimistis Indonesia akan mencapai tujuan itu.

"Indonesia bisa jadi negara besar karena dua hal, penduduk dan sumber daya alam. Kita jangan jadi pasar lagi. Kita punya yang namanya sumber daya alam, dan pasar yang sangat besar," ujarnya

https://www.inews.id/finance/bisnis/erick-tohir-minta-perusahaan-bumn-alihkan-proyek-kecil-ke-umkm

#ErickThohir

Minggu, 28 Juni 2020

Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Ditje Budiarsih adalah nama peragawati (model) yang cukup terkenal pada masa orde baru gan sist,kecantikannya membuat dia dianggap seperti reinkarnasi Ken Dedes.Wanita Jawa legendaris yang menjadi simbol kecantikan, kenikmatan,dan kekuasaan.Seperti itulah sosok Ditje digambarkan.



Waktu itu Ditje sudah menikah gan sist,dan pria yang beruntung memilikinya itu bernama Budi Mulyono.Setelah menikah ia lebih akrab dipanggil dengan nama Ditje Budi Mulyono,sayang dia tidak terlalu lama menikmati semua popularitas dan kesuksesannya.


Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba
Ditje Budiarsih

Sumber



Terbunuhnya Ditje


Honda Accord putih berhenti di tepi Jalan Dupa, Kalibata,Jakarta Selatan.Pada pukul 22.00 tanggal 8 September 1986,dari mobil bernomor polisi B 1911 itu terbujur kaku seorang perempuan.Lima luka tembakan senjata api bersarang di tubuhnya.Di belakang telinga kanan,dada,pundak,ketiak kanan, dan di punggung kanannya gan sist.Wanita itu adalah Ditje. Budiarsih,sang peragawati 


Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Ilustrasi Kalibata sekarang gan sist


Lokasi dimana dia ditemukan tewas berada di kebun karet daerah Kalibata,yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumahnya.Pembunuhan ini bisa dibilang dilakukan sembrono menurut ane,karena masih meninggalkan jejak,dan dilakukan tidak terlalu jauh dari kediamannya.Terlebih lagi yang dibunuh adalah peragawati terkenal pada masanya.




Pak De Yang Ditumbalkan Polisi


Kematian Ditje menjadi berita besar kala itu gan sist,sampai akhirnya polisi menetepakan satu orang tersangka dalam kasus ini.Tersangka pembunuhan tersebut adalah seseorang yang biasa dipanggil Pak De Nama aslinya adalah Muhammad Siradjudin,bekas pembantu letnan satu (peltu) di kesatuan TNI.


Menurut cerita polisi,Pak De yang juga dituduh membunuh Endang Sukitri di Depok,menghabisi Ditje karena masalah uang.Menurut polisi,Pak De adalah dukun yang bisa menggandakan uang  



Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Sosok Pak De dan Ditje

Sumber



Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) polisi waktu itu,disebutkan bahwa Ditje menitipkan uang Rp 10 juta kepada Pak De.Uang tersebut sedianya bakal disulap menjadi ratusan juta rupiah,seperti yang dijanjikan pria pensiunan tentara dengan pangkat terakhir pembantu letnan satu itu. Karena uang tersebut sudah habis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,pada akhirnya ia tidak bisa menggandakan uang milik Ditje.Maka Pak De nekat menghabisi nyawa Ditje,itu menurut cerita versi polisi gan sist.Ane ragu akan versi cerita ini,IYKWIM nih dimasa orba semuanya bisa diatur dan pokoknya beres.Iya kan ? 


FYI yang menarik gan sist cerita dukun pengganda uang sudah ada sejak era orde baru,ane kira hanya ada diera 2000-an saja 
Karena merasa dirinya tak membunuh Ditje,Pak De membantah semua tuduhan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pak De mengaku semua yang tercantum di BAP,dimana menyebut dia membunuh Ditje tidak benar.Ia terpakasa mengakui itu semua,tak lain karena dirinya tak tahan disiksa. 



Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba


Sumber



Terjadi tarik ulur kepentingan antara Polda Metro Jaya dan Polda Jabar,mengenai sosok yang akan dijadikan tersangka pembunuhan di dua TKP berbeda.Namun pada akhirnya dua tuduhan pembunuhan itu malah dialamatakn pada Pak De seorang,harusnya kasus di Depok bisa diselesaikan lebih dulu.Namun faktanya kasus pembunuhan di Depok tak terselesaikan,dan sosok Pak De jadi kambing hitam atas dua kasus pembunuhan sekaligus.


Pengadilan memutus Muhammad Siradjudin bersalah dan memvonisnya hukuman seumur hidup.Dia sempat mengajukan banding gan sist,namun usaha bandingnya sia-sia.Dan ia harus rela menjalani masa hukuman di LP Cipinang.



Hubungan Antara Pak De dan Ditje


Pak De sendiri cukup mengenal Ditje Budiarsih gan sist,bahkan sudah seperti keluarga sendiri.Setiap kali ada masalah,dia selalu bercerita kepada Pak De.Sosok Pak De juga berperan sebagai penasehat spiritual Ditje,sama seperti artis zaman sekarang ya gan sist.Kebanyakan memang punya guru spiritual macam ini,seperti contohnya almarhum Jupe juga punya guru spiritiual seperti ini.



FYI Kalau untuk orang Jawa sendiri,sosok Pak De ini punya peran penting layaknya orangtua sendiri gan sist.Dijadiakan tempat untuk berkeluh kesah dan meminta nasehat soal masalah yang dialamimya,biasanya sosok seperti Pak De punya peran demikian.Tidak heran artis atau pejabat pun pasti punya sosok orang seperti Pak De,perlu digaris bawahi guru spiritual bukan berarti dukun.Hal ini juga lumrah terjadi di masyarakat Jawa,sosok Pak De menjadi wong tuwo (orang yang dituakan dan dihormati).Sosok seperti Pak De masih banyak ditemui sampai sekarang,biasanya ia dimintai saran soal masalah seperti hari pernikahan,weton dan hari lahir.



Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Sumber



Ini sosok penggambaran guru spiritual yang pernah TS temui ya gan sist (kebetulan TS lahir dilingkungan masyarakat Jawa) biar kalian gak salah tafsir dan mengira sosok guru spiritual selalau identik dengan dukun 


Ditje Budiarsih sendiri sudah bersuami.Suaminya bernama Budi Mulyono,saat itu tengah mengalami kelumpuhan.Sebenarnya dari segi materi,Ditje sudah berkecukupan. Mobil punya 2,rumah besar seperti istana.Satu hal yang kurang menurut Pak De dari Ditje mungkin soal kepuasan seks saja,pernyataan ini pernah dimuat Koran Tempo (27/2/2002).




Kisah Asmara Panas


Menjadi tempat curhat,Pak De megetahui segala rahasia Ditje gan sist.Beliau mengungkap bahwa Ditje mempunyai kekasih lain yang merupakan pensiunan KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara),Marsekal Suwoto Sukendar adalah nama kekasihnya itu.Selain dengan sang Marsekal,Ditje juga suka 'main' dengan Indra Rukmana dan Sudwikatmono.Menurut penuturan Pak De,beliau sendiri sudah mewanti-wanti kalau hal yang dilakukan karena kepuasan seks semata itu adalah dosa.Namun Ditje tak menghiraukannya,dan jatuh semakin dalam di lembah surga duniawi.


FYI Indra Rukmana yang dimaksud adalah pengusaha yang merupakan suami Siti Hardiyanti alias Tutut Soeharto. Indra sendiri adalah putra Edi Kowara,pengusaha konstruksi penting di awal Orde Baru.Sementara Sudwikatmono sama-sama juga pengusaha,yang terhitung masih keluarga dari Soeharto.Sudwikatmono sendiri adalah sosok rekan bisnis Liem Sioe Liong,di awal pemerintahan The Smiling General waktu itu.Kisah asmara keluarga yang rumit gan sist 


Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Sumber


Kabar yang beredar,selain jadi kekasih sang pensiunan tentara.Ditje juga dirumorkan dijadikan umpan kepada beberapa pengusaha besar di era orde baru gan sist,salah satunya adalah Indra Rukmana (menantu The Smiling General).Sang Marsekal yang sudah menjadi warga sipil biasa,mulai beralih profesi sebagai pengusaha.Sosok Ditje yang jadi kekasihnya dimanfaatkan untuk memuluskan bisnisnya.



FYI lagi gan sist,Suwoto Sukendar adalah Kepala Staf Angkatan Udara periode 1969 hingga 1973.Pada tahun 1980-an ia sudah menjadi pengusaha di bidang penerbangan. Dia menjadi pimpinan PT Jasa Angkasa Semesta dan PT Singgar Mulia. Setelah pensiun,dia pernah menjadi Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin).Sebagai Ketua Kadin,Suwoto sempat melakukan kunjungan dagang ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 1978,setelah hubungan RI-RRT berhenti sejak tahun 1967.


Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Sumber



Pria kelahiran Malang tanggal 12 Maret 1927 ini,dulunya adalah Tentara Pelajar di masa Revolusi dan tutup usia pada 30 Mei 1987 karena serangan jantung.Dia meninggal tujuh bulan setelah Ditje terbunuh gan sist.


Happ umpan dari sang Marsekal pun berhasil dilahap,hasil memasang umpan dari sosok Dietje,sang ‘jenderal’ pengusaha mendapat satu kontrak besar pembangunan sebuah bandar udara modern pada era orde baru gan sist.Tapi hubungan Dietje berlanjut terlalu jauh dengan sang menantu The Smiling General,cerita cinta rumit ini berakhir saat di dalam perut Ditje ada janin berumur dua bulan.Tidak jelas,siapa laki-laki yang akan dimintai pertanggung jawaban ? 


Drama asmara rumit berlanjut ketika perselingkuhan itu 'bocor' ke keluarga besar,pada akhirnya keluar perintah memberi pelajaran kepada Dietje,hanya saja perintah itu kelewat 'kebablasan',dan malah berakhir menjadi 'pembunuhan'.FYI menurut beberapa sumber,dari kasus sembrono kematian Ditje ini menjadi pembelajaran bagi keluarga Cendana,terutama bagi mereka yang bersebrangan atau mengusik keluarga Cendana.Maka akan langsung dilenyapkan tanpa jejak 



Kejanggalan Dalam Kasus Ditje


Hal janggal pertama dalam kasus ini adalah saat pembunuhan Ditje,sosok Pak De sedang berada di Jalan Haji Husen, Susukan,Pasar Rebo.Menurut Pengacara Pak De,Andar Situmorang.Jarak susukan ke Jalan Dupa tidak mungkin bisa ditempuh dalam waktu satu jam saja,karena Cililitan selalu macet dari dulu. 


Lima peluru di tubuh peragawati yang juga mengelola salon itu terdiri atas kaliber 22 dan 38.Ini artinya penembak Ditje bukan satu orang,pernyataan ini diberikan oleh Wakil Kepala Dinas Penerangan Polda Metro Jaya saat itu Mayor Hanif Akbar yang dimuat di media massa.Dokter Mun`im Idries yang mengotopsi mayat Ditje,juga menambahkan bahwa peluru di tubuh Ditje adalah benar kaliber 22.



Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Ilustrasi Peluru

Sumber


Dari sini bisa kita simpulkan kejanggalannya,kenapa hanya Pak De seorang yang jadi tersangka,bahkan ada pernyataan langsung dari polisi bahwa pelaku diduga lebih dari satu orang ?.Selain itu TKP tempat Pak De dengan korban Ditje bisa dibilang jauh gan sist,kalau ane coba berasumsi pembunuhan ini berencana dan Pak De menyuruh orang untuk membunuh Ditje.Bahkan sosok pembunuh bayaran tersebut tidak tertangkap dan dihadirkan dalam persidangan.


Kalau dipikir lagi secara logika,ketika seseorang menyewa pembunuh bayaran,tentu pembunuh bayaran itu juga akan ditangkap dan diungkap polisi.Dalam kasus ini hanya Pak De seorang yang dijadikan tersangka,bagaimanaa bisa pensiunan tentara mendapat senjata untuk membunuh ?,hal ini juga tak pernah diungkap dalam kasus Ditje.Terlalu banyak hal janggal dalam kasus ini emoticon-Bingung (S)


Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Sumber


Salah satu petunjuk mengarah ke Marsekal KSAU,menurut penuturan Pak De.Beberapa hari sebelum kematian peragawati asal Bandung itu,Ditje bercerita bahwa ia bertengkar dengan Suwoto Sukendar di rumah kontrakannya di Jalan Tumaritis,Kebayoran pada 4 September.Marsekal itu cemburu dan melarang Ditje ikut show di Hotel Borobudur,meski begitu Pak De enggan beranggapan bahwa sang Marsekal lah yang melakukan perbuatan ini.Beliau tidak ingin hal ini menjadi fitnah,karena tidak ada bukti yang kuat.Antara pensiunan tentara dan keluarga Cendana, semuanya masih abu-abu 



Perjuangan Pak De Melawan Ketidakadilan

Pak De yang berada dalam hotel prodeo berusaha mengajukan bending berkali-kali ke pengadilan,namun semuanya ditolak gan sist.Banding kandas setelah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta justru menguatkan putusan PN Jakarta Selatan.Pak De bukanlah orang yang gampang menyerah,ia mengajukan kasasi agar putusan dua hakim sebelumnya dibatalkan. Namun nasib baik belum berpihak,Majelis Hakim Kasasi Adi Andojo Sutjipto pada 23 Maret 1998 menolak permohonannya.


Pak De harus sisa menghabiskan hidupnya di penjara,tapi kemudian nasib baik berpihak kepada pria berkumis tebal ini.Presiden B.J. Habibie memberikan grasi tanggal 13 Agustus 1999,berupa keringanan hukuman dari hukuman seumur hidup menjadi hukuaman 20 tahun penjara.Pada akhirnya tanggal 27 Desember 2000 Pak De dapat meninggalkan LP Cipinang setelah mendapat kebebasan bersyarat.



Tragedi Pembunuhan Ditje Budiarsih,Peragawati Cantik Yang Ditumbalkan Pada Masa Orba

Sumber


Untuk membersihkan nama baiknya Pak De juga mengajukan PK (Peninjauan Kembali) untuk kasusnya,Permohonan PK pun diajukan 11 Desember 2001.Mendesak Mahkamah Agung menyatakan dirinya tak terbukti membunuh Ditje,Pak De juga meminta penyelidikan ulang kasus pembunuhan itu.Namun sepertinya upaya beliau tidak membuahkan hasil,dari tindakan PK yang diajukan Pak De,kita bisa melihat sebenarnya dia benar-benar tidak melakukan pembunuhan itu.Kalau dia seorang pembunuh,buat apa dia repot-repot mengajukan PK untuk membersihkan namanya ?


Di usia senja Pak De hanya ingin hidup tenang dan damai,dia tidak ingin anak cucunya melihat dirinya dikenang sebagai seorang pembunuh,faktanya beliau hanya jadi kambing hitam yang kena tuduh.Sementara Ditje hanya jadi tumbal sekaligus umpan bagi sang jendral pengusaha.




JAS MERAH