Dalam sejarah, sudah banyak sekali kisah orang-orang terkenal yang tidak berhati-hati dalam menggunakan uang mereka, sehingga akhirnya meninggal tanpa harta. Namun banyak juga sosok-sosok yang memang tidak pernah sukses dalam hidupnya, dan terkenal lama setelah mereka pergi. Inilah beberapa dari kisah-kisah sedih tersebut.
Vincent van Gogh
Vincent van Gogh merupakan salah satu pelukis paling terkenal dalam sejarah. Mahakaryanya, seperti “Starry Night” dan “Sunflowers” memiliki nilai yang tak terhingga. Namun, banyak yang tidak menyadari, bahwa seniman asal negeri kincir angin ini baru dihargai karyanya setelah ia tiada. Semasa hidupnya, ia hanya berhasil menjual satu lukisan saja.
Van Gogh hidup melarat dan kebanyakan karyanya ia hasilkan di rumah sakit jiwa. Diyakini mengidap gangguan bipolar, ia sering mengalami depresi, paranoia, dan halusinasi. Pada tahun 1888, setelah bertengkar dengan Paul Gauguin, seorang pelukis dari Prancis, Van Gogh memotong telinga kirinya menggunakan sebuah silet.
Pada tanggal 27 Juli 1890, Vincent van Gogh menembak dirinya sendiri. Ia meninggal dua hari kemudian di usia 37 tahun.
Oskar Schindler
Oskar Schindler adalah seorang usahawan industri yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1939, ia bergabung dengan Partai Nazi. Prihatin dengan perlakuan yang diterima oleh kaum Yahudi, Oskar pindah ke dari Jerman ke Polandia untuk menyelamatkan para pekerja pabriknya yang merupakan kaum Yahudi. Ia mengeluarkan dana dari kantongnya sendiri untuk melancarkan rencana penyelamatan tersebut. Pada akhirnya, ia berhasil menyelamatkan sekitar 1200 orang Yahudi dari kekejaman Nazi.
Sayangnya, bisnis Oskar sendiri hancur setelah Jerman kalah dalam perang. Disana, ia sering dihina oleh warga setempat yang menganggap dirinya adalah seorang pengkhianat. Tak jarang ia dilempari batu oleh orang-orang sekitar.
Sepanjang sisa hidupnya, ia bertahan dengan bantuan dari organisasi-organisasi amal Yahudi. Ia meninggal di usia 66 pada tahun 1977. 16 tahun setelah itu, sebuah film tentang perjuangannya dirilis, dengan judul "Schindler’s List."
Judy Garland
Terkenal setelah berperan sebagai Dorothy Gale di film “The Wizard of Oz”, hidup Judy Garland tak seindah suaranya. Di awal karirnya, ia dianggap kurang cantik oleh para produser film di studio tempat ia bekerja. Oleh karena itu, ia diberikan berbagai obat-obatan untuk mengurangi nafsu makannya, dan juga untuk meningkatkan stamina, agar ia tidak perlu tidur berlama-lama. Inilah yang akhirnya menyebabkan dirinya sering mengalami depresi. Ia mulai sulit bekerja dan tawaran bermain filmnya semakin berkurang.
Judy pun harus menerima peran-peran di TV untuk membiayai hidupnya. Ia meninggal dunia di usia yang terbilang muda, yaitu 47 tahun. Pada saat kematiannya, ia terjerat banyak utang pajak.
Edgar Allan Poe
Edgar Allan Poe merupakan salah satu pionir dalam dunia fiksi horor. Karya-karyanya masih dinikmati hingga sekarang dan telah diadaptasi ke berbagai media. Karakter detektifnya, C. Auguste Dupin, adalah pendahulu dalam dunia sastra, dan menjadi inspirasi karakter terkenal lain seperti Sherlock Holmes dan Hercule Poirot. Dalam kehidupannya, Poe adalah seorang alkoholik yang sulit mendapat pekerjaan. Meskipun buku karyanya, “The Raven” laku keras di pasaran, ia hanya memperoleh bayaran yang sangat sedikit. Ia meninggal pada tahun 1849 di kota Baltimore. Seperti karyanya, kematian Edgar Allan Poe dibalut banyak misteri.
Nikola Tesla
Nikola Tesla di tahun 1896 dan 1943.
Pasti kalian bertanya, bagaimana bisa sosok secerdas dan seterkenal Nikola Tesla, yang pengaruhnya masih bertahan hingga sekarang, meninggal dalam keadaan miskin? Pada tahun 1897, Nikola Tesla membuat keputusan yang sangat buruk. Setelah menciptakan motor arus bolak-balik dan power system yang masih digunakan hingga sekarang, ia pun mematenkannya dengan harga 60 ribu dolar (dalam bentuk saham, uang, dan royalti) ke sebuah perusahaan pabrik bernama Westinghouse Electric Corporation. Dua tahun setelah itu, WEC mulai mengalami masalah keuangan. George Westinghouse, pemilik WEC, memohon kepada Tesla untuk membebaskan WEC dari royalti yang mereka janjikan, agar WEC dapat terselamatkan. Tesla setuju untuk terlepas dari kontrak royalti. Padahal, jika ia tetap menerima royalti tersebut, ia bisa saja menjadi salah satu orang terkaya pada zamannya. WEC pun selamat dari kebangkrutan, dan George membayar Tesla sebanyak 216 ribu dolar untuk penemuannya.
Pada tahun 1901, Tesla kehilangan hampir seluruh uangnya untuk melancarkan proyek pembangunan Wardenclyffe Tower, sebuah tower setinggi 186 kaki (56 meter) yang bisa menyuplai listrik gratis ke seluruh samudra Atlantik tanpa menggunakan kabel. Proyek ini gagal, dan pada tahun 1917, tower tersebut dirubuhkan untuk membayar utang-utang Tesla.
Nikola Tesla meninggal pada tahun 1943 di sebuah kamar hotel di kota New York. Ia masih terjerat utang, dan kamar hotel yang telah ia tinggali selama beberapa tahun tersebut pun dibayar oleh WEC. Karena sifat dermawannya dan penemuannya yang masih digunakan hingga sekarang, Nikola Tesla dijuluki sebagai the Real Life Prometheus. (Prometheus adalah seorang titan dari mitologi Yunani yang membawakan api ke manusia, meskipun ia harus menerima hukuman berat dari dewa Zeus setiap hari dalam hidupnya.)
Sumber: Wonderslist, Ranker, dan Wikipedia
Download GTA San Andreas Mobile