Jumat, 17 April 2020

Presiden Ukraina Janjikan Imbalan Rp 16 Miliar untuk Penemu Vaksin Corona


Presiden Ukraina Janjikan Imbalan Rp 16 Miliar untuk Penemu Vaksin Corona


Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menjanjikan imbalan US$ 1 juta atau setara Rp 16 miliar bagi ilmuan yang berhasil mengembangkan vaksin virus corona. Dilansir dari AFP, Selasa (14/4/2020), janji imbalan dari Presiden Ukraina itu disampaikan melalui juru bicaranya, Yuliya Mendel, dalam pernyataan kepada AFP.

“Presiden Zelensky meyakini US$ 1 juta sebagai insentif yang baik,” sebut Mendel. Mendel menyebutkan bahwa tujuan pemberian insentif ini, untuk mendorong pengembangan vaksin yang akan ‘menyelamatkan ratusan ribu nyawa’.

“Presiden sangat ingin para ilmuwan Ukraina untuk bekerja lebih aktif dalam mengembangkan obat yang akan membantu seluruh dunia,” ucap Mendel.

Mendel menambahkan bahwa permintaan Presiden Zelensky untuk pengembangan vaksin virus corona telah dikirimkan ke Akademi Sains Ukraina pada bulan lalu.


Pada Senin (13/4/2020) waktu setempat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti pentingnya pengembangan vaksin untuk virus corona. WHO menyebut bahwa vaksin sangat diperlukan untuk sepenuhnya menghentikan penularan virus corona, yang kini telah menewaskan lebih dari 119 ribu orang di seluruh dunia.

Otoritas Ukraina sejauh ini mengonfirmasi 3.102 kasus virus corona di wilayahnya, dengan 98 kematian. Pemerintah Ukraina telah memerintahkan penutupan sekolah-sekolah, universitas dan tempat-tempat umum untuk membatasi penyebaran virus corona. Sistem kereta metro di tiga kota di negara itu juga telah dihentikan sementara.

sumber


Kamis, 16 April 2020

Pasien Covid-19 Tersebar di 237 Kelurahan Jakarta, Kasus Terbanyak di Petamburan


Pasien Covid-19 Tersebar di 237 Kelurahan Jakarta, Kasus Terbanyak di Petamburan


JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 2.447 orang hingga Rabu (15/4/2020) ini. 

Dari total pasien positif Covid-19 di Ibu Kota, 164 orang dinyatakan sembuh, sementara 246 pasien lainnya meninggal dunia. 

Data terbaru mengenai kasus Covid-19 di Jakarta bisa dilihat melalui situs web corona.jakarta.go.id. 

Berdasarkan informasi di situs web tersebut, kasus positif Covid-19 tersebar di 237 kelurahan dari total 267 kelurahan di Jakarta. 

Pasien positif Covid-19 paling banyak tinggal di Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, yaitu 34 pasien. 

Angka kasus positif Covid-19 di Petamburan ini melonjak dibandingkan Selasa (14/4/2020). 

Pada Selasa kemarin, pasien positif Covid-19 di Petamburan dilaporkan ada 9 orang. 
Artinya, dalam satu hari, jumlah pasien positif Covid-19 di Petamburan bertambah 25 orang. 

Kemudian, kasus positif Covid-19 terbanyak kedua berada di Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat, dengan 28 kasus. 

Berikut 10 kelurahan di Jakarta dengan kasus positif Covid-19 terbanyak: 

1. Petamburan, Jakarta Pusat: 34 kasus
2. Pegadungan, Jakarta Barat: 28 kasus 
3. Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara: 26 kasus 
4. Pondok Kelapa, Jakarta Timur: 26 kasus 
5. Pondok Pinang, Jakarta Selatan: 24 kasus 
6. Kalideres, Jakarta Barat: 23 kasus 
7. Kebon Jeruk, Jakarta Barat: 21 kasus 
8. Duren Sawit, Jakarta Timur: 18 kasus 
9. Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara: 17 kasus 
10. Pademangan Barat, Jakarta Utara: 17 kasus

https://megapolitan.kompas.com/read/...nyak-di?page=1


Awas Aturan Ekstra, Pemotor Ini Kena Tilang karena Tak Pakai Sarung Tangan

Awas Aturan Ekstra, Pemotor Ini Kena Tilang karena Tak Pakai Sarung Tangan

Suara.com - Lazimnya, selain membawa surat-surat 'wajib', pengendara motor juga diharuskan untuk menggunakan helm. Namun bagi anda yang sedang tinggal di daerah yang tengah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), anda harus punya persiapan ekstra.

Setidaknya itulah hal yang tersirat dari potingan viral satu ini. Viral di media sosial, seorang pengendara motor yang mengaku terkena tilang akibat diterapkannya PSBB. "Hati-hati yang nggak pakai sarung tangan, yang punya di kawasan PSBB" kata warganet tersebut.

Postingan ini diunggah oleh akun @newdramaojol.id hari ini (15/4/2020). Dalam postingan tersebut, terlihat surat sebuah surat tilang yang diterima sang pengendara motor.

Awas Aturan Ekstra, Pemotor Ini Kena Tilang karena Tak Pakai Sarung Tangan

Dalam surat tersebut, rupanya terlihat lima aturan baru yang berlaku. Yakni pengendara wajib menggunakan masker. Selain itu, pengendara juga wajib mengenakan sarung tangan.

Lalu, pengguna motor kedapatan mempunyaisuhu tubuh di atas normal. Dua aturan lainnya adalah pengendara ojol dilarang mengangkut penumpang.

Yang terakhir, pengendara motor dilarang membawa penumpang dengan alamat yang berbeda.

Rupanya aturan ini masih belum banyak diketahui oleh warganet. Tak heran,jika banyak yang cukup kaget dengan adanya aturan tersebut.

"Lohh, katanya psbb gak bakalan ditilang, cuma sanksi teguran aja." tulis @maleshunting.

"Bukannya yg wajib masker ya???" kata @a.carolina_289.

https://www.suara.com/otomotif/2020/...-sarung-tangan


Kisah Pilu Perawat Dengar Kata Terakhir Pasien Virus Corona Sebelum Meninggal


Kisah Pilu Perawat Dengar Kata Terakhir Pasien Virus Corona Sebelum Meninggal


Derrick Smith, seorang perawat anestesi di sebuah rumah sakit di New York, Amerika Serikat, sudah terbiasa menyaksikan akhir hidup para pasiennya yang menjadi korban keganasan virus corona. 

Meski begitu, Smith mengaku pandemi virus corona kini jauh lebih mengerikan. Ia semakin sering mendengar kata-kata terakhir memilukan yang keluar dari mulut pasiennya. Di tengah kondisi mereka yang sekarat, pasien masih mengkhawatirkan biaya perawatan rumah sakit.

Pernah suatu kali, pasien Smith yang sekarat dan hendak dipasangi ventilator bertanya kepadanya,

“Siapa yang akan membayar semuanya?”


Pertanyaan itu disampaikan dengan terbata-bata karena si pasien kesulitan bernapas. 

"Itu adalah kata-kata terakhir yang tidak akan pernah saya lupakan," kata Smith dikutip CNN. "Pria ini mengalami kesulitan bernapas yang parah, mengalami kesulitan berbicara, namun masih saja memikirkan siapa yang akan membayar biaya perawatannya sehingga ia bisa bertahan hidup, meski sebenarnya sangat kecil kemungkinannya pasien ini bisa selamat." 

Smith sadar pria itu tak bakal tertolong meski sudah dipasang intubasi endotrakeal. Dengan berat hati, ia menyampaikan kenyataan pahit itu kepada istri si pasien. 

Smith pun memberikan kesempatan sang istri untuk mendampingi saat-saat terakhir sang suami. Ia memberi keleluasaan bagi si pasien untuk mengucapkan selamat tinggal pada orang-orang terkasihnya. 

Kebanyakan pasien COVID-19 tak berhasil selamat setelah dipasang ventilator. Tingkat kematiannya, menurut Smith, bisa mencapai 80 persen pada pasien yang diintubasi. Meskipun ia tidak bisa memastikan apakah pasiennya bisa bertahan hidup atau tidak, namun mengharapkannya bisa kembali pulih merupakan hal yang sangat mustahil. 

Menangani pasien COVID-19 yang sekarat, kata Smith, merupakan pengalaman terburuknya selama menjalani profesi sebagai perawat anestesi dalam 12 tahun terakhir. Tak banyak yang bisa dilakukan para tenaga medis untuk menyelamatkan hidup seorang pasien yang sudah mengalami gejala serius. 

"Aku sangat sedih dan jujur hal ini sedikit mengerikan. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki kegagalan besar mendapati pasien harus khawatir tentang keuangan mereka ketika mereka sedang berhadapan dengan masalah yang jauh lebih besar yang berkaitan dengan hidup atau mati,” beber Smith. 

Smith tentu tak memiliki jawaban untuk pertanyaan pasiennya itu. Ia membiarkan pria itu bisa berbicara dengan pasangannya untuk yang terakhir kalinya. Terlepas dari kisah pilu pasiennya, pertanyaan pria itu masih terngiang-ngiang di benak Smith. 

Smith sangat menyayangkan respons lamban pemerintah di tengah wabah virus corona yang saat ini membuat AS benar-benar tak berdaya. Di sisi lain, ia juga mengkhawatirkan jaminan perawatan kesehatan untuk masyarakat yang terdampak langsung oleh wabah mematikan ini.


Amerika Serikat adalah satu-satunya negara maju tanpa perawatan kesehatan universal. Hampir 28 juta orang Amerika non-lanjut usia, atau 10,4 persen, tidak diasuransikan pada 2018, menurut data Biro Sensus terbaru yang tersedia. 

"Mengatasi virus corona dengan puluhan juta orang tanpa asuransi kesehatan atau dengan asuransi yang tidak memadai akan menjadi tantangan tersendiri bagi Amerika di antara negara-negara maju," tulis Larry Levitt, wakil presiden eksekutif untuk kebijakan kesehatan di organisasi nirlaba Kaiser, lewat Twitter. 



Menurut Levitt, uang tetap dibutuhkan untuk membayar perawatan bagi pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit, terutama mereka yang tidak mempunyai asuransi kesehatan. 

Kekhawatiran yang terjadi pada banyak orang saat ini erat kaitannya dengan biaya perawatan yang sangat tinggi. Hal ini kemudian menghalangi seseorang untuk memeriksakan diri saat mereka memiliki keluhan sakit. 

Beberapa perusahaan asuransi di sejumlah negara bagian membebaskan biaya untuk tes deteksi virus corona untuk pemegang polis tertentu. Namun pasien masih harus dibebani dengan biaya perawatan ketika mereka harus menjalani rawat inap di rumah sakit. 

Bagi orang Amerika Serikat yang saat ini menganggur, secara otomatis tidak bisa mendapatkan manfaat asuransi kesehatan dari pekerjaan mereka. Ini kemudian menjadi krisis besar lainnya. 

Secara keseluruhan, sekitar 16,8 juta pekerja AS, yang merupakan 11 persen dari angkatan kerja AS, telah mengajukan klaim awal untuk tunjangan pengangguran hanya dalam tiga minggu sebelumnya. 

"Ini bisa menjadi lebih buruk jika kita tidak meningkatkan akses yang adil ke perawatan kesehatan," kata Smith. 

"Sebagai akibat dari banyaknya kehilangan pekerjaan terkait pandemi, populasi yang tidak diasuransikanakan meningkat, dan itu akan tetap menjadi tantangan bagi mereka yang memiliki asuransi kesehatan swasta. Analisis terakhir yang saya lihat diproyeksikan meningkat hingga 40 persen pada premi asuransi tahun depan sehingga itu akan menjadi beban yang lebih besar yang perlu kita bicarakan. " 


SUMBER:
https://kumparan.com/kumparansains/k...al-1tDHKU5OG1e

Rabu, 15 April 2020

NingsihTinampi Jual Obat Corona Harga Rp 35 Ribu:Semua Didoain Atas Izin Allah Sembuh

NingsihTinampi Jual Obat Corona Harga Rp 35 Ribu:Semua Didoain Atas Izin Allah Sembuh

TRIBUN-TIMUR.COM,- Ningsih Tinampi menghebohkan lagi dengan obat Corona.
Melalui channel resmi YouTubenya, Ningsih Tinampi menjual minuman anti Corona.
Setiap botol obat Corona ini dijual Rp 35 ribu.

Bahkan kata Ningsih yang takut dengan Corona bisa membeli produk produksi Pandaan tersebut.
Pandaan alamat praktek Ningsih Tinampi di jawa Timur.
Dalam videonya Ningsih Tinampi menyebutkan dirinya sudah meminta kepada Allah agar daerahnya bersih dari Corona.
Ningsih Tinampi juga menyebut Corona menipis saat bulan suci Ramadhan.
"Mudah-mudahan cepat hilang"kata Ningsih Tinampi.
Ningsih kembali menunjukkan botol minuman obat Corona ke kamera.

"Insya Allah bermanfaat untuk yang takut Corona. Untuk penyembuhan Corona" kata Ningsih Tinampi.
Bahkan kata Ningsih Tinampi orang kesehatan sudah tahu jenis minuman tersebut.
Ningsih juga mendoakan Corona cepat hilangd ari negeri ini.
"Insya Allah Corona cepat hilang"kata Ningsih Tinampi.

Biaya Pengobatan Dipatok Ningsih Tinampi

Tak sedikit yang menyebut biaya pengobatan Ningsih Tinampi sangat mahal.
Apalagi sudah ada harga yang dipatok Ningsih Tinampi. 
Nilainyapun termasuk mahal.
Llau kemana uang pengobatan itu mengalir?
Apakah dinikmati sendiri Ningsih Tinampi untuk kebutuhan pribadinya?

Pengobatan Ningsih Tinampi berhasil menyita perhatian publik.
Ningsih Tinampi menjadi viral di sosial media.
Pasiennya bahkan bejubel dan padat sekali.
Bahkan Ningsih Tinampi punya channel YouTube dengan 2 juta lebih subscriber.

Isinya soal pengobatan yang dilakukannya sehari-hari.
Termasuk momen setiap kali Ningsih Tinampi dan tim bersedekah.
Ningsih Tinampi pada wawancara sebelumnya mengatakan menyedekahkan sebagian uang dari pengobatannya.
Dan dilakukan dengan rutin.
Selain bicara soal kekuatan Ningsih Tinampi, Bisri Mustofa juga membeberkan soal penghasilan Bu Ning.
Dalam tayangan tersebut, Bisri Mustofa mengaku bahwa Ningsih Tinampi selama ini memang kerap membagi-bagikan penghasilannya dari mengobati orang lain untuk kaum yang membutuhkan.

Bagi-bagi atau sedekah itu rutin dilakukan Ningsih Tinampi setiap hari senin atau malam jumat legi.
Tim dan Ningsih Tinampi mengaku setiap waktu yang sudah ditentukan itu mereka rutin membagi-bagikan beras hingga sembako.
"Iya, iya. Jadi kita setiap hari Senin, setiap malam jumat legi kita bagi-bagi. Setiap malam jumat legi itu hampir dua ton beras itu dibagi-bagi. Sembako, beras minyak," pungkas Bisri Mustofa.
Pun ketika ada inovasi yang dilakukan di pengobatan Ningsih Tinampi

Diakui Bisri Mustofa, Ningsih Tinampi akan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk berbagi kepada anak yatim dan kaum yang membutuhkan.
"Sekarang ada terobosan, inovasi lah, biayanya Rp 1,5 juta. Nah itu, sebagian untuk itu, sebagian untuk dibagi-bagi lagi ke fakir miskin, yatim piatu, kaum duafa. Kemarin kami juga ke SMK 1 Gempol sama ke Gresik, kita bagi ke sana," akui Bisri Mustofa.
Nabung Ningsih Tinampi rupanya punya cara tersendiri membagikan sumbangannya.
Seperti terlihat dalam kanal youtubenya.
Namun cara Ningsih membagikan sumbangan berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Dalam video terlihat Ningsih Tinampi membagikan uang tunai tanpa amplop.
Seperti yang selama ini kita saksikan.
Termasuk yang dilakukan para selebriti atau mereka yang bersedekah.
Ningsih Tinampi berbeda dengan membagikan langsung tanpa amplop.
Di depan siswa-siswi SMAN 1 Pandan terlihat uang tunai langsung dibagikan.
Besarannya 100 ribuan.
Masing-masing siswa diberi dua lembar atau Rp 200 ribu.
Ada juga pecahan Rp 50 ribu.

Kepada siswa dan pihak sekolah Ningsih Tinampi akan berkunjung setiap bulannya.
"Kita akan bertemu setiap bulan"kata Ningsih Tinampi dalam YouTubenya.

https://makassar.tribunnews.com/2020...-sembuh?page=4

Selasa, 14 April 2020

Sembuh dari Covid-19, Pria Tasikmalaya Disambut Spanduk Dukungan oleh Ratusan Warga

KOMPAS.com - Kepulangan AU (35) warga Kota Tasikmalaya yang sempat divonis Covid-19 disambut gembira oleh ratusan warga Kampung Gunung Siman, Kelurahan Cigantung, Kecamatan Mangkubumi.

AU telah dinyatakan sembuh dari corona setelah dirawat di ruang isolasi rumah sakit swasta di Tasikmalaya selama beberapa pekan.

Bahkan warga kampung menyambut kepulangan AU dengan spanduk dukungan yang bertuliskan, Selamat Datang Pejuang Kemanusiaan.

Saat pulang, AU masih harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya. Selama isolasi, para tetangga memberikan dukungan penuh pada AU.

"Alhamdulillah, pasien kedua yang terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya sembuh dan pulang ke rumahnya. Pasca pulang, dia akan melakukan isolasi mandiri yang dilakukan oleh keluarganya selama 14 hari di rumahnya," kata Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman saat dihubungi melaluai telepon, Senin (13/4/2020).

Ia juga mengatakan agar warga tak perlu khawatir karena pasien telah sembuh dan tidak berpotensi menularkan kembali virus ke lingkungannya.

Dukungan moril

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan AU disarankan untuk isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari walaupun telah dinyatakan sembuh.
Ia mengatakan keluarga AU sudah mendapatkan pemahaman tentang penyebaran Covid-19. Selain itu pihaknya juga telah meminta agar masyarakat bisa menerima pasien yang telah sembuh.

"Keamanan warga dan keluarga semua sudah dapat memberikan edukasi supaya mereka tak khawatir ketika tidak ada kontak terlalu dekat, maka tidak akan tertular. Namun, kepulangan ke rumahnya keluarga sudah siap terutamanya melakukan isolasi mandiri," ujar Uus.

"Kita butuh juga dukungan masyarakat untuk menumbuhkan optimisme kalau Covid-19 itu bisa dilawan bersama. Namun, para pasien Covid-19 jangan sampai dianggap hal sangat menakutkan dan juga memalukan, tapi semua orang punya potensi terkena,"kata dia.

Hal senada juga dijelaskan Kepala Puskesmas Mangkubimi, Arif Prianto. Ia mengatakan bantuan yang diberikan ke pasien bukan hanya sevara materil tapi juga moril.

"Bantuan yang diberikan bukan secara materil tapi moril dan kita juga harus menyambutnya," ungkap dia.

Sementara itu sampai Kamis (9/4/2020) tercatat sebanyak 73 OTG yang diketahui telah kontak erat dengan para pasien terkonfirmasi positif.

Para OTG di Tasikmalay sebagian besar pemudik yang baru pulang dari daerah zona merah seperti Jakarta dan Bandung

Dari jumlah OTG itu diketahui 61 orang masih dalam proses pemantauan dan 12 orang telah selesai pemantauan.

kompas.com

Sembuh dari Covid-19, Pria Tasikmalaya Disambut Spanduk Dukungan oleh Ratusan Warga

Inilah pentingnya pemahaman, edukasi. Jangan malah mengucilkan apalagi mengusir. 

Hari Keempat PSBB, Kendaraan Masuk DKI Malah Meningkat


Hari Keempat PSBB, Kendaraan Masuk DKI Malah Meningkat


Jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan pada hari ini, Senin (13/4) atau hari keempat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Lebih banyak ketimbang hari pertama hingga ketiga PSBB berlaku.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengungkapkan hal itu usai meninjau sejumlah titik checkpoint untuk memantau pelaksanaan PSBB bersama Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono.

"Senin kita lihat ada peningkatan jumlah kendaraan aktivitas warga yang menuju wilayah Jakarta karena itu, dengan Gubernur dan Pangdam akan evaluasi, ini kok hari keempat cukup banyak. Akan terus kita evaluasi," kata Nana di Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (13/4).

Jumlah kendaraan meningkat lantaran hari ini adalah hari kerja. Berbeda dengan tiga hari pertama PSBB berlaku yang mana merupakan hari libur. Walaupun demikian jumlah kendaraan yang dimaksud tak disebutkan rinci.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono menyebut jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta diprediksi bakal berkurang ketika daerah penyangga telah resmi menetapkan PSBB.

Diketahui, Bogor, Depok, dan Bekasi bakal mulai menerapkan PSBB pada Rabu (15/4) mendatang. Bakal disusul oleh Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.

"Seharusnya (ketika) di daerah penyangga nanti (menerapkan) PSBB orang (ke Jakarta) akan makin dikit, ini akan jadi bahan evaluasi," ucap Eko.

Meski demikian, jumlah kendaraan itu tidak akan seketika berkurang. Sebab, Eko menyebut masih ada perusahaan yang tidak menerapkan sistem bekerja dari rumah untuk karyawannya.

"Emang enggak bisa langsung turun, kita lihat beberapa hari ke depan, kita akan lihat nanti seminggu ke depan flat apa naik. Kira-kira dalm tiga minggu baru akan keliatan," tutur Eko.

"Kita imbau perusahaan-perusahaan liburkan pegawai, kerja dari rumah. Hasil evaluasi kita dari yang Bekasi kebanyakan kerja," imbuhnya.

Pemprov DKI Jakarta memberlakukan PSBB sejak Jumat (10/4) hingga 14 hari ke depan. PSBB diberlakukan guna menekan laju penyebaran virus corona.

Hingga Senin (13/4), ada 2.242 orang di DKI Jakarta yang positif terinfeksi virus corona. Bertambah 160 orang di banding hari sebelumnya. Dari 2.242, 209 di antaranya meninggal dunia. (dis/bmw)


SUMBER:
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...alah-meningkat