Selasa, 28 Maret 2023 16:26
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto HadiTribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Menkopolhukam Mahfud MD memastikan Indonesia tidak akan berdiplomasi dengan Israel.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD di akun twitternya Selasa (28/3/2023) ketika Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia menuai polemik.
Kata Mahfud MD, Indonesia dipastikan tidak akan berdiplomasi dengan Israel selama penjajahan di Palestina masih berlangsung.
Bahkan, Mahfud MD menyebut bahwa Israel adalah imperealis.
"Yang benar, Indonesia takkan berdiplomasi dengan Israel selama Israel tak akui Palestina. Israel adalah imperialis," ungkap Mahfud MD.
Namun begitu kata Mahfud MD, meski Indonesia masih menolak berdiplomasi dengan Israel, Indonesia masih berusaha aktif dalam FIFA.
Saat ini kata Mahfud, Indonesia sedang mencari penyelesaian dari kedua prinsip tersebut.
Di mana Indonesia tidak akan menerima Israel namun tetap aktif di FIFA.
"Tapi Indonesia berusaha aktif di FIFA. Indonesia kini sedang mencari penyelesaian dari dua prinsip tersebut, yakni, Indonesia tidak terima Israel tapi ikut aktif di FIFA. Masih terus diolah," jelasnya.
Namun belum diketahui apakah yang dimaksud dari Mahfud MD menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 atau tidak.
Diketahui jelang Piala Dunia U-20 di Indonesia menuai polemik.
Pasalnya muncul narasi penolakan kedatangan Timnas Israel di Indonesia saat bertanding nantinya.
FIFA pun mengeluarkan sinyal akan membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Kabarnya saat ini Ketua PSSI Erick Thohir tengah meloby FIFA agar tetap menjadikan Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20.
Erick Thohir segera menemui FIFA di Swiss
Indonesia terancam gagal jadi tuan rumah Piala Dunia (PD) U-20 2023 pada 20 Mei sampai 11 Juni nanti.
Hal itu terjadi menyusul timbulnya polemik kehadiran Timnas Israel di PD U-20 2023 di Indonesia.
Tidak adanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel, menjadi salah satu alasan timbulnya pro dan kontra tersebut.
Akibatnya, drawing atau pengundian grup PD U-20 2023 yang rencananya diselenggarakan di Bali pada Jumat (31/3/2023), akhirnya dibatalkan oleh FIFA.
Nasib Indonesia untuk tetap dapat menjadi tuan rumah PD U-20 2023 itu pun terancam batal diselenggarakan.
Sebab, muncul isu Peru, Argentina, hingga Qatar, siap untuk menggantikan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baca juga: Mahfud MD Tegaskan Meski Enggan Berdiplomasi dengan Israel, Namun Indonesia Tetap Aktif di FIFA
Terkait hal itu, anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengatakan bahwa pihaknya akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA terkait penyelenggaraan PD U-20 2023.
“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepak bola Indonesia karena FIFA bisa mengucilkan sepak bola Indonesia dari dunia,” kata Arya.
“Ketua Umum PSSI juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini barik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepak bola Indonesia yang kin cintai ini,” tutur Arya.
Tak hanya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga dikabarkan akan langsung bertemu dengan FIFA guna mendiskusikan permasalahan yang ada.
"Memang, beliau akan ke sana (Swiss). Tetapi waktunya, saya belum tahu,” kata Waketum PSSI Zainudin Amali saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/3/2023).
Bila Piala Dunia U-20 benar-benar batal terselenggara di Indonesia, Indonesia pastinya akan mendapatkan sanksi dari FIFA
Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Indonesia antara lain, pertama, Indonesia akan dibekukan oleh FIFA.
Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.
Ketiga, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA.
Keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.
Kelima, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.
Ketujuh, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik.
Kedelapan, Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.
Kesembilan, Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.
Aktif di FIFA
Terkait polemik Timnas Israel, Menkopolhukam Mahfud MD memastikan Indonesia tidak akan berdiplomasi dengan Israel.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD di akun twitternya Selasa (28/3/2023).
Mahfud MD mengatakan bahwa Indonesia dipastikan tidak akan berdiplomasi dengan Israel selama penjajahan di Palestina masih berlangsung.
Bahkan, Mahfud MD menyebut bahwa Israel adalah imperealis.
"Yang benar, Indonesia tidak akan berdiplomasi dengan Israel selama Israel tidak mengakui Palestina. Israel adalah imperialis," kata Mahfud MD.
Mahfud MD berujar bahwa meski Indonesia masih menolak berdiplomasi dengan Israel, Indonesia masih berusaha aktif dalam FIFA.
Mahfud MD menerangkan bahwa Indonesia sedang mencari penyelesaian dari kedua prinsip tersebut.
Indonesia tidak akan menerima Israel namun tetap aktif di FIFA.
"Tapi Indonesia berusaha aktif di FIFA. Kini, Indonesia sedang mencari penyelesaian dari dua prinsip tersebut, yakni, Indonesia tidak terima Israel, tetapi ikut aktif di FIFA. Masih terus diolah," jelas Mahfud MD.
Namun belum diketahui apakah yang dimaksud dari Mahfud MD menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 atau tidak.
Calling Visa
Sementara itu, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Dirjen Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan, Timnas Israel tetap bisa datang dan masuk ke Indonesia meskipun tanpa visa.
"Banyak yang bertanya apakah visa dapat diberikan kepada negara peserta (Piala Dunia) U-20 yang sedang menjadi perbincangan sekarang ini. Saya sampaikan bahwa secara aturan tentu bisa. Tidak ada larangan," kata Silmy Karim saat diwawancarai Wartakotalive.com, Selasa (28/3/2023).
Silmy menjelaskan, skuad Timnas Israel U-20 dapat datang dan masuk ke Indonesia dengan menggunakan layanan calling visa.
Calling visa adalah layanan visa yang dikhususkan untuk warga dari negara-negara yang kondisi atau keadaan negaranya dinilai memiliki tingkat kerawanan tertentu.
Kondisi tersebut dinilai dari beberapa aspek, yakni aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan negara, serta keimigrasian.
"Ada aturan yang sudah mengatur daripada warga negara asing manapun yang ingin masuk ke Indonesia, meskipun (negara) itu belum punya hubungan diplomatik (dengan Indonesia)," ujar Silmy Karim.
"Jadi ada beberapa negara masuk dalam daftar calling visa. Israel masuk ke dalam negara calling visa yang kita miliki ini," terang Silmy Karim.
Menurut Silmy Karim, alur prosedur pengajuan calling visa tidak jauh berbeda dengan pengajuan visa pada umumnya.
Meski demikian, pengajuan untuk memiliki calling visa memerlukan proses penilaian oleh tim khusus.
Tim khusus tersebut terdiri atas Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Tenaga Kerja RI.
"Memang proses pengajuan calling visa ini lebih mendalam, dibandingkan dengan negara-negara lain yang punya hubungan diplomatik atau masuk katagori Visa on Arrival (VoA) atau visa saat kedatangan," terang Silmy Karim.
https://www.google.com/url?q=https:/...S8GpTYwys7w6hB