Minggu, 08 November 2020

Joseph Joe Biden, Minoritas Katolik Yang Menjadi Presiden AS, Bagaimana Indonesia?

 


Joseph Joe Biden, Minoritas Katolik Yang Menjadi Presiden AS, Bagaimana Indonesia?

Jakarta - Joe Biden merupakan sosok politisi sukses. Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat pada periode 2009-2017 itu saat ini sedang berjuang meraih kursi presiden, bersaing dengan petahana Donald Trump.

Di balik berbagai kesuksesan dalam karirnya di bidang politik, ada kisah dalam kehidupan Joe Biden yang menarik untuk disimak, perihal bagaimana pengaruh imannya sebagai orang Katolik .

Dalam sebuah wawancaranya dengan CNN, Joe Biden berkata “Saya sempat berpikir untuk bunuh diri, tetapi tidak melakukannya.” Joe Biden pernah berpikir demikian ketika mengalami tragedi yang membawa pengaruh dan perubahan yang sangat besar dalam kehidupannya.

Pada tahun 1972, setelah dia terpilih menjadi Anggota Senat Amerika Serikat, istri dan anaknya mengalami kecelakaan mobil. Dampknya tragis. Istri dan anak perempuannya meninggal dan kedua anak laki-lakinya terluka parah. Tidak hanya itu, beberapa tahun kemudian, Joe Biden juga kehilangan anak laki-lakinya, Beau Biden karena kanker otak.

Joe Biden menjelaskan bahwa hal yang membuatnya mampu melalui tragedi tersebut dan bertahan hingga saat ini adalah anak-anaknya itu dan iman kepada Tuhan. Imannya kepada Tuhan sudah tumbuh sejak kecil. Joe Biden dibesarkan oleh ayah dan ibunya, Joseph Robinette Biden, Sr dan Catherine Eugenia Finnegan Biden dalam ajaran Katolik. Mereka merupakan orang yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan Joe Biden.

Banyak teladan dari Joe Biden yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia merupakan sosok yang kuat, pekerja keras, dan sangat mementingkan keluarga.

Dari pernyataan beberapa rekan kerjanya, Biden juga menerapkan nilai-nilai dari kepercayaannya ke dalam karir dan keputusan politiknya.

Dalam salah satu video wawancara Joe Biden setelah bertemu dengan Paus Fransiskus, dia menceritakan bagaimana iman dan relasinya kepada Tuhan menjadi dasar harapannya dalam kehidupan.

Di masa pandemi COVID-19, kita dapat mengaplikasikan teladan dari Joe Biden. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang terpecah belah, kehilangan harapan untuk hidup, dan terpuruk dalam keadaan ekonomi.

Karena permasalahan ekonomi, orang-orang cenderung menjadi frustasi dan kehilangan keinginan untuk hidup sehingga memilih jalan singkat yaitu bunuh diri.

Belajar dari pengalaman Joe Biden saat mengalami tragedi, walaupun dia merasa sedih dan tertekan, dia tetap berpegang teguh pada iman dan kepercayaannya akan Tuhan untuk dapat bangkit kembali. Maka dari itu, kita sebagai pengikut Kristus juga harus dapat berpegang teguh pada iman dan harapan kepada Tuhan agar dapat bertahan melewati berbagai cobaan dalam masa pandemi ini

Meskipun banyak hal negatif yang terjadi pada masa pandemi ini, ada banyak pula benih-benih positif yang dapat kita ambil. Pada masa pandemi, kita dianjurkan untuk tetap berada di rumah dan tidak bepergian jika tidak mendesak. Hal ini memberikan kita lebih banyak waktu untuk beraktivitas bersama dan mengenal keluarga secara lebih dalam. Selain itu, kita juga dapat menggunakan waktu luang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan lebih rajin berdoa, membaca Kitab Suci, serta mengikuti Misa walaupun secara online.

Mari kita mengimpementasikan teladan dari Joe Biden untuk terus berpegang teguh dan bersandar kepada Tuhan. Hadapilah permasalahan dengan terus penuh harapan dan berpikir positif. Jangan mudah menyerah dan ingatlah bahwa Tuhan akan selalu beserta kita. “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3 : 5-6)

https://manado.tribunnews.com/amp/20...e-biden?page=2

Melempar Truk Karena Tak Diberi Duit Rokok, Petentengan Ajak TNI Berantem

 


TRIBUN-MEDAN.com - Beredar video memperlihatkan seorang pemuda berlagak seperti bang jago, petentengan sambil merokok di depan anggota TNI.

Dalam video amatir durasi 1 menit 37 detik, tampak seorang pemuda mengenakan kaos tangan panjang tengah duduk saat diinterogasi.

"Ya memang saya yang melakukan itu," kata pelaku.


"Kalau truk ini ada apa-apa emang kamu mau tanggung jawab, berani," tanya seorang TNI.

"Berani saya," jawabnya.

"Benar itu," tanya lagi.

"Iya," katanya.


Pemuda itu mengaku sebenarnya tidak mau aneh-aneh.

Ia hanya hanya ingin meminta uang rokok saja.

"Saya cuma mau minta uang rokok aja," kata sambil menghisap rokok.

"Kamu minta uang rokok sebagai apa," tanya petugas lagi.

"Ya sebagai orang sini," kata pemuda itu sambil menunjuk ke belakang.

"Kalau sebagai orang sini emang sudah ada izin dari Kepala Desa," tanya petugas kembali.


"Saya kan cuma minta uang rokok aja," seru lagi.

"Sebagai apa kau minta uang," tanyanya.

"Ya sebagai orang sini aja," katanya sambil melihat dengan menantang.

"Kamu ngerasa hebat sebagai orang sini," seru petugas lainnya.

"Saya Ndak merasa hebat.

Tidak, saya cuma minta duit rokok," kata sambil menghisap rokok.


Seorang dalam video menyebut dia belum mengetahui kronologi kejadian sebenarnya.

"Saya jelasin, saya minta duit rokok.

Dia bilang enggak ada.

Saya lempar dia, gitu aja," bebernya.

"Ok, kalau gitu tunggu proses aja ya," kata seorang dalam video.

"Iya proses lah," tantangnya.


"Berarti kau yang melempar tadi," tanya pria dalam video.

"Iya saya, saya Trimo namanya," jawabnya sambil menepuk-nepuk dada menantang.

"Ok, biar anggota polisi saja yang memproses," tutur pria itu.

"Oh iya enggak apa-apa, terserah," ujarnya.

"Mau dibawa sampai ke langit saya juga ikut, ok, ok," tantangnya.

"Siapa namamu," tanya petugas sekali lagi.


"Trimo," katanya.

"Siapa namamu," tanya lagi.

"Trimo," ucapnya dengan nada tinggi.

"Siapa namamu," sekali lagi.

"Trimo," jawabnya dengan membentak.

Pemuda itu lantas seperti tidak senang dan berdiri berusaha untuk melawan, seseorang yang menginterogasi dirinya itu.


Melihat pemuda pemeras supir itu melawan, beberapa anggota TNI yang berada di dekatnya langsung menghalau geraknya.

"Sudah, sudah, biar orang Polsek saja yang mengamankan," jelasnya.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui pasti di mana dan kapan peristiwa pemerasan berkedok minta uang rokok ini terjadi.

https://medan.tribunnews.com/2020/11...antem?page=all

Cek Kebenaran Video Mirip Gisel, Roy Suryo: Banyak Sekali Kemiripan



TRIBUN-VIDEO.COM - Jagad dunia maya dihebohkan dengan video berdurasi 18 detik yang diduga mirip artis Gisel.

Dalam video tersebut berisi adegan tidak senonoh.

Oleh karena itu, Pakar Telematika, Roy Suryo meminta kepada masyarakat mengedepankan azas praduga tidak bersalah terlebih dahulu.

"Karena sosok-sosok dalam video saat ini banyak sekali terdapat kemiripan," ujar Mantan Menpora itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/11/2020).

Menurut dia, terlebih postur tubuh dalam video itu sering muncul di video-video Korea atau Tiongkok.

"Namun yg menarik saya amati ternyata topik ini bisa memunculkan "persatuan" di dunia maya," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, banyak ciri-ciri tubuh yang semestinya bisa digunakan.

Misalnya adakah tahi lalat pada bagian tertentu atau bisa juga tato yang tergambar di bagian-bagian tubuh lainnya.

"Karena ciri-ciri ini sangat bisa memudahkan untuk membantu identifikasi," katanya.

Selain itu, juga bisa melihat interior kamar, misalnya gordyn dan televisi yang ada di ruangan itu.

"Beberapa barang lain yang berada di sekitarnya bisa jadi petunjuk," ujar dia. (*)

Sumber Segar

Belum Selesai! Donald Trump Nyatakan 'Perang' akan Gugat Pilpres AS

 Belum Selesai! Donald Trump Nyatakan 'Perang' akan Gugat Pilpres AS


Suara.com - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengatakan pada Sabtu atau Minggu (8/11/2020) dini hari WIB, dirinya merasa terhormat karena masyarakat AS telah memilihnya untuk menjadi presiden.

Biden mengatakan kini waktunya bagi Amerika Serikat untuk menyembuhkan perpecahan yang ditinggalkan oleh kampanye pilpres dan bersatu sebagai bangsa.

"Saya merasa terhormat dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Amerika kepada saya dan Wakil Presiden terpilih (Kamala) Harris. Di tengah tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya, warga Amerika dalam jumlah yang memecah rekor memberikan suaranya," kata Biden melalui Twitter.

"Dengan kampanye yang telah usai, kini waktunya untuk meletakkan kemarahan dan retorika kasar di belakang kita dan bersatu sebagai sebuah bangsa. Kini waktunya untuk Amerika bersatu. Dan untuk menyembuhkan diri," ujar Joe Biden.

Belum Selesai! Donald Trump Nyatakan 'Perang' akan Gugat Pilpres AS

Seperti dilaporkan sebelumnya, kandidat partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat pada Sabtu, sebagaimana dilaporkan Edison Research dan sejumlah jaringan televisi.

Kemenangan itu diraih Biden ketika para pemilih dengan tegas menolak kepemimpinan yang gaduh dari petahana dari Partai Republik Donald Trump, untuk menyambut janji Biden tentang upaya baru dalam melawan pandemi virus corona, memperbaiki ekonomi dan menyembuhkan bangsa yang terpecah.

Biden unggul dengan perolehan suara Electoral College 273 dibanding 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian demi negara bagian yang menentukan pemenang, setelah memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania yang menempatkan perolehan suaranya di atas 270, angka yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan, menurut Edison Research.

Gugat Hasil Pilpres AS

Belum Selesai! Donald Trump Nyatakan 'Perang' akan Gugat Pilpres AS

Sementara itu, Presiden Donald Trump mengatakan pada Sabtu, pihaknya akan mulai mengajukan kasus sengketa hasil pemilu AS di pengadilan pekan depan, setelah sejumlah media melaporkan kemenangan Biden, dan menyebut "pemilihan presiden ini sama sekali belum selesai".

"Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk berpura-pura menjadi pemenang, dan mengapa sekutu-sekutu medianya dengan keras berusaha untuk membantunya: mereka tidak mau kebenaran diungkap," kataTrump dalam sebuah pernyataan.

"Faktanya sederhana, pilpres ini sama sekali belum selesai," ujar dia.

Trump telah berulang kali membuat klaim tak berdasar akan adanya kecurangan dalam pemilihan.

https://www.suara.com/news/2020/11/0...ref=headline_1

Video Porno Mirip Gisel Diburu, Warganet 'Tergocek' Link Siksa Kubur

Video Porno Mirip Gisel Diburu, Warganet 'Tergocek' Link Siksa Kubur

Suara.com - Media sosial diramaikan dengan kemunculan video porno mirip artis Gisella Anastasia atau Gisel. Banyak warganet berburu link video syur mirip Gisel tersebut hingga tak sedikit dari mereka yang kesal karena kena prank video siksa kubur.

Dari pantauan Suara.om, Sabtu (7/11/20200, tagar #linkaja #gisel hingga #fullnya masuk dalam daftar trending topic di Twitter.

Ada ratusan ribu warganet membuat cuitan dengan menggunakan tagar-tagar tersebut.

Banyak warganet yang merasa penasaran dengan video porno yang disebut-sebut mirip dengan Gisel itu.
Mereka melakukan segala upaya untuk bisa mendapatkan video tersebut.
Namun, belakangan beredar video porno mirip Gisel yang telah dimodifikasi.

Dari link yang tersebar di media sosial, pada bagian cover video menampilkan seorang wanita mirip Gisel. Namun setelah diklik justru menampilkan video palsu.

Video-video yang disematkan dalam video porno mirip Gisel prank tersebut mulai dari lagu Wali band berjudul Tobat Maksiat, video idola K-Pop hingga konten siksa kubur.

Warganet yang mendapati video prank tersebut meluapkan kekesalan mereka karena merasa ditipu.

"Lank link lank link, daritadi pencet link ketemunya konten siksa kubur mulu," kata @wandraigo.

"Nemu link dikira video yang lagi viral, pas dibuka malah video siksa kubur," ujar @shalemucok.

Meski demikian, banyak warganet meminta agar publik berhenti menyebarluaskan video porno tersebut.

Mereka mengapresiasi upaya publik berusaha menyamarkan video porno tersebut dengan menyematkan video-video lainnya.

"Ok juga nih upaya komunitas KPop menyamarkan pencarian video yang lagi trending itu. Salut," tutur @omdennis.

Aksi penyebaran video tak etis ini mendapat perhatian publik. Mereka yang mengedarkan terancam denda hingga hukum pidana. Penyebar video porno itu bisa dijerat dengan UU Anti Pornografi pasal 29 dan UU ITE pasal 27. Dalam pasal tersebut dinyatakan bagi siapa saja yang menyiarkan atau menyebarkan video yang mengandung konten porno bisa didenda hingga Rp 6 miliar atau penjara 12 tahun.

UU ITE Pasal 27 ayat (1) menyatakan bagi siapa yang sengaja mendistribusikan konten yang melanggar kesusilaan bisa dikenakan denda 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
Ada juga Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 soal Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (PP PSTE) yang telah disahkan tahun lalu memperketat konten-konten yang beredar di dunia maya, terutama media sosial.
PP PSTE dibuat untuk memudahkan pemerintah memberikan sanksi kepada platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, atau lainnya yang melanggar ketentuan hukum di Indonesia.
Pengedar akan dikenai sanksi kisaran Rp 100 juta hingga Rp 500 juta per konten. Sanksi denda saat ini tengah dipersiapkan oleh pemerintah, hingga nanti akan menjadi turunan dari revisi PP PSTE.


Demikian persoalan link video syur mirip Gisel di Twitter. Jadikan ini sebuah perhatian khusus, hentikan penyebaran video syur jika Anda menjumpainya di media sosial.

https://www.suara.com/news/2020/11/0...a-kubur?page=2

Raup 290 Electoral Votes, Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020!

 Raup 290 Electoral Votes, Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020!



Akhirnya! Setelah berhari-hari penghitungan suara dan terlibat pertarungan yang sengit, capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden akhirnya memenangkan pemilihan presiden AS 2020. Biden menang usai meraup 290 electoral votes, menyusul kemenangan tipisnya di negara bagian .

Seperti dilansir Fox News, Sabtu (7/11/2020), data penghitungan teranyar dari Fox News menunjukkan Biden menang atas petahana Donald Trump di Pennsylvania dengan meraih 49,7 persen suara, dengan Trump meraup 49,2 persen suara.

Dengan kemenangannya di negara bagian yang memiliki 16 electoral votes, maka Biden telah meraup 290 electoral votes sedangkan pesaingnya, Donald Trump baru meraup 214 electoral votes. Diketahui bahwa dibutuhkan 270 electoral votes -- dari total 538 electoral votes -- untuk bisa memenangkan pilpres AS.

Sebelumnya, ada lima negara bagian yang menjadi perebutan terakhir Biden dan Trump. Kelima negara bagian itu adalah: Nevada (6 electoral votes), Alaska (3 electoral votes), Georgia (16 electoral votes), North Carolina (15 electoral votes), dan Pennsylvania (20 electoral vote

Dari data Fox News sebelumnya, diketahui bahwa Biden unggul di Nevada, sementara Trump unggul di Alaska, Georgia, North Carolina dan Pennsylvania, meski kemudian posisi Biden berbalik mengungguli Trump di Georgia, dan akhirnya berhasil menjadi pemenang.

Dalam pilpres ini, kedua capres telah bersaing sengit untuk memperebutkan electoral votes. Bahkan raihan electoral votes keduanya sempat tipis selisihnya.

Selamat kepada Joe Biden!


SUMBER

Selasa, 03 November 2020

Dibandingkan Donald Trump, Kebijakan Joe Biden Lebih Untungkan Indonesia Jika Menang

 Dibandingkan Donald Trump, Kebijakan Joe Biden Lebih Untungkan Indonesia Jika Menang

Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden


PIKIRAN RAKYAT - Pengamat ekonomi dari Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, dampak pemilu di Amerika Serikat (AS) cukup besar bagi prospek perdagangan Indonesia ke depannya.

Kebijakan proteksionisme yang dilakukan Donald Trump sudah banyak merugikan kepentingan Indonesia.

"Buktinya kinerja ekspor sebelum pandemi sudah lesu karena rendahnya permintaan bahan baku ke China dan ekspor langsung ke AS.

Selain itu Trump dinilai menciptakan banyak ketidakpastian dalam ekonomi global," kata Bhima menjawab "PR" di Jakarta, Selasa 3 November 2020.

Sementara Biden, ujar Bhima, lebih berpengalaman menjalin hubungan multilateral yang produktif pada era Obama.

"Jika Biden terpilih diperkirakan tensi perang dagang akan menurun. Di sisi lain kebijakan stimulus ekonomi di Partai Demokrat akan lebih besar untuk mendorong pemulihan daya beli kelas menengah di AS," katanya.

Biden juga, lanjut Bhima, mendorong upah minimum federal naik menjadi 15 USD/jam. Imbasnya permintaan barang dari Indonesia akan semakin besar jika daya beli di AS meningkat.

Terkait dengan dampak ke pasar keuangan, kata Bhima, Biden akan memberikan angin segar ke arus modal asing jika terpilih.

Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market.

Salah satu yang akan diincar, menurut Bhima, pastinya obligasi pemerintah Indonesia karena menawarkan bunga yang tinggi kepada investor.

Dari segi FDI atau investasi asing langsung AS diprediksi semakin masuk ke Indonesia jika normalisasi hubungan dagang berhasil.

"Biden pun sepertinya akan mengambil langkah yang lebih taktis untuk menghadapi China di Asia tenggara khususnya pada masalah sengketa Laut China Selatan.

Beda sekali ya cara Trump yakni dengan melakukan seruan yang konfrontatif misalnya yang dilakukan Mike Pompeo beberapa waktu lalu, malah menambah runyam kawasan ASEAN," tambah Bhima.***


Sumber :
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...-di-pilpres-as