Selasa, 27 April 2021

Jangan Sepelekan Sesak Nafas, Waspadai Gejala Hipertensi Pulmonial Pada Anak-Anak

 Jangan Sepelekan Sesak Nafas, Waspadai Gejala Hipertensi Pulmonial Pada Anak-Anak



Hai GanSis, apa kabar kalian di sana? Semoga selalu dalam perlindungan Tuhan, ya. Kali ini saya mau membagikan thread mengenai kesehatan. Namun sebelum melanjutkan lebih jauh, kita cari tahu dulu arti dari Hipertensi.

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak ditangani dengan serius maka akan timbul dan muncul penyakit lainnya yaitu dapat mengancam nyawa seperti gagal jantung, penyakit ginjal dan stroke.

Nah ada salah satu hipertensi yang menyerang bayi ataupun anak-anak disebut dengan Hipertensi Pulmonial. Penyakit ini sangat jarang terjadi pada anak-anak ya, GanSis. Namun, kita perlu tahu seperti apa sih Hipertensi Pulmonial itu?

Hipertensi Pulmonial atau yang kita kenal dengan Hipertensi Paru adalah peningkatan tekanan darah tinggi pada pembuluh darah paru-paru. Jadi akibatnya, bagian jantung kanan yang memiliki fungsi dan peran utama yaitu harus bekerja lebih keras mengantarkan darah ke paru-paru.

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI



Dalam keadaan seperti ini dapat menyebabkan pembesaran jantung bahkan lama-lama akan timbul namanya gagal jantung. Di saat ini kita harus mewaspadai penyebab ataupun gejala yang ditimbulkan.

Pada anak-anak ataupun bayi umumnya disebabkan oleh penyakit jantung atau paru-paru. Kondisi ini bisa juga dikarenakan perkembangan paru di janin dan juga karena faktor keturunan keluarga.

Adapun faktor resiko yang diketahui dapat menimbulkan kondisi Hipertensi Pulmonial, antara lain yaitu :

* Kelainan Katup Jantung atau biasa kita sebut Jantung Bocor.

* Gagal Jantung Kiri. Disebabkan oleh penyempitan pembuluh vena paru.

* Hypoplasia paru-paru ( paru - paru kecil ), penyakit paru kronik yang ditemui pada bayi prematur.

* Adanya pembekuan darah pada pembuluh darah di paru, akan tetapi kasus ini sangat jarang terjadi atau ditemui.

* Penyakit tertentu lainnya yaitu kanker, penyakit ginjal dan penyakit hati.

Namun ya GanSis, gejala Hipertensi Pulmonial ini tidak spesifik dan menyerupai gejala penyakit pada umumnya di antaranya sesak napas. Jika orang tua tidak tahu, sesak napas itu dikaitkan dengan asma. Selain gejala sesak napas, ada yang perlu kita khawatirkan.

* Nyeri Dada

* Pingsan

* Pada bayi kesulitan saat menyusui atau tersendat-sendat saat menyusui diiringi napas terengah-engah


CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

* Muncul kebiruan di mulut, ujung-ujung jari tangan dan kaki

* Bayi juga rewel, gagal tumbuh

* Pada kondisi anak, mereka cepat lelah setelah beraktifitas fisik

* Nafsu Makan yang buruk

* Terlalu banyak berkeringat

* Pusing

* Bengkak pada kaki

Bagaimana dengan cara mengatasinya?

Jika penyakit Hipertensi Pulmonial diketahui lebih awal gejalanya atau si anak segera dibawa ke dokter maka bisa diatasi dengan melakukan pembedahan untuk mengoreksinya selain itu ada terapi yang bisa dijalankan :

* Oksigen

* Ada beberapa obat yang bisa digunakan yaitu :

- obat untuk membantu mengeluarkan cairan berlebih dari tubuh.

- obat untuk mengencerkan darah juga memperlancar peredaran darah

- obat untuk membantu relaksasi pembuluh darah

- obat untuk membantu kerja jantung

* Pada beberapa kasus, dibutuhkan transplantasi jantung atau paru-paru untuk membantu mengatasi tekanan darah yang meningkat pada pembuluh paru-paru.

Jika kita membiarkan gejala-gejala yang ditimbulkan, penyakit Hipertensi Pulmonial akan dapat mengakibatkan kematian pada anak-anak atau bayi.

Nah, itu GanSis penyakit Hipertensi Pulmonial yang jarang kita ketahui atau terdengar asing di masyarakat Indonesia. Kita jangan menyepelekan gejala yang ditimbulkan sejak dini agar tidak terlambat dan menyesal di kemudian hari.

6 Minuman Pembersih Ginjal

 Berikut beberapa minuman pembersih ginjal yang mudah ditemui, menyehatkan dan menyegarkan.

Inilah 6 Minuman Pembersih Ginjal

1. Jus Wortel
Wortel sarat dengan karoten yang membantu melawan kanker dan menghilangkan racun dan logam berat dari ginjal. Serat yang ada pada wortel akan mengikat toksin dan menghilangkannya dari tubuh.

2. Air kelapa.
Air kelapa adalah minuman menyegarkan alami yang baik untuk ginjal. Minuman ini mengandung sedikit gula, kurang asam, nol kalori, dan mengandung elektrolit tinggi yang meningkatkan fungsi ginjal yang tepat. bisa menghidrasi tubuh hanya dengan meminum air kelapa.

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

3. Perasan lemon.
Jus lemon secara alami bersifat asam dan telah terbukti meningkatkan kadar sitrat dalam urin. Hal ini bisa menurunkan pembentukan batu ginjal. bisa minum segelas jus lemon segar setiap hari untuk minuman detoksifikasi racun.

4. Berry smoothie.
Jenis buah berries seperti blueberry, raspberries, blackberry dan cranberry mengandung vitamin, mineral, antioksidan dan flavonoid tinggi. Antioksidan ini menangkal radikal bebas dari tubuh dan dengan demikian bisa mencegah penyakit ginjal.

5. Jus sayur.
Jus yang dimaksud ialah jus hasil ekstraksi dari sayuran yang kaya antioksidan, vitamin dan mineral. Sayuran seperti seledri, mentimun, bayam dan selada menjadi salah satu jenis yang bagus untuk ginjal Moms.

6. Smoothie nanas.
Nanas telah diketahui kaya nutrisi dan antioksidan. Buah ini mengandung phytonutrisi yang disebut bromelain yaitu enzim, yang menjamin fungsi ginjal yang tepat, mendukung sistem kekebalan tubuh, menenangkan iritasi dan meningkatkan fungsi sistemik.

Semogaa bermanfaat

Lecehkan Istri Kru KRI Nanggala, Imam Menangis saat Diciduk

 Lecehkan Istri Kru KRI Nanggala, Imam Menangis saat Diciduk


MEDAN- Pelaku unggahan tak senonoh tentang Kapal Selam Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali akhirnya diciduk.

Dalam postingannya, pria bernama Imam Kurniawan itu mengaku ingin tiduri istri kru Nanggala 402.

“Di saat kapal selammu tenggelam, disitu istrimu ku ewe,” tulisnya di akun Facebook.

Postingan itu langsung viral di media sosial. Akibatnya, dia dihujat karena dianggap tidak peduli dengan musibah yang dialami keluarga TNI, khususnya kru Nanggala 402.

Tak lama setelah postingannya viral, dia pun diciduk oleh prajurit TNI.

Dalam foto yang diunggah akun Instagram @ndorobeii, terlihat pria tersebut duduk di kursi sambil menangis.

Tampak seorang pria berpakaian prajurit TNI berdiri di sampingnya sembari memegang bahu terduga pelaku.

Sementara dalam video, Imam Kurniawan mengklarifikasi postingan di akun Facebook miliknya. Ia mengaku tidak tahu-menahu soal postingan itu.

Imam Kurniawan mengaku bukan dia yang membuat postingan yang viral tersebut.

“Kejadiannya aku enggak tahu sama sekali. Aku waras, aku punya istri, punya anak, punya tanggung jawab.

Posisi aku kerja tuh sebagai petani. Sehari-hari bertani dari pagi sampai sore. Waktu penggang HP tuh malam,” ucapnya.

Imam Kurniawan mengaku tidak tahu sama sekali dengan postingan yang viral di medsos.

Imam tidak tahu jam berapa diposting dan kapan viral. Dia baru tahu setelah membuka HP pada malam hari.

“Aku enggak tahu sama sekali, enggak sadar.

Dan aku posisinya pun langsung buka HP, gitu kan bang.

Ya udah langsung tuh tertera notifikasi aku tuh viral gini, jadi buronan, dan permintaan perteman itu banyak,” ucapnya.

Imam kaget setelah mendapat informasi bahwa dia menjadi buronan gara-gara postingan tersebut.met

Sumur

Minggu, 25 April 2021

5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kuno

 5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kuno historyonthisday.com


Menjadi seorang presiden, kaisar, sultan, raja, dan segala macam sebutan untuk pemimpin negara berarti siap bertanggung jawab penuh atas kemakmuran ribuan rakyat. Bagaimana pun, nasib sebuah bangsa berada di tangan pemimpinnya.
Jika pemimpinnya baik, rakyatnya akan berbahagia. Kebalikannya, jika pemimpinnya lalim, maka rakyat yang akan sengsara. Apesnya, keadaan terakhir itulah yang dialami oleh bangsa Romawi Kuno.
Bukan hanya sekali, mereka beberapa kali mendapatkan pemimpin yang kejam. Dilansir historyextra.com, berikut 5 pemimpin terburuk yang pernah menguasai Romawi Kuno!
1. Nero (54 M - 68 M) 
5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kunohistoryonthisday.com
Lahir di Italia pada 15 Desember 37 Masehi, Lucius Domitius Ahenobarbus atau yang lebih dikenal dengan nama Nero, adalah pemimpin dari Kerajaan Romawi yang memerintah cukup lama,  yakni dari tahun 54 Masehi hingga 68 Masehi. Sayangnya panjangnya masa jabatan Nero bukan karena rakyat mencintainya, melainkan karena sang pemimpin akan membunuh siapa saja yang mencoba menurunkannya.
5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kuno

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

Selama memerintah, Nero dikenal sebagai pemimpin yang lalim, memiliki gaya hidup mewah tanpa memperdulikan kesulitan rakyatnya. Nero bahkan tidak segan membunuh saudara tiri, ibu, beserta kedua istrinya.
Pada tahun 64 Masehi, kota Roma mengalami kebakaran hebat. Nero memang bukan dalangnya, tapi alih-alih membantu rakyatnya untuk membangun kembali rumah mereka, dia justru membangun taman besar dan indah untuk kepentingannya sendiri.
Empat tahun kemudian, pemberontakan besar-besaran terjadi di seluruh wilayah kerajaan. Tersudut dengan keadaan, Nero memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menusuk tenggorokannya di vila pribadi.
2. Caracalla (211 M - 217 M) 
5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kunohistoryonthisday.com
Sebelas dua belas dengan Nero, Caracalla yang memerintah dari tahun 211 Masehi hingga 217 Masehi juga merupakan seorang pemimpin kejam yang hobi menyengsarakan rakyatnya. Awalnya, Caracalla harus berbagi kekuasaan dengan saudara laki-lakinya, Geta. Namun ketika Geta mulai membahas masalah warisan, Caracalla pun membunuh Geta, dan istrinya.
Untuk menghapus pengaruh saudaranya, Caracalla membunuh pendukung Geta juga memerintahkan pemusnahan patung dan lukisan adiknya. Sebagai seorang penguasa, Caracalla mempersilahkan siapa pun untuk jadi warga negara Romawi hanya agar dia bisa menarik pajak dari mereka.
Kejahatan Caracalla menyebar dengan cepat hingga ke Mesir, dan menjadi bahan ejekan di Alexandria. Ketika Caracalla mengetahuinya, dia segera mengunjungi Alexandria, lalu membakar seluruh kota yang menyebabkan kematian bagi 20 ribu
3. Commodus (180 M - 192 M)
5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kunoancientworldmagazine.com
Kalau Nero memiliki watak seorang koruptor dan suka menghambur-hamburkan uang negara, Commodus yang memerintah dari tahun 180 Masehi hingga 192 Masehi memiliki watak seorang pembunuh. Commodus diketahui suka membunuh hewan. Dia membunuh seratus singa dalam satu hari, memenggal kepala burung unta, membunuh tiga gajah, dan menusuk seekor jerapah.
Commodus juga sangat menyukai permainan gladiator, di mana pemimpin gila satu ini bukan hanya memaksa tahanan untuk bertarung dengan hewan buas, tapi juga orang-orang yang kurang sempurna secara fisik. Mereka dipaksa untuk bertarung dengan hewan, atau saling menusuk antar sesama mereka sendiri.
Bukan hanya itu, Commodus yang terobsesi dengan dirinya sendiri juga membuang-buang uang negara hanya untuk membuat banyak patung dirinya. Tidak tahan dengan keadaan ini, para senator mengutus seorang gladiator bernama Narcissus untuk membunuhnya.
4. Elagabalus (218 M - 222 M) 
5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kunohistoryofyesterday.com
Elagabalus memerintah Roma pada tahun 218 Masehi di usianya yang baru mencapai 14 tahun. Sayangnya, pemimpin muda ini tidak bisa memberi contoh yang baik bagi rakyatnya. Elagabalus sangat terobsesi ingin menjadi wanita, dan menawarkan hadiah pada dokter mana pun yang bisa mengubah dirinya.
Tidak berhenti sampai di situ, Elagabalus bahkan sering kali memasuki rumah bordil dan menyamar sebagai wanita hanya agar bisa mendekati para pria. Di masa pemerintahannya, Elagabalus menurunkan posisi Yupiter sebagai raja para dewa orang Romawi. Sebagai gantinya, dia menaikkan El-Gabal yang merupakan dewa matahari Syria sebagai raja para dewa.
Pemerintahan Elagabalus berakhir dengan tragis pada 222 Masehi. Setelah kerusuhan besar-besaran, rakyat yang marah memenggal kaisar mereka sendiri dan mengarak kepalanya mengelilingi kota Roma.
5. Caligula (37 M - 41 M) 
5 Pemimpin Terburuk yang Pernah Menguasai Romawi Kuno
Caligula sebenarnya merupakan anak jendral Romawi Germanicus. Di awal pemerintahannya pun, Caligula dapat memimpin dengan baik. Sayangnya, pada tujuh bulan setelah memerintah, Caligula jatuh sakit. Penyakit inilah yang membuatnya berubah drastis. Setelah sembuh, Caligula berubah jadi salah satu pemimpin paling jahat sepanjang sejarah Romawi.
Selain itu, perintah yang keluar dari mulutnya tidak selalu masuk akal, salah satunya adalah dia menyatakan perang pada dewa laut Neptunus, dan memerintahkan pasukannya untuk menyerang lautan. Yang lebih gila lagi, Caligula mengangkat dirinya sendiri sebagai Tuhan dan meminta semua orang menyebutnya dewa.
Mereka yang tidak taat akan dihukum berat, dan aturan ini bukan hanya berlaku bagi rakyat jelata tapi juga keluarganya. Pada akhirnya, Caligula meninggal setelah ditikam oleh pengawalnya sendiri.

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI
 
Entah apa yang ada di benak 5 pemimpin terburuk ini hingga tega menyengsarakan rakyatnya sendiri. Bukan hanya menyiksa satu orang, mereka bahkan menyiksa ribuan rakyat tanpa alasan yang jelas.

https://www.idntimes.com/science/dis...-c1c2/4/full/5

7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis

 7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!

Revolusi Prancis telah mengubah jalannya sejarah. Monarki Prancis yang sudah memerintah selama berabad-abad diruntuhkan dalam waktu semalam lalu digantikan oleh pemerintahan sekuler. Prancis pun menjadi "mercusuar" kebebasan dengan moto "liberté, Ã©galité, fraternité" yang hari ini menjadi dasar dari paham liberalisme.
Namun seperti yang kita ketahui, revolusi tidak selalu melahirkan hal-hal baik. Sebaliknya, ribuan orang tidak bersalah justru harus kehilangan nyawa mereka dan Prancis sendiri terpecah ke dalam berbagai kelompok. Lucunya lagi, liberalisme yang digaungkan justru ditunggangi oleh Napoleon Bonaparte untuk meluncurkan perang total ke seluruh Eropa.
Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan membahas beberapa kekejaman yang terjadi selama Revolusi Prancis. Berikut daftarnya!

1. Pemenggalan Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette

7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!biography.com
Pemenggalan Louis XVI dan Marie Antoinette adalah salah satu momen penting dalam Revolusi Prancis, walau hal itu tidak seharusnya terjadi. Sebelum menjadi raja, Louis adalah seorang pria pendiam dan sangat pemalu. Butuh waktu tujuh tahun baginya untuk menikahi Marie Antoinette.
7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!

CARA MUDAH MENDAPATKAN PENGHASILAN ALTERNATIF KLIK DISINI

Setelah menjadi raja, Louis dikenal sangat berhati-hati. Di masa lain, dia mungkin akan menjadi raja yang hebat, tetapi dia tidak akan bisa bertahan di tengah krisis politik Prancis saat itu. Pada saat itu, Louis tidak lebih dari sekedar boneka. Tidak mengherankan kalau pemerintahan baru memilih untuk memenggalnya, mengingat kalau dia adalah simbol monarki.
Beberapa tokoh Revolusi Prancis menentang pengeksekusian Louis, walau ia dan istrinya akhirnya dibunuh dengan guillotine pada Januari 1793. Tindakan itu mengejutkan dunia karena Louis dipandang sebagai raja yang moderat. Kematiannya pun membuat marah kerajaan-kerajaan lain di Eropa dan memulai perang yang mungkin bisa dihindari.
Mengutip dari History, Louis menghadapi kematiannya dengan berani. Sebelum ajalnya menjemput, dia memaafkan orang-orang yang membencinya dan berharap tidak ada lagi darah yang akan tumpah setelahnya. Sayangnya, hal itu tidak terwujud.
2. Pembersihan faksi Girondin
7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!executedtoday
Pemerintahan baru Prancis memiliki dua faksi utama: Girondin dan Montagnard. Girondin adalah kaum moderat. Mereka ingin membangun negara Prancis yang bebas dan demokratis, di mana setiap orang memiliki hak suara. Mereka mendapatkan dukungan dari masyarakat Prancis, meski orang-orang Paris lebih menyukai Montagnard.
Montagnard sendiri adalah kaum ekstremis yang ingin meratakan semuanya. Siapa pun yang dianggap bangsawan harus menyerahkan status mereka atau dieksekusi. Dua kelompok ini pun berdebat ketika akan mengeksekusi Louis XVI. Jelas sekali kalau Montagnard ingin membunuhnya. Di sisi lain, Girondin ingin mengadakan pengambilan suara.
Melihat hal ini, Montagnard menuduh kalau Girondin berencana untuk menyelamatkan raja dan menyebut mereka pengkhianat. Jalanan Paris pun bergejolak. Sekelompok warga mengepung gedung pemerintahan dan menuntut agar Girondin dikeluarkan dari pemerintahan baru Prancis.
Beberapa Girondin berhasil melarikan diri, walau beberapa bulan kemudian mereka yang tersisa ditangkap dan dibawa ke guillotine.
3. Pengepungan Kota Lyon
7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!thoughtco.com
Tidak semua orang di Prancis mendukung revolusi yang brutal. Kota Lyon misalnya, yang lebih mendukung pandangan dari faksi Girondin. Oleh karena itu, para pemimpin Montagnard menganggap Lyon sebagai pusat dukungan royalis. Mereka pun mengepungnya pada tahun 1793. Selama pengepungan ini, lebih dari 2.000 orang tewas dan Lyon berhasil ditaklukkan. 
Pada bulan Oktober, Konvensi Nasional mengeluarkan dekrit yang menyerukan agar Lyon dihancurkan. Setiap bangunan yang dihuni oleh "orang kaya" harus dirobohkan, hanya menyisakan rumah orang miskin, pabrik, dan beberapa monumen saja. Mereka bahkan berencana untuk mengubah namanya menjadi Kota Bebas (Ville Affranchie).

4. Hukum Tersangka

7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!discoverwalks.com
Revolusi Pranvis dimulai karena para revolusioner ingin semua orang bebas dan setara. Namun setelah mereka menang, amarah mereka tidak berhenti. Sebaliknya, mereka mulai memburu siapa pun yang menjadi ancaman bagi mereka. Periode ini dikenal sebagai Reign of Terror atau Pemerintahan Teror dan mengakibatkan ribuan kematian orang tak berdosa.
Pemerintahan ini dimulai dengan Hukum Tersangka (Law of Suspects) yang memberikan mereka kekuasaan untuk menuduh semua orang sebagai pemberontak. Pada akhirnya, siapa pun yang berhubungan dengan bangsawan bisa dipenjara atau dieksekusi.
Melansir dari Alpha History, di bawah Hukum Tersangka, siapa pun yang memiliki perilaku, hubungan atau bahkan gaya bicara yang terlihat mendukung monarki akan dianggap sebagai musuh dari "kebebasan."


5. Hukum 22 Prairial
7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!wsj.com
Selama Pemerintahan Teror, ribuan orang dipenjarakan karena alasan yang tidak masuk akal. Pada Juni 1794, penjara Prancis — khususnya Paris — membludak hingga sesak. Oleh karena itu, Maximilien de Robespierre dan sekutunya membuat aturan baru yang disebut Hukum 22 Prairial. Aturan ini memungkinkan persidangan dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Ketika para terdakwa diadili, mereka akan diperlakukan dengan tifak adil. Hakim dan juri hanya memiliki waktu tiga hari untuk mengambil kesimpulan, dan mereka harus memilih apakah akan membebaskan terdakwa atau mengeksekusi mereka.
Aturan baru ini menandai sebuah masa yang disebut sebagai "Teror Besar." Eksekusi mati per hari meningkat secara drastis di seluruh Prancis dan kebanyakan dari mereka yang terbunuh adalah orang-orang tidak bersalah.
Masa penuh teror ini berakhir, tetapi bukan karena mereka ngeri dengan aturan itu. Sebaliknya, hukum ini justru menjadi senjata makan tuan, di mana anggota Konvensi dapat diadili juga. Masa ini berakhir ketika anggota Konvensi "mencopot" Robespierre lalu memenggalnya.
6. Pembantaian di Vendée
7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!military.wikia.org
Revolusi seharusnya menjadi gerakan yang membebaskan kelas bawah lalu memberi mereka kebebasan dan keamanan. Namun setelah Revolusi Prancis berakhir, siapa pun yang menentang pemerintahan baru akan dihukum.
Pada awalnya, para kaum revolusioner mendekati gereja karena pengaruhnya. Namun, mereka akhirnya berbelok ke ateisme dan memulai apa yang hari ini disebut sebagai sekulerisme. Namun di Vendée, orang-orang mulai bangkit untuk melindungi para pendeta dan gereja dari pemerintahan revolusioner yang baru.
Mereka pun bergabung ke dalam milisi lokal yang dikenal sebagai Tentara Katolik dan Kerajaan. Namun setelah serangkaian pertempuran sengit, Tentara Katolik dan Kerajaan berhasil dikalahkan. Tak berhenti sampai di situ, pemerintah baru Prancis mengirim Jenderal Louis Marie Turreau untuk menghancurkan Vendée.
7. Pembantaian September
7 Fakta Mengerikan di Balik Revolusi Prancis, Penuh Pembantaian!alphahistory.com
Setelah Louis XVI dibunuh, Prancis jatuh ke dalam kekacauan. Kekacauan semakin merajarela ketika pemerintah baru memperebutkan siapa yang seharusnya berkuasa. Namun, satu hal yang mendominasi pada saat itu adalah ketakutan terhadap mereka yang kontra-revolusioner.
Kaum revolusioner takut bahwa, jika tentara royalis menyerang Paris, pemerintahan revolusioner yang baru akan jatuh. Mereka juga takut kalau para narapidana kota Paris akan bergabung dengan kontra-revolusioner jika diberi kesempatan.
Ketakutan ini mencapai puncaknya pada tanggal 2 dan 6 September 1792, ketika para narapidana diserang oleh pasukan revolusioner. Menurut Britannica, lebih dari 1000 orang dibunuh dan dimutilasi di jalanan Kota Paris hanya dalam waktu satu hari.
Itu tadi 7 fakta mengerikan di balik Revolusi Prancis. Revolusi memang selalu menuntut bayaran yang tinggi, entah itu perang saudara, pembersihan aristokrat, atau pembantaian orang-orang tidak berdosa.
https://www.idntimes.com/science/dis...an-c1c2/full/7