Pengertian Resume dan Curriculum Vitae
Resume adalah sebuah dokumen pendek di mana Anda bisa menuliskan rangkuman dari beberapa pekerjaan, pengalaman, maupun pencapaian sebelumnya.
Pada resume, Anda cukup menuliskan seluruh rangkaian portofolio yang berhubungan dengan pekerjaan maupun bidang tertentu yang ingin Anda lamar.
Resume sendiri lazim dibuat dengan cukup pendek dan ringkas, berkisar 1 hingga 2 lembar.
Resume berasal dari bahasa perancis yang berarti ‘to sum up’ atau untuk meringkas. Oleh karena itu, jangan salah kaprah apabila Anda diminta mengirimkan resume diri Anda.
Sedangkan CV atau yang memiliki kepanjangan Curriculum Vitae merupakan sebuah portofolio lengkap diri Anda. Portofolio ini mencakup seluruh riwayat akademik, pengalaman, hingga pencapaian profesional.
Curriculum Vitae berasal dari bahasa Latin yang berarti course of life atau rangkaian hidup. Nah jika resume biasanya memiliki panjang rata-rata 1 hingga 2 lembar, CV umumnya memiliki panjang bervariasi tergantung riwayat hidup si pembuatnya.
Meski demikian dalam dunia pekerjaan ataupun akademik, seringkali Anda diminta untuk membuat CV ketimbang resume. Seringkali para penyeleksi meminta CV Anda supaya lebih mudah untuk menilai diri Anda secara keseluruhan.
Cara Buat CV yang Menarik
Pada dasarnya, tidak ada aturan baku yang bisa Anda gunakan dalam membuat CV. Namun setidaknya kami bisa memberikan aturan tak tertulis mendasar yang bisa menjadi panduan bagi Anda yang ingin membuat CV terlihat menarik.
1. Buat CV yang Jelas dan Terstruktur
Pertama-tama buatlah CV Anda jelas dan terstruktur. Hal ini amat penting, terutama bagi Anda yang ingin melamar kerja.
Percayalah, orang-orang di bagian HRD bisa menerima ratusan bahkan ribuan CV dalam satu periode penerimaan kerja.
Nah sekarang bayangkan apabila Anda membuat CV Anda terlalu bertele-tele, tidak terstruktur, dan tidak ada layout yang menarik. Dapat dipastikan CV Anda akan dibuang dan tersingkir dalam proses scanning ini!
2. Hindari Tipe Narasi ‘Cerita’
Hindari narasi cerita yang terlalu panjang layaknya novel. Memang benar CV merupakan riwayat hidup Anda secara penuh dan lengkap. Namun Anda juga harus memilah-milah hal apa yang perlu dimasukkan dan tidak perlu dimasukkan.
Kita ambil contoh, jika Anda ingin melamar pekerjaan di bidang arsitektur misalnya tentu saja Anda tidak perlu mencantumkan prestasi Anda ketika Anda juara perlombaan 17-an di rumah Anda. Mungkin pengalaman itu berkesan bagi Anda, tapi HRD jelas tak akan tertarik.
3. Wajib Terorganisir dan Berurutan
Selain itu Anda bisa meletakkan keahlian, maupun pengalaman dan pencapaian Anda berurutan dari yang paling berhubungan dengan bidang yang ingin Anda lamar. Hal ini bisa menjadi perhatian bagi orang-orang di HRD.
Setelah lolos proses scanning, CV Anda akan dibaca secara menyeluruh oleh penyeleksi. Mereka tentu saja akan tertarik dengan orang yang memang dirasa meyakinkan untuk bekerja di perusahaan mereka.
Ketika Anda meletakkan pencapaian-pencapaian yang sesuai tersebut pertama, disusul dengan pencapaian lain yang kurang berhubungan, yakinlah pihak HRD akan memberikan perhatian lebih pada CV Anda.
4. Buat CV yang Lugas
Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah membuat CV secara kronologis dan lugas. Kata kunci kronologis merupakan salah satu kata kunci penting yang seringkali dilupakan para pelamar kerja. Meski sepele, seringkali para pembuat CV melewatkan hal penting ini.
Penyeleksi bisa bingung apabila Anda tidak menuliskan riwayat-riwayat pekerjaan maupun pencapaian Anda yang berurutan secara kronologis.
5. Jujur dan Sesuai dengan Faktanya
Hal terakhir dan merupakan poin terpenting dari pembuatan CV adalah jujur dalam membuat CV.
Percayalah orang-orang HRD dan penyeleksi lain merupakan orang-orang terlatih dan cerdas. Mereka juga orang-orang yang memiliki pengalaman tinggi dalam menyeleksi orang.
Kebohongan Anda, sesempurna apapun itu akan dapat dengan mudah mereka temukan. Meski Anda sedikit saja melebih-lebihkan pencapaian Anda, Anda tidak akan bisa menghindari orang-orang HRD.
Terlebih lagi, orang yang tidak jujur merupakan musuh utama perusahaan. Jika hal ini menimpa Anda, bukan tidak mungkin Anda akan masuk daftar hitam pelamar kerja. Daftar hitam yang mungkin saja disebarkan antar HRD di banyak perusahaan.
5. Tuangkan Kreativitas Anda
Selain hal-hal umum tersebut, ada satu hal yang bisa Anda lakukan untuk membuat CV Anda menarik, jadilah kreatif!
Kreativitas saat ini bisa jadi merupakan fitur yang dimiliki anak muda. Jika dahulu CV dibuat dalam bentuk baku dan amat kaku, kini yang seperti itu justru akan membuat kita terlihat tidak menarik.
Implikasinya adalah, kreativitas Anda saat ini bisa jadi menambah nilai penting di mata penyeleksi. Namun kami ingatkan ya, jangan sampai kreativitas Anda berlebih hingga CV Anda malah terlihat eksentrik. Bisa-bisa CV Anda dibuang sebelum dibaca!
Cara Buat Resume yang Menarik
Pada dasarnya aturan-aturan yang ada dalam membuat CV bisa Anda terapkan juga dalam membuat resume. Meski demikian ada beberapa tips tambahan yang bisa Anda terapkan dalam membuat resume Anda agar lebih menarik.
Pertama-tama ada tiga format yang bisa Anda gunakan untuk membuat resume, yakni kronologi terbalik, kombinasi, serta fungsional (skill based).
Pola kronologi terbalik dibuat dengan cara membuat pencapaian-pencapaian Anda yang paling baru diurut hingga yang paling lama. Sebenarnya metode ini merupakan metode tradisional dan cukup familiar di kalangan HRD.
Tapi, format ini bisa membuat keterampilan-keterampilan Anda yang berhubungan dengan pekerjaan jadi lebih mencolok.
Mengapa demikian? Logikanya, semakin lama tentu Anda semakin ahli dalam bidang yang Anda tekuni. Secara otomatis pencapaian-pencapaian tertinggi Anda, tentu akan Anda dapatkan di saat-saat tersebut.
Dengan format ini, Anda bisa menuliskan pencapaian-pencapaian terbaik Anda di tahun-tahun terakhir, terus diurutkan hingga awal perjalanan karir Anda. Disanalah poin penting mengapa format ini bisa membuat resume Anda tampak menarik.
Format kombinasi dapat dipakai apabila Anda memiliki banyak keahlian, dan seringkali berpindah-pindah pekerjaan. Tapi jangan salah, banyak keahlian dan sering berpindah ini jangan sampai Anda artikan sebagai ‘kutu lompat’.
Anda bisa menggunakan format ini hanya apabila Anda memiliki banyak transferable skills yang berguna dalam pekerjaan yang Anda ingin lamar. Format ini justru akan membuat keterampilan Anda yang banyak itu terlihat menonjol.
Kelemahannya tentu saja format ini tidak lazim digunakan, sehingga kami tidak merekomendasikan untuk digunakan bagi Anda yang baru saja melamar kerja. Tapi toh tidak ada salahnya apabila Anda berani mengambil risiko, demi mendapat pekerjaan.
Nah format terakhir, yakni fungsional ataupun skill based cocok digunakan bagi Anda yang baru saja melamar kerja alias angkatan kerja baru. Dalam format ini Anda benar-benar menonjolkan keterampilan-keterampilan Anda untuk menutupi pengalaman kerja Anda yang masih sedikit.
Meski demikian jika Anda kemudian sampai ke tahap wawancara, hati-hatilah dalam membahas resume ini. Dengan menggunakan format ini, seringkali para HRD merasa Anda menyembunyikan sesuatu dari mereka. Solusinya? Jujur saja! Mudah bukan?