Senin, 01 Maret 2021

Artidjo Alkostar SEBUAH KITAB KEADILAN


Oleh Hamid Basyaib

Gambaran apa yang muncul di benak Anda setiap mendengar profesi pengacara dan kepengacaraan? Apapun citra itu, Artidjo Alkostar menghancurkannya berkeping-keping. 

Sebagai pengacara hingga akhir 1990an, berkantor di bangunan semi-permanen berdinding gedek di pinggiran Jogja, ia tak pernah merundingkan biaya jasa kepada kliennya. Suatu kali seorang klien yang perkaranya menang, kebingungan. Ia merasa harus berterima kasih atas layanan hukum Artidjo. Ia berasal dari Madura, dan tinggal di Kulonprogo. Jika memberi uang, ia kuatir jumlahnya terlalu kecil dan bisa menyinggung perasaan si pengacara. Untuk memberi honor besar, ia tak punya cukup uang. Tiadanya kesepakatan mengenai besaran fee membuatnya repot dan serba salah. 

Akhirnya ia mendapat ide cemerlang: ia akan memberi sepotong jimat sebagai imbalan kepada si pengacara yang ia duga menyukai hal semacam itu, mengingat latar-belakang komunitas dan daerahnya, Madura-Situbondo. "Saya bilang kepada dia, kamu bawa pulang saja barang milikmu ini," tutur Artidjo kepada kawan-kawannya dengan terkekeh. "Saya tidak percaya dengan jimat-jimatan." 

Bagi Artidjo, jasa hukum bukanlah hal yang pantas dirundingkan, apalagi dengan tawar-menawar. Jika klien puas dengan layanan  jasanya, mereka boleh membayar seikhlasnya. Bila mereka tak membayar, tidak mengapa. 

Seorang dosen yang menjadi kliennya sangat bahagia karena menang di pengadilan. Dua mantan mahasiswa Artidjo yang bekerja di firma hukumnya berinisiatif menagih bayaran kepada klien yang gembira itu. Ini hal yang sepenuhnya lumrah. Semua orang mafhum belaka dengan adat istiadat di dunia bisnis jasa seperti lawyering, yang kemahalannya justeru cenderung dimaklumi. 

Dua pengacara muda itu sangat terkejut menerima akibat tindakan normal mereka. Si klien menelepon Artidjo dan memberitahu soal penagihan biaya pengacara. Artidjo kontan memecat dua pengacara itu. "Mereka bikin malu," katanya. "Kalau klien mau membayar, silakan saja. Tapi jangan ditagih-tagih!"

Meski kantor hukumnya sulit dibedakan dari yayasan amal, tak banyak klien yang meminta jasanya untuk mewakili mereka. Mereka tahu: jika menyerahkan perkara kepadanya, mereka harus lebih siap untuk kalah daripada menang. Mereka tahu: Artidjo tidak disukai oleh semua instansi hukum maupun lembaga-lembaga lain, sebagai ekor dari aksi-aksi pembelaan heroiknya yang "nekat" terhadap para korban "penembakan misterius" (petrus, pertengahan 1980an; suatu aksi ekstralegal di seluruh Indonesia yang dimulai di Jogja). 

Waktu itu ia direktur LBH Jogja, dan gencar mengecam tindakan ekstralegal yang sepenuhnya menginjak-injak tatanan hukum -- mayat para preman setiap hari ditemukan warga di sungai, sudut jalan dan tempat-tempat terbuka, dengan kepala dan tubuh penuh lubang peluru, setelah mereka diculik dari rumah atau diringkus di tempat-tempat hiburan. Tidak ada pihak yang menyatakan diri sebagai pelaku pembunuhan biadab itu, tapi Artidjo, seperti semua orang, tahu siapa yang memiliki kemampuan untuk melakukan operasi bersenjata semacam itu. 

Beberapa preman berhasil dilindungi dan diselamatkannya -- tindakan yang bagi hampir semua rekan seprofesinya tak terbayangkan untuk mereka sendiri lakukan. Ia tak pernah menunjukkan sikap sebagai pengacara yang paling berani. Tapi siapapun yang mengenalnya cukup dekat tahu: ia selalu mampu mengatasi rasa takutnya. 

Bahkan di masa yang genting dan mencekam itu, ia tak mengubah kebiasaannya: pergi ke mana pun dengan motor bebek dan tas kecil di pundak; bukan tanpa sadar bahwa ia selalu mungkin ditabrak oleh mobil besar “orang tak dikenal.” 

Pernah saya tanya: apakah ada pihak yang mengancamnya karena tidak menerima putusan-putusannya sebagai hakim? "Tidak ada," katanya. "Kalau sampai ada, saya akan balik mengancamnya dan saya akan kejar dia hingga tujuh turunan!" 

Sikap seperti itu bukan bentuk keberaniannya, tapi ekspresi keyakinan bahwa putusan apapun yang dibuatnya adalah atas dasar kebenaran hukum. Jika untuk itu ia harus menanggung harganya, ia tidak akan pernah segan untuk membayarnya. Dalam bentuk apapun. 

Ia membuka praktik pribadi seusai pensiun dari LBH dan setelah drama petrus berakhir. Citranya sebagai pengacara penentang aksi ekstralegal brutal itu terbentuk kuat, dan membuat calon klien menghindarinya. Beberapa kali saya mengunjungi kantornya, dan jadi mengerti bahwa ada alasan tambahan bagi klien untuk menghindarinya: satu-satunya yang menonjol di sana adalah timbunan koran tua, yang sebagian sampai menyundul plafon. Kondisi meja kerja dan ruang rapatnya jauh sekali dari kenormalan kantor sejenis. 

***

Sikap tak mau meminta ia ulangi ketika ia diangkat menjadi hakim agung pada awal 2000. Kami mengunjungi rumah kontrakannya di sebuah gang sempit di Kwitang -- disediakan oleh beberapa mahasiswanya -- dan saya terkejut karena kami harus duduk di lantai beralaskan tikar. Ia minta maaf karena belum sempat membeli kursi. Ia pergi-pulang ke kantor Mahkamah Agung dengan menumpang bajaj. 

Ketika saya rasa saatnya tepat, saya mulai "memprotes". Tidak pantas seorang hakim agung tinggal di gang sempit dan naik bajaj, saya bilang. "Saya dengar ada jatah rumah dan mobil dari kantor," katanya dengan datar. "Tapi saya tidak mau menghadap pejabat yang mengurusnya untuk meminta-minta. Kalau memang jatah itu ada, berikan saja. Tanpa perlu saya minta." 

Si pejabat rupanya sengaja menciptakan situasi yang mengharuskannya menghadap dan memohon; membuat Artidjo, sebagai "anak baru" yang wajib tahu diri dan harus tahu siapa yang berkuasa di instansi itu, berada dalam posisi "di bawah". Pejabat itu, saya masih ingat namanya karena Artidjo menyebutnya, tidak tahu dia sedang berhadapan dengan manusia jenis apa. 

Belakangan jatah apartemen itu ia dapatkan, dan ditempatinya hingga ia pensiun 18 tahun kemudian. Selama masa yang panjang itu, dalam obrolan ia tak pernah sekali pun menyinggung soal keinginan memiliki rumah baru, baik di Jogja apalagi di Jakarta. 

Ia mengisyaratkan apartemen fasilitas negara yang dinikmatinya sudah lebih dari cukup. Rumah kecilnya di kompleks sederhana di Sidoarum, Jogja, yang mulai dicicilnya 40 tahun lalu, dengan perabot yang tak berganti, pun tetap sama. 

Artidjo juga kemudian pergi-pulang ke kantor dengan mobil. Tapi saya tak tahan untuk tak mengusiknya. Mobil kecil buatan Korea itu tampak ganjil dan kocak karena bersupir. Saya bilang, pakailah mobil yang lebih layak bagi seorang hakim agung; tidak perlu mewah. Sebuah mobil menengah yang cukup besar tentu lebih pantas. Ia bilang, jatah uang mobil dari kantor hanya cukup untuk membeli mobil mini bekas itu. Saya dan kawan-kawan merasa percuma berdebat dengan dia tentang hal-hal yang menyangkut kelayakan hidup bagi pejabat negara setinggi dia. 

Ia memiliki berpuluh-puluh mantan mahasiswa dan junior yang menjadi pengacara sukses, yang mengenal dan dikenalnya dengan baik. Dan tak ada seorang pun yang berani menyinggung kasus yang sedang mereka tangani, jika kasus itu ia sidangkan di tingkat kasasi di Mahkamah Agung. 

Ia tak pernah eksplisit menyatakan sikapnya, tapi mereka semua bisa menangkap sinyal yang kadang dikirimnya: jika klien dari pengacara alumni UII memang bersalah, atau kasusnya terkait dengan figur HMI (organisasi yang ia banggakan dan selalu ia jaga integritasnya dengan caranya sendiri), ia akan menjatuhkan hukuman lebih berat. 

Baginya, predikat keislaman yang juga sangat dekat dengan emosinya itu wajib dijaga ekstraketat, dan karena itu pelanggarannya pun harus dihukum ekstraberat. Semua maklum belaka atas ketentuan tak tertulis dan tak pernah dibicarakan terbuka ini -- dan tak ada yang cukup punya nyali untuk menawar atau memohon sejenis kompromi kepada Artidjo. 

***

Setelah pensiun pada 2018, ia mengatakan tidak akan kembali ke habitat lamanya, dunia hukum, dalam kapasitas apapun. Ia ingin jadi petani di desa. Sejak lama ia memang gemar merawat bonsai dan memelihara ayam pelung. Dulu ia kadang membawa sendiri, dengan menumpang kereta api, beberapa ekor ayam yang memikat itu untuk hadiah bagi kawan-kawannya di Jakarta. Tapi bangsa Indonesia menilai ada tempat yang lebih patut dan diperlukan darinya daripada bertani. Ia kemudian menerima amanat baru: anggota Dewan Pengawas KPK. 

Sebagai praktisi dan dosen Hukum Pidana, Artidjo tak pernah kehilangan minat akademisnya. Sejak pertama kali saya mengenalnya empatpuluh tahun silam, ketika ia memimpin lembaga penelitian di Fakultas Hukum UII dan sibuk mengikuti pelatihan riset oleh Himpunan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) -- ia meneliti kaum tuna wisma, dan menerbitkan buku "Gelandangan: Insan Kesepian di Tengah Keramaian" -- ia tak berubah. Ia selalu menghargai ikhtiar keilmuan, selalu respek pada pencapaian prestasi keilmuan. 

Dalam usia tak lagi muda, ia berangkat ke Universitas Columbia, Amerika, untuk berlatih menjadi pengacara hak-hak azasi manusia -- pusat perhatiannya sepanjang hayat. Ia juga studi S2 di universitas lain di sana, lalu mendapat doktor hukum di Universitas Diponegoro dalam usia 59. 

Saya bangga pernah mendirikan Lembaga Pembela Hukum (LPH) bersamanya dan tiga kawan lain, untuk menampung para calon pengacara yang tak kebagian tempat berlatih di LBH dan LKBH FH-UII. Selama lima belas tahun pertama aktifitas LPH,  tampaknya lembaga itu cukup sukses menjalankan misinya dan mencetak sejumlah pengacara andal. 

Dunia boleh berubah setiap minggu, setiap tahun, setiap satu dekade, tapi Artidjo tidak. Dalam posisi apapun, menetap di mana pun, ia tetaplah sebuah monumen kejujuran dan sikap pantang menyerah. Dan ia tak pernah mengeluhkan situasi. Ia tahu betul betapa parah dunia hukum kita, sampai kadang menggoda banyak orang untuk putus asa. 

Tapi baginya berputus asa adalah puncak kesia-siaan sikap. Selalu mengupayakan perbaikan tanpa henti, dengan segenap daya terkecil yang ada -- inilah sikap yang tak pernah surut dipegangnya. "Yang perlu kamu lakukan hanya berusaha sebaik-baiknya," katanya selalu kepada mahasiswanya. "Jangan pikirkan hasilnya. Itu bukan urusan kita. Fokus saja pada ikhtiarnya."

Ia yang seumur hidup tak pernah kelebihan berat badan, mengidap problem jantung dan paru-paru menahun, dan tetap menolak keras dirawat di rumah sakit. Tiga mantan mahasiswanya yang telah dianggapnya sebagai anak -- Ari Yusuf Amir, Sugito Atma Pawiro dan Kun Wahyu Wardhana -- tak pernah lelah membujuknya untuk berobat secara layak. Setiap dua-tiga minggu sekali, mereka membawanya ke rumah sakit. 

Pada Selasa, 23 Februari, untuk ke sekian kalinya mereka membawanya, dan kali ini dokter bersikeras memintanya dirawat di sana karena kapasitas jantungnya dinyatakan tinggal 31 persen. Ia tetap menolak. Ia masih bisa makan enak, dan tiap hari masih bisa bekerja, katanya, menyanggah desakan untuk dirawat. 

Lima hari kemudian, pada pukul 9 pagi, supirnya mengetuk pintu apartemennya. Tak ada sahutan. Mungkin ia sedang beristirahat. Di hari Minggu ini tak ada kegiatan yang mendesak. Lima jam kemudian, karena tiada tanda-tanda kehidupan di apartemen pinjaman KPK di Kemayoran itu, dan anak kunci menancap di lubangnya, sejumlah orang mendobrak pintunya. Terlihat ia terkulai di tempat tidurnya. 

Kebisingan sejumlah orang yang berkerumun di kamar tidurnya tak membuatnya bereaksi. Ia rebah seorang diri dengan mata terpejam, jauh dari isterinya yang menetap di Semarang, tanpa anak. Tampaknya ia terkena serangan jantung yang keras, lebih keras daripada yang memukulnya enam bulan lalu di tempat yang sama. 

Mata saya terasa hangat, dan saya mengatupkannya, merelakan kepergian Bang Artidjo, seorang guru dan sahabat yang telah menyajikan begitu banyak teladan hidup yang amat mengesankan. Sebuah tonggak integritas berusia 72 tahun 9 bulan, yang kadang membuat saya malu karena terlalu sedikit contoh yang disuguhinya tanpa dia maksudkan untuk saya tiru, yang bisa saya tiru.

***

Ia lebih dari memenuhi syarat untuk mendapat tempat di makam pahlawan. Selama belasan tahun membereskan hampir duapuluh ribu perkara di Mahkamah Agung, bahkan tanpa menghitung masa puluhan tahun sebelumnya sebagai orang yang tak henti memperjuangkan keadilan, kehadirannya memercikkan sedikit harapan bahwa keadilan memang sesuatu yang mungkin terwujud di tanah air. 

Tapi ia tak mungkin dimakamkan di Kalibata. Ia tak pernah mengurus segala macam syarat administratif dan birokrasi yang memungkinkannya dikuburkan di sana. Ia tetap dia yang dulu: tak pernah menganggap penting segala macam predikat, apalagi status pahlawan bangsa. 

Sepanjang hidupnya ia mengamalkan kejujuran dan integritas tak kenal ampun. Bahkan kematiannya pun memahat sebuah prasasti keihklasan. ***

KERUMUNAN; MENYOAL MAUMERE DAN PETAMBURAN


Jokowi adalah seorang presiden, bukan rakyat biasa. Siapapun boleh tidak suka terhadap presiden, tapi yang harus disadari adalah yang suka tentunya jauh lebih banyak dari yang membencinya. Kekuatan elektoral yang jauh lebih besar itulah yang menjadikan Jokowi seorang presiden. Kemunculan Jokowi lalu membuktikannya. Kerumunan besar tak terhindarkan tanpa harus diundang, ada magnet yang menarik orang untuk datang sedekat mungkin. Konstruksi kerumunan di Maumere dimulai dari sini. Jika ada yang melaporkan itu ke polisi tentu saja akan ditolak.

Jokowi seorang presiden, secara tataran politik kenegaraan sama sekali berbeda dengan orang biasa seperti Riziq Syihab, misalnya. Membandingkan kasus per kasus terhadap seorang presiden dengan melaporkannya ke Bareskrim Polri adalah suatu kesalahan mendasar. Jika mau seharusnya melakukan "clash action" secara perdata - dan Jokowi pernah dikalahkan secara hukum dalam kasus Karhutla, BPJS dan pemadaman internet di Papua.

Jokowi punya kekebalan hukum? Iya, jelas. Sebagai kepala negara, siapapun tentu saja tidak mudah untuk memperkarakannya. Kecuali atas kejahatan luar biasa yang menyalahgunakan kekuasaan dan membahayakan kedaulatan entitas negara yang dipimpinnya. Anda yang tidak suka dengan fakta ini silakan iri, seiri-irinya. Apalagi membandingkan dengan kasus Petamburan - yang bukan hanya pelanggaran Prokes tapi juga terdapat pelanggaran hukum lainnya - tentu saja tidak "apple to apple."

Pada akhirnya, sebuah pelanggaran hukum atas kerumunan juga harus dilihat dari konstruksinya. Jika anda berkerumun karena minum kopi, atau menonton kebakaran, anda tidak akan diperkarakan secara hukum - setidaknya hanya akan dibubarkan. Kecuali anda mengundang ribuan orang untuk mendengarkan hasutan, itu lain cerita.

"Equality before the law" bukanlah "mata dibayar mata", tapi asas keadilan berdasar prosedur hukumnya masing-masing. Hukum juga tidak boleh hanya bermodal rasa benci, ia harus "serenitatem pro populo": memberi ketenangan bagi masyarakat luas.

[Islah Bahrawi]

[MOSSAD FILE] eli cohen,"mata damaskus"

 [MOSSAD FILE] eli cohen,"mata damaskus"



”akan tiba waktunya bagi suatu negara kecil berdaulat, yang lapisan pertama pertahanannya adalah pengetahuan” – charles proteus steinmetz 


Steinmetz,seorang yahudi jerman, lbh dikenal dunia karena riset riset pentingnya dibidang tekhnik listrik,namun seandainya saja ia lahir ribuan tahun lalu ,ia pasti sudah dianggap sebagai nabi karena nubuat dengan ketepatan mengejutkannya tersebut,nubuat steinmetz terwujud puluhan tahun kemudian dalam bentuk negara israel,negara kecil yg dikelilingi musuh musuhnya dengan puluhan kali lipat jumlah pasukan musuh dan tekhnologi persenjataan yg timpang,namun semuanya bisa dijungkirbalikkan secara mengejutkan dengan kekuatan intelijen israel : MOSSAD.

5 juni 1967 adalah contoh dimana musuh musuh israel terkejut dengan betapa akurat dan tepatnya aksi israel melumpuhkan mereka,pesawat pesawat MIG arab dari soviet yg diatas kertas jauh lbh canggih dari mirage israel,ternyata mampu dilumpuhkan israel dengan sangat mudah ,karena israel telah memahami MIG lbh lbh dari pilot arab sendiri,israel mengetahui blindspot dalam kabin pesawat tersebut,mengetahui kelebihan dan kekurangan manuvernya,juga mengetahui bahwa tangki tambahan bahan bakar MIG yg terletak dibawah pesawat tersebut materialnya sangatlah tipis,cukup satu peluru tepat ke sasaran maka meledaklah seluruh pesawat tersebut,sampai sampai pilot israel berujar “saya kasihan dengan mereka(pilot arab),mereka benar benar tidak punya harapan”,semuanya berkat kekuatan intelijen mossad yg berhasil membujuk pilot arab bernama munir redfa agar membelot ke israel dengan pesawat MIG nya. 

Di Mesir,pesawat pesawat mesir (yg merupakan kekuatan udara terbesar di timteng saat itu) dikamuflasekan dengan byk pesawat pesawat palsu abal abal yg terbuat dari kayu,untuk mengecoh musuh tentu saja.namun lagi lagi intelijen israel satu langkah didepan,lewat mata matanya yg bernama wolfgang lotz yg diberi kode sandi “si mata kairo”,israel paham dengan pasti mana mana lokasi pesawat abal abal dan mana yg asli,sampai sampai ketika ketika pesawat mesir rontok dipangkalan,israel tidak menyianyiakan satu bom pun untuk kumpulan pesawat kayu abal abal tersebut.

Untuk front suriah sama saja,meski suriah membangun bunker bunker dengan sistem canggih dan rumit,namun israel  tau pasti setiap detail bunker pertahanan mereka sampai ke lokasi detail wadah putung rokok dan tong sampahnya segala,alhasil dalam waktu singkat pertahanan suriah diperbatasan israel dilumpuhkan dengan sukses.semua berkat agen israel disana yg bernama eli cohen,”si mata damaskus”.meski baik mata kairo dan mata damaskus sama pentingnya,namun TS akan tulis salah satu saja,yaitu yg plg terkenal : eli cohen ,krn template sistem kerja mereka berdua sangat mirip dan sama suksesnya,semua karena hasil dari warisan pemikiran jenius iser harel,orang yg dianggap plg berjasa mendirikan pondasi Mossad dan (meski dengan dana sangat minim/israel pada saat berdirinya adalah negara miskin) mampu membuat mossad sejajar dengan KGB,CIA,dan MI6.kalau ada waktu ts akan tulis mengenai iser harel,namun di thread ini TS hny akan fokus bahas eli cohen saja.

Eli kecil

Eli cohen lahir 16 desember 1924,orantua nya Shaul dan Sofie Cohen bermigrasi ke mesir dari allepo,suriah,mereka hidup berkecukupan,tapi tidak mewah,karena harus membesarkan delapan anak.Eli dan saudara saudarinya dididik secara orthodox yg keras,tapi tidak seperti saudara saudarinya yg ogah ogahan,eli sangat beriman dan taat beribadah,juga menghapal talmud*.prestasi akademiknya sangat baik sampai ia memperoleh beasiswa,fasih berbahasa ibrani,arab,dan prancis,daya ingatnya luar biasa,kadang ia duduk di balkon apartemennya mencatat plat plat mobil yg lewat,menyerahkan catatannya ke orangtua nya ,dan eli cohen menulis ulang nomor nomor plat mobil tersebut tanpa melihat catatan sebelumnya dengan sempurna.fisiknya pun prima,setiap hari berenang di laut tengah adalah rutinitasnya.pada hari kedewasaan menurut tradisi yahudi(bar mitzvah,umur 12-13 tahun),ia mendapat hadiah kamera kodak dari orang tua nya,dari sana ia memiliki hobi baru berkeliling memotret dan menghabiskan waktunya di kamar gelap mencuci foto nya,hiburan eli kecil sangatlah terbatas..ia jarang diberi uang saku,dan waktu luangnya dihabiskan utk bekerja sambilan dimana uangnya diberikan kepada orang tua nya.
eli menjadi bintang kelas di kelasnya rabi moshe ventura,rabi termahsyur di alexandria,namun eli kemudian memutuskan meninggalkan pelajaran agama dan lbh tertarik pada fisika,kimia,dan matematika,hal ini disesalkan rabi moshe yg menganggap eli cohen bakal menjadi rabi besar apabila ia tidak mengubah jalan hidupnya

Ketika perang dunia kedua mencapai mesir tahun 1940,eli tertarik dengan persenjataan yg terlibat disana sembari mencoba memotret dengan kamera kodak nya,tentu saja kamera nya tidak mampu memotret aksi dogfight pesawat2 jerman-inggris tersebut.Ketika teman temannya ketakutan dan berlari histeris mencari perlindungan,eli cohen justru menonton dengan rasa kagum aksi aksi pertempuran diudara tersebut.”bagi kami semua,dia sangat aneh” menurut teman eli.ketika perang dunia kedua usai,eli telah menjadi remaja dan menganggap dirinya yahudi mesir dan belum memperdulikan palestina sama sekali.

Eli, gerakan zionisme,dan anti yahudi


5 november 1944,dua anggota lehi/lechi(stergen) ,kelompok garis keras israel membunuh Lord Moyne,utusan mentri luar inggris utk timur tengah.Dunia mengutuk keras tindakan dua orang teroris tersebut,namun ketika tiba masanya pengadilan,byk org justru berbalik simpatik kepada mereka,dua orang ini sering menyela jalannya pengadilan dengan orasi orasi pembelaan mereka tentang patriotisme dan pembelaan tindakan mereka semata mata krn hny itulah satu satunya jalan keluar utk keselamatan bangsa yahudi krn pemerintah inggris mengabaikan bangsa yahudi sampai mereka mati di kamp kamp konstrasi Nazi dan tidak membiarkan mereka bermigrasi kepalestina.wartawan wartawan diseluruh dunia menulis orasi orasi mereka,non yahudi bahkan nasionalis arab pun byk yg bersimpati kepada mereka dan memprotes supaya kedua org tersebut dibebaskan,namun keputusan pengadilan memutuskan bahwa kedua org tersebut akan dihukum mati,pada hari kematiannya kedua orang tersebut menolak memakai penutup kepala dan bernyanyi Hatikvah(harapan) yg kelak menjadi lagu kebangsaan israel.Byk org org yahudi diseluruh dunia tergugah,terinspirasi,termasuk yahudi mesir,yg salah satunya adalah orang yg bernama eliahu cohen yg tinggal di alexandria yg kemudian memiliki rasa tertarik pada zionisme dan ingin terlibat aktif didalamnya.ia tak perlu menunggu lama,eli segera terlibat dalam gerakan zionisme melalui aliyah beth mossad yg berfungsi menyeludupkan yahudi dari mesir ke palestina.


Masih ditahun yg sama,Haganah berupaya memperluas jaringan mereka ke mesir karena isu anti yahudi semakin menguat di mesir(konflik yahudi-arab di palestina membuat yahudi yg tersebar di berbagai belahan wilayah timteng lain menjadi korban kebencian rasialisme yg semakin meningkat  dari orang orang arab),sekarang eli dibawah pimpinan levi dan yolande,ia bukan lg menjadi kurir,tapi mengerjakan tugas yg lbh berbahaya.ia bertugas menyuap pejabat setempat agar tutup mata terhadap penyeludupan org org yahudi ke palestina,banyak diantara mereka menjadi sahabat eli,yg melihat eli sebagai yahudi sekaligus orang mesir yg baik.luas nya pergaulan eli membuat ia skrg sudah menguasai bahasa itali,jerman,prancis,arab,ibrani.pekerjaan ini dikenal sebagai “operasi goshen”,dalam rentang 1945-1948,organisasi eli telah sukses mengirim ribuan yahudi kepalestina.
sembari menjalankan tugas zionisme nya,eli tetap menjalani kehidupannya sendiri senormal mungkin,sebagai mahasiswa,pada tahun 1946,ia sukses mendaftar pada universitas king farouk di kairo jurusan tekhnik listrik,ini merupakan prestasi mengingat saat itu kebencian anti-semit sudah semakin parah dan menjalar ke institusi pendidikan.awal 1947 keadaan semakin memburuk ketika inggris mengembalikan mandat palestina kepada PBB,dosen dan mahasiswa tmpt Eli kuliah pun menyuarakan demonstrasi anti semit,teman-teman eli menyarankan agar ia menjauhi univ. demi keselamatan dirinya sendiri,namun ini justru membuat eli marah krn ia merasa diri nya sebagai yahudi sekaligus patriotisme mesir.berbagai peristiwa pernah ia alami seperti dipukuli krn ketahuan berdarah yahudi,ujian terpisah diruangan khusus dengan pengawalan tentara bersenjata,kuliah sendiri dirumah akibat diusir sementara,sampai akhirnya diusir selamanya dari universitas,meski demikian eli pernah mencapai nilai ujian tertinggi di universitas yg mendiskriminasinya tersebut.

Puncak penderitaan yahudi mesir(dan yahudi lain di berbagai belahan wilayah di timur tengah) terjadi setelah 14 mei 1948,hari dimana ben gurion memproklamasikan kemerdekaan israel.gelombang massa merampok rumah rumah yahudi dan membunuh yahudi dijalanan,aduan aduan kasus sejenis ini diacuhkan polisi.keadaan ini memaksa sisa sisa yahudi di mesir utk hampir seluruhnya bermigrasi ke palestina,termasuk keluarga eli pada tahun 1950.meski eli mengirim keluarga nya ke palestina,namun ia tetap memilih tinggal utk sementara di mesir mengurus keberangkatan yahudi lainnya.pada tahun 1948,masih ada 300.000 yahudi di mesir,tiga tahun kemudian hanya tersisa sepertiganya,orang orang yg menolak bermigrasi krn sdh terlalu tua renta dan sakit sehingga memilih menghabiskan sisa hidupnya di mesir.

pada tahun 1947,intelijen top mossad,avraham dar mengunjungi mesir,ia mencari beberapa pemuda yahudi idealis yg mau mengemban tugas berbahaya,eli cohen termasuk salah satu org yg ia rekrut.tugas ini benar benar kejam,tegas,dan kotor : meledakkan instalasi instalasi fasilitas milik amerika dan inggris di kairo dan alexandria dan mengkambinghitamkannya kepada mesir.target target tersebut tidak hanya mencakup kantor pos,tapi juga kafe,bioskop utk menebar aksi teror.namun naas,salah satu anggota tim eli cohen yg bernama philip nathanson berbuat kesalahan menginstalasi bom,ia berlari keluar dari bioskop yg rencananya akan diledakan dengan jaket terbakar,para polisi memadamkannya dan menemukan kotak kacamata berisi bahan peledak,apartemen nathanshon digeledah dan ditemukan byk foto foto dan negatif film jembatan,instalasi militer dan target target sabotase lainnya,alhasil nathanson diinterogasi dan disiksa ,maka terbuka lah daftar daftar teman tim nathanson,satu persatu yg dicurigai diciduk,termasuk eli cohen yg saat itu bertugas sebagai bagian operator pemancar radio,namun dengan kecerdikannya,eli mampu mengelabuhi investigatornya bahwa ia adalah korban salah tangkap.belakangan diketahui bahwa paul frank,agen mossad yg memimpin misi ini ternyata adalah agen ganda utk mesir,ia dinaikan jabatannya dan dikirim ke jerman setelah meninggalkan kairo,dan begitu ia kembali ke mossad,ia akhirnya mengaku menjual informasi kepada mesir dan kemudian dipenjara selama 12 tahun.

ELi yg akhirnya bermigrasi ke israel


selepas lolos dari operasi sabotase mossad yg berantakan di mesir,eli tetap aktif menyeludupkan orang orang yahudi bermigrasi ke palestina sampai ia sekalig lagi ditangkap dan diinterogasi pihak berwajib mesir ,dan lagi lagi eli berhasil memperdaya pihak berwajib,tahun tahun berikutnya keadaan semakin bertambah buruk bagi yahudi di mesir sampai eli dan yahudi yahudi yg tersisa lainnya diusir secara paksa oleh mesir,giliran eli adalah pada tanggal 20 desember 1956,ia menaiki kapal Msir,yaitu kapal milik palang merah yg lg berlabuh di alexandria.paspornya diberi stempel "tidak boleh kembali ke mesir".kapal tersebut transit ke genoa,italy dan kemudian tiba di haifa. turun dari kapal,ia langsung mendapatkan status warga negara israel dan berhasil bertemu dengan keluarganya.Eli yg religius sangat terkejut dan kecewa dengan negara israel yg sekuler dan bahkan byk diantaranya yg atheis,byk yg tidak merayakan hari sabat dan hari hari besar keagamaan lain.yg lebih mengecewakan lagi bagi eli adlaah kehidupannya,diumur 32 tahun skrg,ia yg berprestasi sangat baik dalam akademis,fisik yg prima,juga memiliki ilmu agama yg tinggi,harusnya telah menjadi orang sukses atau berkeluarga,namun eli tidak punya semua itu.ia sekarang justru berbagi kamar tidur dengan adik yg berumur 11 tahun.rasa depresinya dilampiaskan dengan mendalami hobinya dalam matematika dan elektronika,juga semakin melatih bahasa ibrani,yunani,jerman,itali nya.

Satu tahun kemudian,1957,eli cohen ditawari pekerjaan oleh dinas intelijen israel,bukan kebetulan memang,karena mereka telah mengetahui reputasi eli di mesir.disini eli bekerja dibelakang meja,suatu hal yg membuatnya jenuh,eli menginginkan tugas dilapangan dengan yg memompa adrenalinnya,namun itu tidak ia dapatkan sehingga ia mengundurkan diri.Tahun tahun berikutnya eli menjalani kehidupan normal layaknya manusia biasa,menikah dengan nadia,seorang perawat yg ia temui di tel aviv,berasal dari irak,dan bekerja sebagai pengawas ritel,perekonomian keluarga eli meningkat,ia berhasil membeli properti di tel aviv,memiliki anak,berlibur,dan menikmati kebahagian hidupnya berumah tangga,namun mossad tidak melupakan eli.

eli kembali ke mossad

awal 1960,eli mendapat kunjungan dari salah satu kenalannya di mossad,orang tersebut bernama zalman(nama samarannya adalah dervish)..mereka berbicara sambil berjalan ditepi pantai,tak disangka sangka zalman mewakili mossad ternyata menawari eli pekerjaan sebagai agen dilapangan,eli tentu saja menyambut dengan atusias penawaran yg telah ia idam idamkan tersebut,ternyata mossad terus mengawasi eli selama ini dan menganggap bahwa ia sekarang adalah orang yg tepat utk menjadi agen lapangan.utk tahap awal ia menjalani pelatihan di apartemen yg khusus disewa mossad utk pelatihan,ia selama 7x24 jam berada didalam sana kecuali waktu break sore hari diperbolehkan berjalan jalan mencari udara segar bersama dervish,lambat laun mereka menjadi dekat dan bersahabat,dan memang itulah kehendak mossad,agen lapangan yg kelak akan jauh dari keluarga harus memiliki orang kepercayaan di markas besar,ini adalah template dari mossad,apabila si pembimbing gagal menjadi sahabat si agen,maka ia akan diganti oleh pembimbing lain yg mampu mengambil hati si agen.di apartemen tersebut eli mempelajari cara membuat peledak,tekhnik bela diri tanpa senjata api,cara menggunakan senjata api,mengenali setiap jenis senjata,pemahaman atas kode kode sandi rahasia,membongkar dan memasang kembali radio,juga peralatan rahasia khas james bond oo7 seperti tinta tak kasat mata,mengubah film fotografi menjadi mikrofilm,dan sejenisnya.pada tes lainnya,eli di tes dengan diikuti "bayangan"(agen agen mossad lain) yg membuntutinya tanpa ia ketahui siapa orang yg membuntutinya tersebut,dan eli harus mampu menghilangkan jejaknya dari bayangan tersebut tanpa mengubah pola prilaku kebiasaannya.apabila berhasil,peran ini kemudian ditukar dimana eli menjadi bayangan,sampai ia benar benar ahli mengalahkan seniornya.

pada akhirnya tes lapangan telah dirancang terhadap eli,tes ini adalah tes nyata namun tidak beresiko bahaya,dimana ia menyamar sebagai Marcel Cowan usahawan prancis(marcel cowan sendiri tidak mengetahui tes ini) yg paspornya hilang di hotel israel(sebenarnya paspornya "dipinjam" oleh mossad utk tes eli cohen),skrg eli cohen harus meniru sebaik mngkn sebagai marcel cowan asli,meneruskan tujuan asli marcel cowan yg asli,bertemu dengan partner bisnisnya dan membuat deal bisnis mewakili marcel cowan yg asli,selesai deal ini tentu si parter bisnis akan kecewa karena marcel cowan yg asli tidak pernah menemuinya lagi.

pada tes yg lain,eli cohen mempelajari agama islam dan menghapal alquran(karena jelas ia akan ditempatkan di negara islam menyamar sebagai org arab),ia bahkan masuk ke masjid dan mempraktekkan sholat tanpa menimbulkan kecurigaan dari pengunjung masjid yg asli,sekarang persiapan penyamaran eli sebagai muslim telah sempurna,tidak ada keraguan bahwa dirinya tidak akan ketahuan sebagai org yg menyamar sebagai muslim kelak.

"hari ini kita libur",dervish berkata kepada eli.dervish kemudian mengajak eli mengendarai jeep ke perbatasan suriah.Dari surat kabar,eli tau bahwa beberapa hari ini perbatasan suriah-israel telah memanas,meriam meriam suriah yg diarahkan kepada pemukiman di bukit bukit galilea telah menghujani kibbutz-kibbutz di tel Katzir.orang orang tewas,ladang dan harta benda byk yg hancur.Akhirnya tentara israel membalas.Pada suatu malam,brigade Golan menetralisir pos pos artileri suriah di puncak puncak bukit tawafik,dalam waktu singkat meriam meriam tersebut hancur sembari menimbulkan korban jiwa puluhan tentara suriah.ketika serangan balasan ini berakhir,israel merampas byk tank,kendaraan lapis baja dan berbagai senjata berat maupun ringan.Dervish menjelaskan : tujuan ia membawa eli kemari adalah utk menunjukkan kegemilangan brigade golan,tapi bukan itu intinya,intinya adalah bagaimana cara brigade golan akan berhasil menuntaskan misi tersebut :


"kami tau persis brp byk orang orang yg ditempatkan ditiap pos suriah,senjata apa yg mereka miliki,kami bahkan tau jalan jalan mana yg bakal dilalui pasukan bantuan dan berapa lama waktu yg dibutuhkan mereka utk sampai lokasi,inilah kunci kemenangan kita"

dervish ingin menunjukkan bukti nyata betapa pentingnya informasi intelijen kepada eli :"satu mata mata yg baik setara nilainya dengan satu divisi pasukan"

"kamu akan ditempatkan di suriah"


kata dervish kepada eli.

sekarang eli mendapat pelatihan baru,ia harus merubah dialek arab mesirnya menjadi arab dialek suriah,hidup kesehariannya dihabis di apartemen dengan menonton film sejarah suriah juga informasi terkini dari suriah,maka jadilah eli cohen si orang arab muslim yg lahir di suriah.tapi seolah itu semua belum cukup,skrg eli justru harus mempelajari bahasa spanyol,karena utk membuka jalan ke suriah,maka ia harus memulainya dari argentina,tempat dimana hidup 500.000 keturunan arab dan setengahnya tinggal di buenos aires.disana eli mendapat identitas baru "kamil amin taabes",seorang pengusaha kaya raya,muslim,kelahiran suriah yg nasionalis.tidak sukar bagi eli berbaur dilingkungan arab di buenos aires,dengan dana dari mossad,ia dikenal sebagai orang arab baru yg royal mentraktir teman teman arab barunya sembari menyuarakan kerinduannya akan kampung halamannya : suriah.seolah olah ia adalah org suriah yg nasionalisnya tinggi.tentu saja eli menargetkan orang orang tertentu utk ia akrabi,seperti Abdullah latif Alhesan,editor surat kabar berbahasa arab no.1 di argentina,juga mayor Amin Al-Hafez,atase militer dikedutaan suriah,dari koneksi AL-Hafez inilah kelak eli mendapat akses koneksi ke pejabat politikus dan militer di damaskus.

Namun misi eli tidaklah semulus itu,semenjak kasus penculik eichmann di argentina oleh mossad,agen agen intelijen suriah sangat waspada,latar belakangan kamil amin taabes diselidiki,namun Mossad telah memperkirakan hal tersebut sehingga memang identitas kamil amin taabes dibuat berdasarkan orang yg nyata,cerita eli yg menyamar sebagai taabes pun dicocokan dengan kisah nyata taabes asli.apartemen taabes juga dibobol,foto fiktifnya nya diacak acak,tapi tidak ketahuan,foto tersebut adalah foto eli yg dipotong-tempel dengan orang tua dan keluarga asli taabes.tanpa ketahuan dan tujuan misi tercapai,maka misi argentina telah sukses besar,sempurna.dan sekarang eli benar benar akan dikirim ke suriah.

misi suriah

satu pemancar radio paling canggih dan terkecil didunia saat itu,disembunyikan didasar blender,kabel alat cukur di isi dengan antena jarak jauh,tablet sianida disamarkan sebagai obat sakit kepala,pasta gigi dan krim cukur sebenarnya adalah bahan pembuat bom berdaya ledak tinggi,jangan lupa yg terpenting kamera bisa digunakan utk membuat mikrofilm.inilah alat alat operasional eli cohen.
ELi telah menjalankan misinya di kapal yg berangkat dari dermaga genoa,ia bercakap cakap dengan syeikh magd al-ard,seorang suriah kaya yg berpengaruh,dan ini telah membawa imbas positif utk mempermudah misi eli di damaskus,ia menumpang mobil al-ard dan melewati pabean tanpa pemeriksaan sama sekali.Setiba di damaskus ,eli mencari tempat tinggal yg ideal,ia memilih apartemen di wilayah elit Abu-Rummanah,gedung ini mewah,namun yg plg penting adalah lokasinya,tepat disebrang markas besar angkatan bersenjata suriah,dan dikelilingi dengan berbagai kedubes asing,apa guna nya?

dari balkon apartemennya,eli bisa memantau,apabila byk mobil mewah di markas besar angkatan bersenjata,berarti ada pertemuan penting disana.dan kalau ada sesuatu yg tidak wajar,eli dengan cepat bisa mengetahui dan menganalisanya.dalam laporan pertamanya dari damaskus ,eli melaporkan ;

"selama tiga hari berturut turut,ada cahaya terang benerang di markas besar angkatan bersenjata suriah,tidak ada kudeta yg diperkirakan terjadi di radio radio atau surat kabar,nihil,tapi ada mobilisasi besar besaran pasukan ke jalan jalan.kemungkinan terbesar adalah invasi ke israel"


analisa eli tepat,dalam 24 jam kemudian telah dikonfirmasi bahwa suriah berupaya menyerang israel,tapi israel segera melakukan tindakan preventif menyapu bersih basis militer suriah di noukeib.suriah yg menyadari bahwa musuh mereka ternyata telah siap siaga,membatalkan invasi mereka dan kembali ke damaskus.

kemudian mengenai lokasi yg dikelleingi kedubes asing,hal ini menjadi luar biasa karena kedubes kedubes tersebut rutin mengirim pesan radio diplomatik,dan pesan radio gelap/ilegal eli cohen bisa berbaur dengan mereka.

setelah berhasil mendapatkan tempat ideal,eli selanjutnya membuat perusahaan ekspor,bukan berpura pura,tapi ia benar benar berhasil menjalankan usaha tersebut dan memberi profit yg tinggi untuk mossad.tujuan pendirian usaha ekspor ini adalah utk menyeludupkan microfilm nya yg diseludupkan didalam board papan permainan dan kaki kaki kursi.micro micro film ini adalah foto foto jepretan instalasi instalasi rahasia militer dari akses akses istimewa hasil dari koneksi eli cohen bersahabat dengan byk pejabat penting suriah kelak.tugas Eli terdengar mudah dan sederhana,namun butuh pendendalian diri dan membaca situasi yg baik supaya eli tetap dapat mengirim informasi kepada tel aviv.pada suatu waktu al-ard sangat marah kepada eli krn eli menolak dijodohkan denangan putri orang berpengaruh di suriah,seringkali eli harus mengambil risiko membiarkan apartemennya menjadi safe house tempat perselingkuhan teman teman nya yang kadangkala sampai menginap berhari hari,sedikit saja eli berbuat kesalahan penyamarannya bisa terbongkar,tapi inilah risiko yang harus diambil utk mendapat kepercayaan teman teman pentingnya.dan risiko ini memang sepadan dengan hasilnya,salah satu pengunjung rutin apartemen eli utk berselingkuh adalah George seif yang sering mengunjungi apartemen eli utk berselingkuh dengan sekertarisnya,reita al-huli,george seif bertanggung jawab atas propaganda suriah,dan krn menganggap eli sudah seperti saudaranya sendiri,ia membiarkan eli mengunjungi kantornya dan melihat lihat sekilas dokumen dokuemnnya,melihat sekilas sudah cukup bagi eli yang memiliki kemampuan mengingat yang diatas rata rata.teman eli yang lain,letnan Maazi,adalah keponakan kepala staf angkatan bersenjata,Maazi gemar membanggakan rahasia rahasia negara yang hny sedikiti orang ketahui,eli berpura pura menjadi orang yang polos dan terkagum kagum terus menerus memuji Maazi atas pengetahuannya tersebut,semakin dipuji,semakin byk informasi yang bocor kepada tel aviv.Alkhirnya letnan Maazi mengajak eli ke lokasi langsung dataran tinggi golan,tempat yang seharusnya terlarang bagi orang awam-tembak mati ditempat bagi yang melanggar,tentu tidak berlaku utk eli yang dianggap sebagai tamu terhormat.krn ia juga dikenal sebagai teman akrab Jendral Al-hafez(dulu mayor),para komandan dengan polosnya memperlihatkan kepada eli semua yang ingin ia lihat,bunker bunker beton yang dibangun utk menyimpan meriam jarak jauh yang dikirim dari russia melalui pelabuhan odessa di laut hitam.dalam satu kunjuungan,ia menghitung terdapat 80 mortir kaliber 122 mm terbaru rusia yang diletakkan di lereng barat daratan tinggi golan,dari sana eli melihat kemana arah moncong meriam meriam tersebut,memfotonya ,menjadikannya microfilm kemudian dan dikirim ke tel aviv setekah melalui transit ke jerman dan Swiss sebelumnya.tel aviv selanjutnya bisa memastikan lokasi moncong meriam meriam tersebut dari sudut pandang view foto foto eli.tidak hanya sampai disana,para perwira suriah pun menjelaskan kepada eli gambar gambar dan rencana rencana seluruh sistem pertahan suriah kepadanya sembar imenyombongkan bahwa sistemartileri bawah tanah suriah adlaah yang terumit dan terbaik kedua didunia setelah rusia.total luas pertahanan suriah di golan seluas 30 kilometer : pos pss didataran tinggi,parit tersebunyi,yg saling terhubung,bunker anti tank,pos senapan berat,diselingi dengan tank dan meriam yang ditanam didalam tanah,gudang amunisi juga ditanam jauh dibawah tanah dan dilindungi ranjau dan kawat berduri.eli menginap di kota kuneitra berhari hari disana utk menyempurnakan informasinya,skrg sistem pertahanan kokoh suriah yang dibangga banggakan negri tersebut bukanlah lagi menjadi ancama utk Israel.

eli yang sudah dianggap sebagai bagian dari elit politik suriah :

[MOSSAD FILE] eli cohen,"mata damaskus"[MOSSAD FILE] eli cohen,"mata damaskus"

Juli 1963,jendral al-hafez telah berhasil menjadi presiden,eli memberikan mantel bulu mahal untuk istri sang presiden,sekaligus sahabatnya tersebut,sang presiden ingin memberi jabatan mentri utk eli,namun ditolak eli,eli justru menawarkan agar ia pergi ke argentina,mendekati disapora suriah disana utk mengumpulkan sumbangan bagi partai baath/sang presiden.pada akhirnya terkumpul 9000 usd+1000 usd dari kantong eli sendiri,tidak byk memang,tp eli semakin berhasil mengambil hati sang presiden.eli seringkali menjalankan tugas pribadi dari sang presiden,menghadiri perjamuan penting,,menjadi wakil suriah melalui pidato radio menyerukan akan disapora warga suriah di luar negri pulang ke suriah utk membangun negara,bahkan telah muncul rumor bahwa eli menjadi calon kuat pengganti sang presiden kelak apabila presiden pensiun.intinya eli telah dianggap menjadi bagian dari politik suriah sehingga ia bebas keluar masuk ke tempat tempat paling rahasia dari istalasi militer dan pos pos militer suriah,tentu saja dengan membawa kameranya.eli menjadi sedikit dari orang yang tahu duluan mengenai kedatangan 200 tank T-54 di suriah,juga foto close up Mig-21 yang masih gress.

musim panas 1964,eli menerima pesan penting dari tel aviv.israel mengandalakan air dari sungai yordan,dan sungai yordan mendapatkan aliran airnya dari dua anak sungai : baniyas dan hatzbani dimana suriah berencana membelokkan kedua aliran sungai ini dengan tujuan agar sungai yordan mengering,kontrak proyek mahal ini diberikan kepada perusahaan yugoslavia,energo Project.tel aviv butuh rincian dan diagram proyek tersebut,dan inilah tugas eli.dimana kebetulan slaah satu teman eli,kolonel Hatoum adalah kepala proyek ini,dengan senang hati menjelaskan dan menunjukkan kepada eli semua cetak biru proyek tersebut.dari informasi eli,semua instalasi instalasi dan peralatan penting proyek tersebut dihancurkan Israel,memaksa energo Project pulang ke yugoslavia dan suriah membatalkan proyek tersebut.

meski tugas eli telah meraih kesuksesan di suriah,namun ia seringkali homesick,rindu israel,tel aviv berkali kali memulangkan eli utk melepas rindu dengan keluarga dan anak istrinya,tapi eli tidak pernah sama seperti dulu,mentalnya sdh lelah dengan tekanan pekerjaan mata mata tersebut,kesiagaannya telah memudar jauh.seharusnya eli merahasiakan tugasnya sebagai mata mata kepada siaappun tanap terkecuali,termasuk istri ,anak ,dan saudara2nya,tapi ibu dan saudara2nya dirumah terkejut mendengar logat arab suriah eli,bukan logat arab mesir,salah satu saudara eli bekerja di mossad bagian penerima radio,tentu ia mengetahui tentang mata mata israel di damaskus,dan begitu eli pulang,selama itu juga tidak ada pesan sama sekali dari mata damaskus,begitu eli via radio mengucapkan selamat ulang tahun kepada putrinya,tanggal ultah tersebut sama dengan tanggal ultah putrinya eli.meski ia merahasiakannya dari sodara2nya yg lain,sodara2nya yg lain tampak mengetahui dengan petunjuk2 yg lain bahwa eli adalah agen rahasia israel.

Pada hari hari terakhir eli di tanah israel,ia tampak murung meski menghabiskan waktu dengan istri dan anaknya.mossad telah sendiri telah menyadari eli telah letih dan memintanya tidak perlu kembali lagi ke damaskus,namun eli menjawab bahwa ia harus kembali kesana 1x lg utk yg terakhir kali nya.eli berkata kepada istrinya bahwa ini adalah kepergiannya yg terakhir dan setelah ini ia tidak akan pergi jauh lagi dan menetap di israel,namun pada kenyataannya eli tidak akan pernah kembali lagi ke israel krn tidak lama kemudian ia akan ditangkap di suriah dan dihukum mati

Hari hari terakhir eli cohen


[MOSSAD FILE] eli cohen,"mata damaskus"

Januari 1965,dalam suasana hujan rintik rintik,eli sedang berbaring ditempat tidur disebelah radio pemancarnya, menunggu jawaban tel aviv atas berita yg ia kirimkan.dari teman baiknya,Salim Hatoum ,ia megetahui presiden Al hafez mengembangkan proyek mempersatukan kelompok kelompok aktivis pengungsi palestina yg terpecah pecah dan membentuk organisasi teroris yg tergonasiri,orang orang ini akan dilatih dan dikirim utk mengobarkan perang gerilya kepada israel,”meniru pertempuran di aljazair,mengusir org yahudi seperti meniru bagaimana saudara saudara kami mengusir prancis di afrika utara”.Tiba tiba terdengar suara keras dan pintu apartemen eli didobrak.satu regu terdiri dari delapan orang bersenjata lengkap langsung menciduknya.Seorang berseragam lengkap mendekatinya,ia adalah Kolonel Ahmed Souweidani,kepala dinas kontra spionase.Game over.Eli terciduk bersama alat bukti tepat disebelahnya.

Kolonel Ahmed Souweidani boleh membual dimedia bahwa ia telah lama mencurigai Kamil Amin Taabes dan telah mengawasinya,namun faktanya penangkapan eli terjadi karena ketidaksengajaan.Operator radio di kedubes india telah sering mengeluh gangguan kiriman berita mereka ke new delhi,pihak berwenang telah lama mencoba melacak sumber gangguan tersebut,namun mereka tidak punya alat yg cukup canggih.Saat itu alat yg lbh moderen digunakan oleh penasihat soviet utk membantu mencari tau masalah ini,menangkap sekilas sinyal radio eli yg jelas berisi informasi intelijen,namun org org soviet ini gagal memastikan sumber pasti sinyal tersebut,oleh karena itu pihak intelijen suriah sengaja memadamkan listrik disana dua hari berturut turut,eli yg tidak waspada melakukan kesalahan besar dengan tetap mengirim berita dari radio menggunakan baterai,termakan jebakan dari pihak intelijen suriah.krn listrik dimatikan,wilayah tersebut mendadak bersih dari sinyal radio dan satu satunya sinyal radio eli dengan mudah dilacak dan dalam dua malam(2 x) pelacakan,lokasi pengirim sinyal radio ilegal tersebut telah dipastikan.

Kolonel Souweidani menyampaikan berita ini kepada presiden,yg malu setengah mati orang kepercayaan yg telah ia anggap saudara sendiri ternyata adalah mata mata.eli diinterogasi berhari hari tanpa henti,krn ia terciduk bersama alat bukti,kali ini ia tidak bisa berkelit lagi mengaku korban salah tangkap seperti 2x ia mengelabuhi intelijen mesir.Souweidani juga berupaya menipu tel aviv dengan memaksa eli mengirim berita palsu,namun yg tidak diketahui Souweidani adalah perubahan halus dan kecepeatan juga irama pesan eli,org suriah tidak akan menyadarinya,tapi bagi mossad,ini berarti satu hal : eli telah ditangkap.berulangkali operator mossad memutar ulang rekaman tersebut.”mungkin kalian keliru” kata dervish memohon,tapi keputusan para ahli tegas .sandi rahasi yg dikirim eli sangat jelas dan tidak meragukan.sementara mossad gelisah dan berduka,politikus (termasuk presiden) suriah ikut ikutan panik dan gemetar,kamil al taabes alias eli cohen adalah orang yg plg mengetahui borok borok mereka semua,pesta seks,selingkuh di apartemennya,informasi2 negara yg seharusnya rahasia tp malah mereka bocorkan,buntut kasus eli,terjadi krisis politik di suriah,500 orang ditangkap dan diinterogasi : sekertaris selingkuhan politikus,pramugari,pelacur,dll.hasilnya maazi zaher el-din,george seif,sheikh al-ard dipenjara.

Presiden AL-Hafez sendiri menyadari bahwa ia bisa jatuh apabila kolonel Souweidani memainkan kartu truf nya dengan baik,misalnya :”lihatlah presiden kita orang bodoh yg diperdaya israel dan membahayakan negara kita”,souweidani terus memoles namanya di media media atas prestasinya,tujuannya jelas,mengincar kursi presiden.melihat kondisi ini jelas,byk politikus suriah dan presiden mengharapkan eli cohen secepatnya mati sebelum membuka borok mereka lbh byk lagi,tapi berita eli sudah terlanjur menjadi konsumsi publik suriah dan ia ditangan souweidani,disana ia disiksa ,kuku2 nya dicabut dan alat kelaminnya disetrum oleh mantan gestapo ss yg memperoleh suaka disuriah,tapi eli tetap enggan menyerah membocorkan informasi penting mossad/israel.”setan pemberani” kata sipir penjaranya.satu satunya wartawan yg boleh mewawancari eli langsung adalah berasal dari lebanon,”saya pergi ke suriah demi masa depan negara saya,anak istri,saya ingin orang orang mengetahui bahwa saya tidak pernah menghianati israel” kata eli.Eli tidak mengetahui(krn org2 dilarang memberitahu kepadanya) bahwa israel dan satu dunia sibuk diluar sana memohon pengampunan nyawanya.Jacques Mercier,org prancis yg byk membela pejuang aljazair ketika mengobarkan perang kepada negaranya sendiri prancis,memohon utk menjadi pengamat di pengadilan eli,tapi ia ditolak,negara negara eropa memohon agar keluarga eli boleh menghadiri persidangan,juga ditolak,Paus Paulus VI,ratu elizabeth,,palang merah internasional,ibu suri belgia,PM kanada,Kardinal Alfredo Felcius dari buenos aires yg sedang sekarat diranjangnya menulis surat permohonan terakhir langsung kepada presiden al-hafez,juga dr.maurice kuss,dokter prancis yg pernah menyelamatkan nyawa AL-hafez dengan operasi ginjal,semua permohonan mereka tidak ada yg berhasil,bahkan ada juga permintaan dari soviet agar “bersikap bijaksana” tp juga tidak berhasil.
Mossad menawarkan menukar eli dengan semua mata mata suriah yg ditahan di penjara israel,juga tidak berhasil.ada juga upaya suap dari israel lewat perantara seorang prancis,menukar nyawa eli cohen dengan byk traktor,buldozer,ambulan,peralatan medis,dll juga ditolak.upaya terakhir para hawkish di israel mengajukan menyerang pos2 perbatas suriah-israel,menculik sebanyak mungkin org org penting mereka utk ditukar dengan nyawa eli cohen,usul ini ditolak.

eli cohen dihukum mati :

[MOSSAD FILE] eli cohen,"mata damaskus"
[MOSSAD FILE] eli cohen,"mata damaskus"

17 mei jam 10:00 ,radio damaskus mengumumkan eli akan dihukum mati esoknya di el marga-lapangan para martir.6 jam mayat eli cohen digantung disaksikan ribuan orang lalu lalang,sebelum tubuhnya diturunkan dan dikuburkan disuatu tempat pemakaman yahudi di damaskus.di israel ,orang orang berduka dan mengucap doa, ben gurion sendiri memimpin protes,nama eli cohen diabadikan diberbagai tempat israel.”ia yg terhebat,terbaik diantara kita semua” ujar meir hamit,pengganti isser harel.Eliyahu Ben-Shaul Cohen, berkali kali menyelamatkan negaranya dari ancaman krisis,dan tanpa dirinya,jalannya perang 6 hari pastilah tidak akan sama.

- END -

Minggu, 28 Februari 2021

KISAH 2 FOTO BERSEJARAH.

Saya menyertakan film hasil liputan kameraman sersan Bill Genaust, saat bendera dikibarkan di puncak gunung Suribachi-Iwo Jima, momennya bergerak demikian cepat, dan hebatnya wartawan foto AP, Joe Rosenthal yang memakai kamera besar, Speed Graphic, dengan film ukuran besar 4x5 inch (sekitar 10 cm x 12 cm), bisa menangkap momen itu dengan tepat! (baca tulisan: Kisah Bendera di Iwo Jima)

Joe memotret tanpa membidik, ia benar-benar mengandalkan lensa sudut lebar 35 mm-nya dan –tentu saja- feeling. 
Satu jepretan, selesai! 

Kamera jaman dulu belum dilengkapi motor-drive, sebuah alat bantu, yang memicu kamera agar bisa merekam adegan cepat. Motor drive modern malah bisa merekam hingga 14 gambar per-detik. 

Nah, semua pengoperasian kamera Speed Graphic dikerjakan secara manual, jadi kalau si pemotret membutuhkan gambar kedua filmnya harus diengkol!

Jadi, secepat apapun Joe memutar engkolan, untuk mendapat gambar kedua, momen pengibaran pasti telah lewat!

Ada kecepatan tangan, feeling dan keberuntungan di Iwo Jima. Dan karena dunia barat begitu terbuka, dua hari kemudian nama Joe jadi terkenal. Namanya ikut tercetak dalam terbitan koran-koran di seluruh dunia! Bahkan sampai hari ini!
(fotografer, cukup satu foto saja maka namamu dikenang selamanya!)

Nah, bila kita sudah mengetahui sisik melik foto ikon di ‘panggung’ PD 2 di Asia, bagaimana ikon foto di ‘panggung’ Eropa? 
Kapan dibuat? 
Dan mengapa fotonya harus dimanipulasi??

Latar belakang:
Tanggal 1 April 1945, Nazi Jerman semakin terdesak. Dari timur Tentara Merah sudah mendekati perbatasan Polandia. Pimpinan Uni Sovyet -Joseph Stalin- memanggil 3 marsekal lapangannya, ia memberi tantangan: “rebut ibukota Berlin dalam dua minggu, sebelum Amerika dan Inggris merebutnya dari arah barat, maka siapapun pemenangnya akan mendapat medali Hero Of The Sovyet Union (penghargaan tertinggi)”
Ketiga Marsekal menyanggupi.


Maka, ketiganya adu cepat untuk merebut Berlin.
Konstantin Rokossovsky melipir dari utara, merebut wilayah Polandia yang dikuasai Jerman dari arah pesisir.
Georgy Zhukov menerjang dari tengah, melewati ibukota Polandia, Warsawa.
Dan, Ivan Konev menjepit dari tenggara.

Sementara, 
dari arah barat, Amerika dan Inggris juga bahu membahu adu cepat hendak merebut Berlin.

Dengan adanya adu cepat dari timur dan barat ini membuat tentara Jerman kini terjepit kekuatan raksasa.

Dari sisi Barat, Inggris paling bernafsu mengalahkan Sovyet. PM. Inggris,  Winston Churchill, khawatir pengaruh komunis di Eropa kelak setelah Hitler keok. Dengan Inggris merebut Jerman sepenuhnya, pengaruh Sovyet akan tertahan di Polandia. Paham komunis tak akan terasakan di Eropa barat.

Amerika lebih realistis. Tak merebut Berlin juga tidak jadi soal. PR Amerika sendiri juga besar di kawasan Asia. Jepang keras kepala, tetap tidak mudah menyerah meski telah kalah kekuatan di darat, udara dan laut!

26 Maret 1945 kemarin, pulau Iwo Jima baru saja direbut dengan berdarah-darah. Harga yang harus dibayar sangat mahal 17.000 marinir luka-luka, 7.000 lebih gugur hanya untuk menguasai pulau kecil seluas 21 km persegi! 
Dan, 1 April ini pulau Okinawa sudah dikepung. Okinawa lebih besar, maka, akan jatuh korban berapa banyak lagi?

Belum lagi korban di Eropa, kalau terus memaksakan diri merebut Berlin.

Nah, di Asia saat ini, Amerika butuh serangan pengalih. Perlu kekuatan tambahan dari luar yang bisa ikutan menyerang Jepang, agar kekuatannya makin terbagi dan makin lemah. 
Dan serangan tambahan itu hanya bisa dilakukan oleh Sovyet melalui serangan ke Manchuria, kawasan milik Cina yang dikuasai Jepang.

“Jadi, sebaiknya kita sama-sama saling bantu saja” demikian nasihat Eisenhower, terkenal dengan sebutan Ike, jendral Amerika yang memimpin serangan Sekutu di Eropa.
Churchill tetap bersikeras, Berlin harus dikuasai!

Ike lalu mengingatkan “bukankah Inggris perlu merebut kembali kawasan Semenanjung Malaya? Dan memulihkan Kuala Lumpur dan Singapura?”
Churchil tercenung. Benar juga. Semakin cepat Sovyet turun tangan di Machuria, semakin cepat Malaya bisa direbut kembali!

Inggris pun melunak. 
“Nah, berapa banyak lagi tentara kita yang jadi korban, bila kita ngotot merebut Berlin?”

Dari timur secara mendadak masuk permintaan dari Sovyet, ini langsung dari Stalin, isinya kurang lebih: “Amerika-Inggris, biarkan Berlin kami yang merebut. Tentara Jerman sejak melancarkan serangan ke timur dalam Operasi Barbarossa, 22 Juni 1941, telah menghancurkan tanah Sovyet. Membantai setiap penduduknya dan membakari kota-kota kami, jadi, biarkan tentara kami yang menyelesaikannya”

Kebetulan! 
Amerika dan Inggris girang juga. Maka, ini kesempatan untuk minta tolong!
“Silakan ambil Berlin, tolong serang posisi Jepang di Manchuria supaya kekuatan dan perhatian Jepang terpecah”

Sovyet menyanggupi. 
Kelak pada Tanggal 9 Agustus 1945, tentara Sovyet benar-benar menggasak pasukan Jepang yang menjaga Manchuria!

Sebulan kemudian, tentara Inggris-India divisi ke 25 mendarat di Selangor dan Negeri Sembilan, 12 Septembernya Kuala Lumpur dibebaskan inggris.

Karena kesepakatan ini, tentara Amerika dan Inggris kini maju pelahan di kawasan Jerman bagian barat. Amerika mengambil  posisi agak ke selatan, dan Inggris melipir di sebelah utara.

Langkah menahan diri Amerika dan Inggris dalam lomba memperebutkan Berlin secara tidak langsung juga untuk menyelamatkan pasukannya.
Adat Sovyet selalu menggelar gempuran artileri berat sebelum menjalankan serangan tank dan pasukan infanterinya. Bisa di bayangkan peluru terebut juga akan menimpa kawan sekutu sendiri yang menyerbu dari arah barat!

Begitulah, saat ketiga komandan diberitahu bahwa dari barat tak lagi ikut perebutan, pasukan ketiganya semakin semangat menerjang. Per-hari rata-rata kemajuan Tentara Merah bisa mencapai 30-40 km!  Tank T-34 melesat luar biasa cepat. Tak tertandingi hingga saat ini!

Namun, tentara Jerman yang menahan perbatasan Polandia-Jerman sangat gigih. Mereka rela mati pertempur, dari pada menyerah pada pasukan Sovyet. Kemungkinan hidup -kalau menyerah- juga kecil. 

Tentara Jerman tahu, semua tawanan perang akan dibawa ke Gulag, kamp kerja paksa di Siberia. Hanya 6-7 orang, dari 100 orang, yang bisa selamat pulang setelah perang!

Sebaliknya pasukan Sovyet juga bertempur dengan gigih! 
Bagi prajurit -rakyat jelata- Sovyet ini saatnya membalas dendam! Darah ganti darah, mata ganti mata, nyawa ganti nyawa! Tentara Jerman yang memulai, mereka juga harus membayarnya!

Sama-sama gigih, keadaan jadi alot.  Waktu dua  minggu yang diberi Stalin ternyata molor. Tentara Sovyet baru masuk kota Berlin di tanggal 30 April 1945. Mundur 2 minggu!

Dari 3 marsekal yang berlomba, siapakah yang menang?
Ternyata yang menusuk dari arah tenggara, pasukan Marsekal Ivan Konev-lah pemenangnya
Dan disini Stalin lalu campur tangan, dengan memberikan kota Berlin pada Chukov yang masuk dari tengah. Chukov lah marsekal paling senior yang telah mengabdi sejak 1915.

Sebetulnya, Rokossovsky yang menyerang dari utara lebih senior, ia telah berbakti sejak 1914, tetapi marsekal ini pernah masuk penjara (1937-1940) karena kegiatan teror yang menewaskan banyak orang. Reputasinya cacat, tak baik secara politik.

Karena diberi lampu hijau oleh Stalin, Chukov segera mengepung Berlin.
Ivan Konev, si pemenang lomba, diminta  belok kiri, ke selatan, menutup pergerakan Jerman disana sebelum akhirnya berjuma dengan AD Amerika (yang bergerak dari arah barat) di tepi sungai Elbe di kota Torgau. Posisi Jerman di lini selatan kontan habis terkunci. Ribuan tentara terisolir dan menyerah.

Di pesisir utara, pasukan Rokossovsky akhirnya bertemu tentara Inggris – yang bergerak dari barat, pimpinan jendral Bernard Montgomery - di kota Wismar. Praktis di kawasan utara, posisi Jerman juga telah selesai.

Sekarang tinggal Berlin. Tanggal 30 April Berlin telah terkepung. Meski kota dipertahankan oleh 90.000 pasukan Jerman, tapi ini tentara yang sudah capek dan putus asa, dan sebagian lagi malah terdiri atas pasukan orang tua dan anak-anak!
Apa mampu mereka menghadapi 1 juta Tentara Merah dengan 20.000 tank yang begitu beringas??

Foto di Reichstag!
Perintah penting lalu datang dari Moskow, yakni agar pasukan di lapangan juga membuat foto hebat seperti foto pasukan Amerika dengan Iwo Jima-nya! 
Lokasi foto harus dipuncak Gedung Reichstag, gedung parlemen Jerman, sebagai simbol takluknya Jerman.

Permintaan tambahan, foto harus sudah selesai dibuat 30 April petang, karena akan dipergunakan untuk sarana propaganda partai  komunis Sovyet dalam memperingati Hari Buruh 1 Mei esoknya.
Waktu jadi berdesak-desakan!

Sayangnya karena tentara Jerman yang mempertahankan Berlin masih memberi perlawanan, pasukan Sovyet yang membawa bendera baru bisa mencapai gedung Reichstag malam hari.

Dengan memanjat gedung yang dibangun tahun 1894 itu, Rakhimzahn Qoshqarbaev prajurit berusia 23 tahun akhirnya berhasil menjejalkan tiang bendera di mulut patung wanita ‘Germania’ simbol Jerman, tepat di puncak Reichstag!
Sayangnya, waktu sudah menunjukkan pukul 22.40, tanggal 30 April, terlalu malam untuk mengambil foto!

Itu berarti batas waktu foto yang harus sudah selesai 30 April petang, tak bisa terpenuhi.
Esoknya, adegan pemotretan akan dilakukan, tapi bendera yang sudah terpasang semalam ternyata sudah hilang, kemungkinan diturunkan tentara Jerman yang masih berkeliaran.

Tanggal 1 mei pun gagal karena Jerman masih memberi perlawanan.
Baru tanggal 2 Mei Jendral Helmuth Otto Ludwig Weidling, jendral terakhir Jerman yang mempertahankan kota Berlin, secara resmi menyerah pada tentara Sovyet. Weidling harus realistis 90.000 pasukan tak akan menang melawan 1 juta tentara yang mengepungnya. 

Pada acara penyerahan kota hari itu,  terungkap fakta mengejutkan: bahwa ternyata Adolf Hitler telah mati ia bunuh diri –dengan menembak kepalanya- pada hari hari Senin petang, pukul 15.30 tanggal 30 April 1945, di Fuhrerbunker (bungker pemimpin), Eva Braun –istrinya- juga bunuh diri. 

Hari berikutnya, tanggal 1 Mei, pengikut utama Hitler sekaligus menteri propaganda dan tangan kanannya, Joseph Gobbels, istrinya Magda Ritschel Goebbels dan 6 anaknya yang masih kecil-kecil juga bunuh diri dengan meminum sianida.
Semua jenazah dibakar di halaman belakang bungker, menggunakan bensin yang dikumpulkan dengan cara menyedot dari tangki-tangki  mobil yang ada di dalam bungker.
Jerman sudah tidak memiliki BBM!

Jadi, dengan menyerahnya jendral penguasa Berlin di tanggal 2  Mei, praktis sudah tidak ada tembak menembak lagi di kota itu. Pengambilan foto bisa dilakukan tanpa gangguan!

Fotografer Yevgeny Khaldei membawa bendera merah besar bergambar palu dan sabit yang sejatinya adalah 3 taplak meja merah yang dijahit pamannya, ia naik ke puncak Reichstag dengan menenteng kamera Leica III Rangefinder lensa 35 mm dengan bukaan diafragma terlebar f 3,5.

Dalam perjalan ke atas ia minta tolong 3 orang prajurit Sovyet yang ia temui, agar membantunya membuat sesi foto. Mereka adalah prajurit bernama Kovalev asal Kiev yang kemudian naik di atas semacam tonggak dan mengibarkan bendera dibantu oleh Abdulkhakim Ismailov dan Leonid Gorychev.

Khaldei menghabiskan semua film berisi 36 frame lalu secepatnya terbang pulang ke Moscow.

Setelah negative (klise) foto dipilih dan dicetak Khaldei agak kecewa. Fotonya ternyata agak ‘under’ -gelap- di beberapa bagian, gambar benderanya juga tak hidup bahkan terlihat lusuh, keadaan udara kota Berlin juga berkabut yang malah memberi kesan suram. Fotonya rasanya kurang heroik dan tidak dinamis. 

Khaldei jadi iri pada foto Joe Rosenthal di Iwo Jima. Memandang karya Joe, semangat  gotong royong dan persatuan -bangsa- benar-benar terasa dan hidup!

Khaldei lalu melakukan beberapa manipulasi. Menambah terang pada jalanan di bawah dan di bagian latar hingga terlihat cerah bersemangat, di  bagian atas, pada bagian langit dan awan, Khaldei menumpuk gambar asap hitam yang ia ambil dari foto lain hingga terkesan dramatis –ada asap peperangan- dan terakhir, menambah kesan hitam pada bendera agar lebih kuat lekuk-lekuknya.

Setelah selesai, Khaldei nampak puas. Fotonya jadi lebih hidup.

Nah, ketika akan naik cetak pada majalah Ogoniok, untuk edisi tanggal 13 Mei 1945, pemimpin redaksi majalah baru menyadari ada yang tak sedap dipandang mata pada foto tersebut. 

Sersan Abdulkhakim Ismailov, prajurit yang mendukung tentara yang memanjat, kedua pergelangan tangannya terlihat masing-masing memakai jam tangan. Kemungkinan Ismailov telah merampok jam tangan milik tentara Jerman dan memakainya, (meski kemudian hari diklaim bahwa jam tangan kedua adalah kompas)

Khaldei sadar bila gambar itu dipaksakan naik cetak, akan memberi kesan tak baik pada Tentara Merah. Stalin akan malu kalau dunia tahu tentaranya adalah perampok. Padahal fakta di lapangan prajurit Sovyet banyak yang melakukan tindakan kriminal seperti membakari rumah orang Jerman, membunuhi warga sipil, merampok dan bahkan (maaf) memperkosa wanita Jerman!

Inikah bentuk pembalasan Tentara Merah atas perilaku pasukan Jerman ketika mereka menyerbu wilayah Sovyet 22 Juni 1941 lalu? Bisa jadi iya!

Berdasarkan UU negara, nyawa Ismailov berada dalam bahaya- karena telah merampok-  fotografer dan pemimpin redaksi majalah juga bisa dihukum mati karena telah mempermalukan Sovyet!
Gawat!

Maka Khaldei lalu mengambil sebuah jarum, jam di tangan kanan Ismailov perlahan-lahan ia kerok!
Setelah bersih, tak terlihat wujud jam, foto bersejarah itu turun cetak.

Uni Sovyet sangat membanggakan foto tersebut dan dicetak terus menerus untuk memulihkan semangat bangsa. Maklum, Sovyet paling babak belur dihajar Jerman. 30 juta warganya tewas sia-sia. 
Saat dibantai, rakyat Jelata yang masih tersisa  –tua, muda, pria dan wanita-  ramai-ramai mendaftar jadi tentara dan berjuang bersama mengusir penjajah.

Foto Khaldei adalah bukti kemenangan, bahwa warga Sovyet yang kebanyakan rakyat jelata dan kerap dianggap manusia kelas bawah yang tak ada harganya, bisa mengalahkan negara yang selalu merasa superior!

Sekali lagi, 
bendera bukan cuma secarik kain,
pada bendera terdapat harga diri bangsa....
Gunawan Wibisono 
#perangduniagunwib