Sabtu, 27 Februari 2021
Stagflasi 1970-an : Ketika Keynesian Dibuat Tak Berkutik
1960-an dibuka dengan kemakmuran era 1950-an yang membawa optimisme di negara-negara industri maju, terutama Amerika Serikat. Teori ekonomi Keynesian yang menjadi salah satu mazhab utama teori ekonomi modern menjadi primadona di Barat sejak tiga dekade sebelumnya hingga saat itu. Kemudian, 1970-an datang dan membongkar kelemahan sistem ini. Bagaimanakah kisahnya?
Klik gambar untuk menuju sumber gambar
Keynesian yang Manjur atasi Depresi Besar
John Maynard Keynes.
Pada 1930-an, hampir seluruh dunia dilanda Depresi Besar. Mayoritas negara di dunia melakukan proteksionisme dalam perdagangan dan pemerintah di seluruh dunia mengerem belanjanya.
Pada 1930-an, ekonom termashyur Britania Raya, John Maynard Keynes, menawarkan solusi bagi negara-negara industri maju di Eropa dan Amerika Utara, khususnya negerinya sendiri yang kelimpungan menghadapi kemerosotan ekonomi akibat Depresi Besar. Ketimbang melakukan penghematan besar-besaran terhadap belanja pemerintah dan membiarkan “tangan tak terlihat” bekerja menyeimbangkan pasar seperti yang sudah-sudah, pemerintahlah yang semestinya bekerja mencapai keseimbangan tersebut. Belanja pemerintah harus digenjot, walaupun pemerintah harus menanggung tekor alias defisit, agar masyarakat dan pelaku bisnis dapat memiliki insentif untuk melakukan aktivitas kembali yang ujungnya membuat perekonomian dapat berputar kembali. Apabila perekonomian mulai menunjukkan gejala overheating, pemerintah perlu menaikkan tarif pajak sebagai cara mendinginkannya.
Keynesian menjadi salah satu teori utama makroekonomi modern.
Tiga prinsip utama Keynesian adalah permintaan agregat dipengaruhi oleh berbagai keputusan ekonomi yang dibuat pemerintah maupun swasta, harga dan terlebih upah merespon perubahan tingkat permintaan dan penawaran dengan lambat, dan perubahan dalam permintaan agregat, diantisipasi maupun tidak, akan berpengaruh besar dalam jangka pendek terhadap produksi dan lapangan kerja, bukan harga.
Resep ini pun diikuti oleh pemerintahan Franklin Delano Roosevelt di Amerika Serikat. Pemerintahannya, yang dinilai terlalu besar dibandingkan yang sudah-sudah, memberikan banyak bantuan kepada berbagai lini ekonomi masyarakat, mulai dari pertanian, industri, bahkan sektor hiburan. Pemerintah dan The Fed memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil akan menciptakan lapangan kerja semaksimal mungkin.
Resep ini juga beriringan dengan tren negara-negara Barat meninggalkan Standar Emas pada 1930-an. Standar yang membatasi jumlah uang beredar sesuai jumlah cadangan emas yang dimiliki pemerintah/bank sentral dianggap menghambat pemulihan karena membatasi kemampuan untuk menstimulasi perekonomian lewat pelonggaran kebijakan moneter.
Periode booming ekonomi Pasca-Perang Dunia II menjadi saat berjayanya Keynesian. Didukung oleh stabilitas sistem moneter global lewat Sistem Bretton Woods, ekonomi AS, Kanada, negara-negara Eropa Barat, dan Jepang mengalami pertumbuhan tinggi. Dolar AS menjadi mata uang pilihan banyak negara untuk melakukan kegiatan ekspor-impor dan menyimpan cadangan devisa. Pemerintah AS menjamin banyak untuk setiap 35 dolar AS yang dipegang negara-negara ini dapat ditukarkan dengan 1 troy ons (31,1034 gram) emas yang terdapat di brankas Federal Reserve.
Namun, sistem Bretton Woods tidak kompatibel dengan kebijakan moneter domestik banyak negara yang ingin memutar cepat roda perekonomiannya dengan kebijakan moneter longgar.
Awal Stagflasi
Iain MacLeod, pencetus istilah "stagflasi".
Stagflasi adalah penggabungan kata stagnasi dan inflasi. Ini merujuk pada keadaan saat inflasi dan stagnasi ekonomi terjadi secara bersamaan. Normalnya, tingkat inflasi akan rendah saat terjadi resesi ekonomi, bahkan dapat terjadi deflasi. Ini dikarenakan tingkat upah dan pengeluaran rumah tangga maupun bisnis menurun. Ini pun membuat tingkat permintaan agregat menurun sehingga pasar menjadi kelebihan penawaran dan harga harus diturunkan untuk mencapai keseimbangan baru. Pada keadaan ini, tingkat inflasi tinggi diiringi dengan tingkat pengangguran yang juga tinggi.
Istilah stagflasi dicetuskan untuk kali pertama oleh Iain Macleod, politisi Partai Konservatif Britania Raya, di tengah-tengah perdebatan di House of Commons pada 17 November 1965. Macleod mengatakan :
Quote:
We now have the worst of both worlds —not just inflation on the one side or stagnation on the other, but both of them together. We have a sort of "stagflation" situation and history in modern terms is indeed being made...
Kita saat ini mengalami yang terburuk dari keduanya - bukan hanya inflasi di satu sisi atau stagnasi di sisi lain, tetapi keduanya secara bersamaan. Kita sedang mengalami situasi "stagflasi" dan sejarah dalam pengertian modern tentu saja sedang tercipta...
Ketika itu, Britania Raya dilanda krisis neraca pembayaran. Perdana Menteri Harold Wilson bahkan terpaksa mendevaluasi mata uang pound sterling sebesar 14,67 persen pada 18 November 1967 untuk mengurangi beban defisit neraca pembayaran yang pada 1967 mencapai 294 juta pound sterling. Devaluasi pound sterling menyebabkan inflasi meningkat.
Pada pertengahan dan akhir 1960-an, Pemerintah AS di bawah Presiden Lyndon Baines Johnson mengeluarkan belanja yang besar untuk membiayai operasi militer di Vietnam Selatan dan program Great Society. Terjadilah hal yang dianggap tidak mungkin terjadi sebelumnya : Tingkat inflasi dan tingkat
pengangguran yang tinggi secara bersamaan. Biasanya, kenaikan tingkat inflasi akan memicu penurunan angka pengangguran. Ini dikarenakan kenaikan tingkat inflasi menjadi indikator meningkatnya aktivitas perekonomian yang berarti meningkatnya permintaan akan tenaga kerja.
Keynesian tidak memiliki resep untuk merespon keadaan seperti ini.
Kejutan 1970-an
Pemandangan SPBU yang kosong karena kehabisan BBM menjadi hal yang jamak di AS pada musim dingin 1973, masa embargo OPEC.
Stagflasi 1970-an didorong oleh tiga kejutan sepanjang dekade tersebut.
Kejutan pertama terjadi pada 15 Agustus 1971. Sebagai dampak dari terus bertumbuhnya perdagangan internasional dan investasi AS ke luar, arus keluar dolar AS ke luar negeri semakin deras karena dolar AS menjadi mata uang pilihan utama banyak negara untuk berdagang. Apalagi AS mulai mengalami defisit neraca perdagangan dan peningkatan pengeluaran militer pada 1960-an.
Semakin banyak dolar yang dipegang pihak luar, semakin banyak emas yang akan diklaim dari The Fed. Jumlah dolar yang dapat mengklaim ini ternyata telah melebihi jumlah emas yang dimiliki AS.
Presiden Richard Nixon mencabut pertukaran bebas dolar AS dan emas. Dengan diputusnya pilar utama Bretton Woods ini, runtuhlah sistem tersebut, meskipun ada upaya singkat untuk memulihkannya, dan uang kertas yang ada menjadi fiat seutuhnya. Dengan tidak adanya lagi batasan legal dalam jumlah uang yang dicetak, nilai dolar pun turun dengan cepat. Sejak 1971, daya beli dolar telah tergerus hampir 85 persen (inflasi kumulatif AS sejak 1971 mencapai 545,88 persen).
Kejutan kedua terjadi pada Oktober 1973. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) memberlakukan embargo minyak mentah ke negara-negara yang mendukung Israel dalam Perang Yom Kippur. Harga minyak mentah melonjak 300 persen dari 2,9 dolar AS per barel pada Oktober 1973 menjadi 11,65 dolar AS per barel pada Januari 1974. Di negara-negara Barat, salah satunya AS, terjadi kelangkaan bahan bakar minyak.
Kenaikan harga minyak akibat pemotongan suplai dari produsen Timur Tengah tidak dapat diimbangi dengan peningkatan suplai dari produsen AS karena kekurangan tempat untuk menampung kelebihan produksi.
Meskipun embargo dicabut pada Maret 1974, harga minyak tetap tinggi. Harga minyak bahkan kembali melonjak setelah kejutan ketiga, Revolusi Iran 1978-79, menurunkan produksi minyak Iran (7 persen produksi global saat itu) dan memicu ketakutan dan spekulasi. Harga minyak yang semula 13 dolar AS per barel pada pertengahan 1979 meningkat menjadi 34 dolar AS pada pertengahan 1980.
Di AS, periode inflasi tinggi berlangsung antara 1965 dan 1982. Pada 1964, tingkat inflasi AS hanya sekitar 1 persen. Kombinasi dari pengeluaran federal besar-besaran, 2 kali kejutan harga minyak, dan diputusnya Sistem Bretton Woods membuat inflasi mulai merayap naik pada pertengahan 1960-an. Antara 1973 dan 1981, inflasi AS selalu di atas 6 persen dengan pengecualian pada 1976 (4,86 persen). Periode ini baru berakhir setelah Gubernur The Fed yang ditunjuk Presiden Jimmy Carter, Paul Volcker, menaikkan tingkat suku bunga acuan Fed Funds Rate hingga 19 persen meskipun sebagai akibatnya terjadi resesi pada 1981-82.
AS mengalami resesi pada 1973-75 dan 1981-82. Tingkat pengangguran mencapai 9 persen pada Mei 1975.
Pasar saham AS juga mengalami fase "roller coaster" pada 1970-an. Pada 1973, indeks Dow Jones mencapai angka 1.051,70 setelah menembus 1.000 setahun sebelumnya. Namun, pada penutupan perdagangan 1979, Dow Jones berada di angka 838,74.
Rentetan kegagalan kebijakan pada 1970-an memberi jalan bagi sistem ekonomi neoliberalisme yang berkutat pada supply-side economics dan pendekatan monetaris ketimbang fiskal dalam kebijakan ekonomi. Milton Friedman menjadi salah satu penggagasnya dan Presiden Ronald Reagan di AS dan Perdana Menteri Margareth Thatcher di Britania Raya menjadi motor utamanya.
Pada saat yang sama, harga minyak pada 1985-86 anjlok. Harga minyak sempat mencapai 10 dolar AS per barel pada 1986, setelah bertahan di angka 30 dolar AS per barel hingga 1985. Negara Barat sudah meningkatkan produksi mandirinya, permintaan global menurun, dan persediaan global melimpah.
Kegagalan Keynesian merespon stagflasi 1970-an memunculkan "New Keynesian" pada 1980-an yang memberikan modifikasi dari teori awal.
Keynesian kembali terangkat pada masa krisis 2007-08 dan 2020, diindikasikan dengan stimulus besar-besaran terhadap perekonomian.
Jumat, 26 Februari 2021
Salahkan Jokowi pada kerumunan di Maumere,NTT?
BCA Salah Transfer Rp 51 Juta, Nasabah Ingin Kembalikan Dicicil tapi Ditolak
SURABAYA, KOMPAS TV - Seorang pria bernama Ardi Pratama tak menyangka bakal ditahan di balik jeruji besi. Ia ditahan karena terlanjur memakai uang sebesar Rp 51 juta di rekeningnya yang ternyata salah transfer oleh BCA.
Kuasa hukum Ardi Pratama, R Hendrix Kurniawan, mengatakan kliennya bukan tidak mau mengganti uang yang sudah terlanjur dipakainya.Kliennya hanya mampu mengembalikan uang yang sudah terlanjur dipakainya itu dengan cara dicicil. Sebab, Ardi Pratama disebut kesulitan ekonomi karena terdampak pandemi.
Namun demikian, kata Hendrix, upaya kliennya mengembalikan uang tersebut ditolak oleh pihak BCA. BCA menginginkan uang dikembalikan secara utuh atau cash.
"Saat itu, dengan tawaran dan permintaan Ardi (diangsur), pelapor tidak mau, mereka minta cash," kata Hendrix saat dihubungi pada Rabu (24/2/2021), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Hendrix mengungkapkan, orang yang melaporkan kliennya adalah pegawai BCA berinisial NK.
NK diketahui pegawai BCA yang melakukan kesalahan karena keliru menginput nomor rekening, sehingga uang Rp 51 juta masuk ke rekening Ardi.
Lebih lanjut, Hendrix menjelaskan, kliennya sempat disomasi sebanyak dua kali oleh pihak BCA sebelum akhirnya ditahan. Tak lama, pihak bagian hukum BCA mendatangi Ardi secara langsung.
Kedatangan mereka, kata Hendrix, pada intinya meminta uang yang sudah dipakai Ardi agar dikembalikan secara utuh sebesar Rp 51 juta.
Namun, Ardi saat itu belum sanggup jika harus mengembalikannya secara utuh. Ia meminta agar dapat diangsur.
Untuk menunjukkan itikad baiknya, Ardi sempat melakukan setor tunai ke rekening BCA miliknya sebanyak Rp 5 juta.
Dengan demikian, rekening BCA milik Ardi terdapat uang yang mengendap sebesar lebih kurang Rp 10 juta.
"Kemampuan klien kami saat tu mampunya ya hanya mengangsur. Dan pada saat itu rekening klien saya sudah diblokir sepihak oleh pihak BCA (blokir keluar)," ujar dia.
Setelah itu, Hendrix menambahkan, Ardi masih terus berusaha mengembalikan uang yang sudah terlanjur dipakainya pada Oktober 2020.
Ardi mencari uang Rp 51 juta sesuai yang diminta oleh pihak BCA. Selanjutnya, kliennya mendatangi kantor BCA untuk mengembalikan uang yang salah transfer.
"Anehnya, sama pihak BCA tidak diterima. Justru disuruh serahkan ke NK (pelapor). Klien saya bingung kok bisa begitu," ujar Hendrix.
"Sebab, hubungan hukumnya disomasi oleh pihak BCA, ketika mau mengembalikan ditolak dan diminta diserahkan ke personal."
Hendrix lantas menanyakan soal kasus hukum yang sempat dilaporkan oleh pihak BCA. Pihak BCA, kata Hendrix, mengatakan sudah tidak ada masalah dengan Ardi.
"Itu karena uang Rp 51 juta sudah diganti oleh NK pakai uang pensiunannya," ucap Hendrix.
Jika memang ada keinginan menyelesaikan kasus ini secara baik, Hendrix menilai, semestinya pihak BCA mempertemukan kliennya dengan NK selaku pelapor.
Dengan demikian, Ardi bisa menyerahkan uang itu kepada pelapor dan disaksikan langsung oleh pihak BCA.
"Dimediasi langsung. Biar klir, agar tidak ada hal lanjutan," kata dia.
Namun, kasus ini akhirnya berujung di kepolisian. Pada Oktober 202, Ardi dipanggil polisi dengan statusnya sebagai saksi.
Lalu, pada 10 November 2020, Ardy resmi ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan Pasal 855 UU Nomor 3 Tahun 2011 dan TPPU UU Nomor 4 Tahun 2010.
"Saat itu juga klien kami ditangkap dan ditahan sampai sekarang ditahan," kata Hendrix.
Saat ini, kasus yang menimpa Ardi sudah sampai tahap persidangan. Jaksa Penuntut Umum, Igede Willy Pramana, mengatakan persidangan terdakwa sudah masuk agenda tanggapan eksepsi.
"Besok agendanya jawaban atau tanggapan eksepsi dari jaksa," kata Willy.
Kesalahan terdakwa, lanjut Willy, lantaran menggunakan uang yang belum tentu haknya.
"Kalau dia ada iktikad baik, pas ada salah transfer mengonfirmasi dulu apa betul hak saya. Dipastikan dulu sebelum dipakai," ujar Willy.
Kompas.com telah berusaha melakukan konfirmasi kepada pihak BCA terkait kasus ini. Caranya, mendatangi kantor wilayah (kanwil) BCA Darmo.
Di sana, petugas setempat mengaku tidak mengetahui perihal kasus tersebut. Mereka menyarankan agar mendatangi KCU BCA Hr Muhammad dan KCP BCA Citraland.
Kompas.com akhirnya memilih mendatangi KCP BCA Citraland. Petugas bank bernama Zainuri mengaku NK sebagai pelapor Ardi sudah dimutasi ke kantor cabang BCA lainnya.
Ia sendiri tidak berani memberikan keterangan karena tidak mendapatkan izin dari pimpinannya.
Saat Zainuri mengaku telah menelepon pimpinannya, ia menyarankan agar kembali ke Kanwil BCA Darmo. Ia menyarankan agar menemui langsung pihak bagian hukum.
Zainuri juga enggan memberikan kontak kontak pimpinan KCP BCA Citraland lantaran tidak berani.
"Silakan langsung kembali ke kanwil untuk menemui biro hukum yang menangani kasus ini, saya tidak bisa berbicara lantaran kami baru dan pelapor sudah pindah. Lagi pula, pimpinan kami sedang cuti," kata petugas bagian teller di BCA KCP Citraland.
Penulis : Tito Dirhantoro
Bill Gates Bicara Bahaya Bitcoin & Elon Musk, Apa Katanya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri Microsoft Bill Gates ternyata bukan pendukung Bitcoin. Alasannya karena faktor lingkungan. Orang terkaya ketiga di dunia ini juga mengingatkan investor akan bahaya Bitcoin.
Menurut Bill Gates Bitcoin ikut bertanggung jawab dalam pencemaran lingkungan. Alasannya, cryptocurrency terpopuler ini mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar setiap tahunnya bahkan menyamai penggunaan listrik Argentina.
Para penambang Bitcoin mengoperasikan komputer dalam jumlah besar selama 24 jam selama sepekan. Saat ini masih banyak pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara menghasilkan listrik. Pembakaran bahan fosil ini menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang mencemari lingkungan.
Selain ini, Bill Gates mengingatkan investor akan bahaya Bitcoin dari harganya yang berfluktuasi secara ekstrem. Investor bisa kaya dalam semalam bisa juga jatuh miskin dalam semalam.
"Elon Musk memiliki banyak uang dan dia sangat sophisticated, jadi saya tidak khawatir [harga] Bitcoin miliknya naik turun secara acak," ujar Bill Gates dalam wawancara dengan Bloomberg News, dan dilansir dari Business Insider, Rabu (24/2/2021).
"Saya memikirkan orang-orang yang terbawa ke dalam euforia ini, yang mungkin tidak memiliki banyak uang untuk disisihkan. Jadi saya bukan pendukung Bitcoin. Pemikiran saya, jika kekayaan Anda lebih sedikit dari Elon Musk, mungkin lebih baik hati-hati."
Bill Gates mengungkapkan mata uang digital sejatinya hal yang baik tetapi tidak untuk cryptocurrency yang dihasilkan dengan melakukan penambangan komputer.
Akhir pekan lalu, harga Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah mencapai US$58.000-an per koin. Namun dua hari kemudian harganya sempat Anjlok menjadi US$45.000-an. Saat ini harga Bitcoin berada di level US$50.000 per koin.
Salah satu pemicunya keputusan Tesla Inc, produsen mobil listrik milik Elon Musk untuk membeli US$1,5 miliar Bitcoin. Angka ini setara 7-8% kas dan setara kas Tesla. Perusahaan beralasan langkah ini untuk memaksimalkan return dari uang tunai milik perusahaan.
Mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan saham Selasa (23/2/2021), Harta kekayaan Elon Musk mencapai US$180 miliar atau orang terkaya kedua di dunia. Peringkat pertama diduduki Jeff Bezos.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...sk-apa-katanya
Harimau Jawa Masih Belum Mau 'Mengaum'—Sebuah Konflik di Masa Lalu
Apakah konflik di masa lalu, menjadi alasan khusus penyebab kepunahan si kucing besar di tanah Jawa?
Sekelompok pria dan anak-anak berfoto dengan harimau Jawa yang mati diburu pada Mei 1941 di Malingping, Banten | Foto: Tropenmuseum/Wikimedia Commons
LINGKUNGAN—Keberadaaan hewan legendaris harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) di tanah Jawa, masih menjadi misteri. Badan Konservasi dan Sumber Daya Internasional (IUCN), menyatakan harimau Jawa telah punah pada tahun 1980-an.
Pada tahun 1950-an, populasi harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Sepuluh tahun kemudian angka ini menyusut, hingga di tahun 1972 hanya ada sekitar 7 ekor harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri.
Ada kemungkinan kepunahan ini diduga terjadi sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada jejak dari harimau Jawa ialah pada tahun 1972 dan 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di Pulau Jawa.
Menurut buku, A. Hoogerwerf 's:1970, "Udjung Kulon, The Land of the Last Javan Rhinoceros", jumlah harimau Jawa kian menyusut selama dua abad terakhir.
Salah satu dari sembilan subspesies harimau—harimau Jawa diketahui pernah menjadi predator dominan di pulau Jawa.
Pada abad ke-18, jumlah mereka begitu banyak di pulau Jawa, sehingga penjajah Belanda memberikan hadiah bagi siapa saja yang mendapatkan kepala hewan nahas tersebut.
"Mendorong agar masyarakat melakukan perburuan hewan tersebut," menurut media asing, smithsonianmag.com.
Padahal, penduduk lokal Jawa menahan diri untuk tidak membunuh hewan tersebut, namun konflik harimau dan manusia tak terelakan lagi—menjadi alasan khusus, salah satu faktor dari kepunahan.
"Populasi manusia semakin membengkak banyak pertemuan kucing besar yang mengakibatkan kematian manusia."
Pada 1940-an, para pemburu melaporkan harimau Jawa terlihat sedikit di pulau Jawa, sisanya telah melarikan diri ke daerah pegunungan dan taman nasional—agar manusia tidak dapat mengikuti dengan mudah. Penampakan terakhir kucing besar yang dikonfirmasi terjadi di Taman Nasional Meru Betiri Jawa pada tahun 1976—dan pada tahun 2003.
Meskipun begitu, para pecinta satwa liar belum menyerah, walaupun harapan kemungkinan harimau Jawa belum punah—sangatlah kecil. Hal tersebut berdasarkan beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, di area hutan Jawa Tengah dan Jawa Timur—walaupun tidak bisa diverifikasi secara ilmiah.
Pada tahun 2017, geger sebuah video dan gambar diduga harimau Jawa di Ujung Kulon telah ditemukan lagi di Indonesia yang meningkatkan harapan bahwa hewan tersebut masih ada.
Menurut pekerja di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), seekor kucing besar tersebut sekilas nampak berbeda dari spesies mana pun yang biasanya terlihat di daerah tersebut, dan ketika gambar-gambar itu dipublikasikan secara online—menimbukan berbagai spekulasi apakah itu harimau Jawa?
"Ini dulunya adalah habitat harimau Jawa," kata Mamat Rahmat, kepala balai TNUK, mengatakan kepada media nasional.
Namun, para ahli skeptis, mencatat bahwa video bercak loreng yang menunjukkan seekor kucing sedang bergerak, lebih condong mirip dengan macan tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) daripada harimau.
"Saat video di-pause, efeknya terlihat seperti harimau," kata Wulan Pusparini, pakar harimau di Wildlife Conservation Society Indonesia (WCS Indonesia), yang melihat rekaman video hewan tersebut.
"Saat hewan itu terlihat bergerak, itu lebih mirip dengan macan tutul." katanya. Macan tutul Jawa adalah spesies yang terancam punah, dan jarang terlihat—mendapat perhatian dan perlindungan khusus dari IUCN.
Di tahun 2018, peneliti hewan karnivora sekaligus direktur Peduli Karnivor Jawa (PKJ), Didik Raharyono, memamerkan foto diduga harimau Jawa. Ia mendapatkan foto itu dari seorang komunitas pemburu yang diduga berada di wilayah Perhutani Jawa Tengah—namun ia tanpa memerinci lokasi spesifik lebih lanjut.
"Saya sudah klarifikasi lokasi, fotonya, kejadiannya seperti apa, siapa saja saksinya, bagaimana kronologinya, kita lihat background tanahnya."
Di tahun yang sama, sejumlah warga di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengaku pernah melihat diduga harimau Jawa di kawasan Gunung Pegat. Namun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng menepis penampakan tersebut sebagai harimau Jawa—petugas memastikan anggapan warga tersebut merujuk ke hewan macan tutul Jawa.
Baru-baru ini, BKSDA Blitar mendapat laporan visual tentang klaim seorang warga Desa Nyawangan, Tulungagung-Jawa Timur yang melihat diduga seekor Harimau Jawa berkeliaran di area Perhutani yang disebut "Alas Watugondok" pada senin (11/1/2021). BKSDA Blitar, merespon dan menindaklanjuti penemuan visual dari warga desa, dengan memasang camera trap dilokasi untuk mengindentifikasi diduga harimau Jawa tersebut.
Pada akhir tahun 1998 telah diadakan Seminar Nasional Harimau Jawa di UC UGM yang berhasil menyepakati untuk dilakukan "peninjauan kembali" atas klaim punahnya satwa ini. Hal tersebut karena bukti-bukti temuan terbaru berupa jejak, guratan dipohon, dan rambut, yang diindentifikasikan sebagai milik harimau Jawa.
Para peneliti juga mendukung dan mendorong ekspedisi untuk melacak jejak harimau Jawa—apakah kemungkinan masih ada di daerah tempat rimba-nya itu?
Rabu, 24 Februari 2021
APA YANG SALAH DALAM CARA KITA BERAGAMA?
Wanita Pejuang Beretnis Tionghoa Ini, 'Dicuekin' Negara
INDUSTRY.co.id, Jakarta-Namanya The Sin Nio. Dia merupakan perempuan Tionghoa yang memiliki jasa besar dalam berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.
Perempuan kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, itu, ikut bertempur melawan Belanda dan bergabung dalam Kompi 1 Batalion 4 Resimen 18, di bawah komando Sukarno (terakhir berpangkat Brigjend dan pernah menjadi Dubes RI untuk Aljazair).
Yang istimewa, Sin Nio adalah satu-satunya prajurit perempuan dalam kompi tersebut.
Semasa berjuang, Sin Nio pada awalnya hanya bermodalkan senjata sederhana berupa golok, bambu runcing dan tombak. Sampai akhirnya suatu ketika gadis pejuang tersebut berhasil merampas senapan jenis LE dari pihak Belanda.
Dari bagian tempur, kemudian Sin Nio dipindahkan kebagian perawat atau palang merah, karena ada kekosongan juru rawat, padahal banyak sekali pejuang yang terluka dan butuh perawatan medis. The Sin Nio berhasil melaksanakan semua tugas yang dipercayakan kepadanya dengan baik.
Setelah kemerdekaan dan kondisi negara mulai aman, srikandi ini memutuskan menikah dan akhirnya memiiliki 6 anak dari 2 orang suami, yang keduanya berakhir dengan perceraian.
Sebagai janda dengan 6 anak, tentu hidup Sin Nio sangatlah berat dan hal ini membulatkan tekad keberangkatan dirinya dari Wonosobo ke Jakarta.
Keputusan ini juga diakibatkan oleh karena pejuang ini tak mendapatkan pensiun, yang semestinya adalah haknya sebagai pejuang kemerdekaan.
"Keberangkatan nya ke Jakarta untuk mengurus hak pensiunnya. Saya menduga ini karena Sin Nio berasal dari etnis Tionghoa, sehingga pensiunnya dipersulit," tulis nitizen dalam grup media sosial.
1973, pejuang ini sampai di Jakarta dan menumpang tinggal selama 9 bulan di Markas Besar Legiun Veteran Republik Indonesia di Jalan Gajah Mada.
Kemudian setelah itu beliau terpaksa hidup menggelandang di Ibukota, satu pilihan menyedihkan bagi seorang pejuang bangsa, bayangkan perempuan pejuang berusia sekitar 60 tahun harus hidup menggelandang dikerasnya ibukota. Kehujanan kepanasan tanpa tempat tinggal yang jelas.
Perjuangan panjang akhirnya pada tanggal 29 Juli 1976 The Sin Nio berhasil mendapatkan pengakuan sebagai pejuang yang turut aktif mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Surat Keputusan pengakuan The Sin Nio dikeluarkan oleh Mahkamah Militer Yogyakarta.SK ini ditandatangani oleh Kapten CKH Soetikno SH dan Lettu CKH Drs.Soehardjo, juga sebagai saksi mata ditandatangani oleh Mayor TNI-AD Kadri Sriyono (Kastaf Kodim 0734 Diponegoro dan Dr R.Brotoseno (dokter militer pada Resimen 18 Divisi III Dipinegoro.
Tragisnya, SK tersebut tidak diiringi dengan hak pensiunnya, sehingga Sin Nio tetap hidup sebagai gelandangan. Beliau hidup menggelandang diseputaran disekitar pintu air tak jauh dari mesjid Istiqlal Jakarta.
Uang pensiun sebesar Rp 28.000,- per bulan akhirnya dapat diperoleh beberapa tahun kemudian. Tapi uang sebesar itu tak mampu mencukupi kebutuhan lainnya, sehingga Sin Nio hanya bisa tinggal di gubuk tanah pinggiran rel kereta api milik PJKA.
The Sin Nio bersikeras tak mau pulang lagi ke Wonosobo, bahkan dia tak pernah lupa untuk tetap mengirimkan uang kepada anak cucunya di kampung halaman.
“Saya tak mau merepotkan anak cucu saya, biarlah saya hidup sendiri di Jakarta, meski dalam tempat seperti ini!," ujarnya lagi.
Jiwa pejuang sejati!
Pernah ada janji dari Menteri Perumahan, Cosmas Batubara, bahwa Sin Nio akan diberikan rumah di Perumnas. Tapi janji tinggallah janji.
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. The Sin Nio telah mempertaruhkan nyawanya diujung peluru demi tegaknya kemerdekaan Indonesia, tapi apa balasan yang didapatnya?
Tak diketahui, bagaimana kisah akhir kehidupan pejuang bangsa ini, apakah kemudian beliau menghilang begitu saja, atau dia menghindar dari kita bangsa Indonesia, dan berucap :
"Saya tidak mau merepotkan bangsa saya, biarlah saya hidup dan mati dalam kesendirian, karena hanya Tuhan yang mampu memeluk dan menghargai gelandangan seperti saya!" (dikutip/ diolah dari berbagi sumber).
Baca Selengkapnya:
https://www.industry.co.id/read/7240...ya-menyedihkan