Minggu, 14 Februari 2021

Hingga Saat Ini, 190 Lebih Dokter di Bali Terpapar Covid-19






ILUSTRASI (ISTIMEWA)





DENPASAR, BALI EXPRESS - Sejak pertama ditemukan pada Maret 2020 lalu, tercatat 190 lebih dokter di Bali telah terinfeksi Covid-19. Angka tersebut berdasarkan data kasar per minggu lalu. Dari 190an dokter yang terpapar virus tersebut, ada sekitar enam dokter di antaranya meninggal dunia. Dengan rincian, lima dokter meninggal di Denpasar dan satu dokter meninggal di Singaraja.


Demikian yang disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bali, dr. Gede Putra Suteja. “Yang meninggal ini rata-rata sudah lansia di atas 60 tahun. Mereka disertai penyakit bawaan,” sebutnya saat dihubungi, Minggu (14/2).


Sebelumnya berdasarkan kajian Kementerian Kesehatan (Kemenkes), setelah pemberian vaksinasi Covid-19 kepada para tenaga kesehatan (nakes), terjadi penurunan kasus nakes tertular Covid-19 di sejumlah provinsi. Yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Karena dengan divaksinnya nakes, khususnya dokter yang tertular Covid-19 ini menurun. Secara nasional datanya menurun. Kami berharap penurunannya berlanjut sehingga tidak ada lagi dokter yang terjangkit,” kata Suteja.


Sementara itu, selain dokter terjangkit Covid-19, banyak kendala yang dialami para dokter selama penanganan Covid-19 ini. Mulai dari kendala kurangnya ketersediaan alat pelindung diri (APD). Dan tempat isolasi yang minim sehingga selalu penuh. “Seiring berjalannya waktu sudah bisa terpenuhi dengan kolaborasi semua pihak dan pemerintah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kota/kabupaten,” jelasnya.

Kendala lainnya, banyak peningkatan kasus. Sehingga nakes menjadi kewalahan. Oleh pihaknya dan pemerintah, semua regulasi diberdayakan untuk dapat mengantisipasi. “Misalnya tidak semua harus ditangani oleh dokter spesialis paru. Tapi bisa didelegasikan ke dokter spesialis penyakit dalam dan terakhir bisa dikerjakan oleh dokter umum yang terlatih. Selain itu juga kami sempat terkendala pada obat, seperti donor plasma konvalesennya. Tapi sekarang sedikit demi sedikit sudah terpenuhi,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam situasi berperang melawan Covid-19, apapun kendalanya harus dihadapi. Di tengah kepanikan-kepanikan, pihaknya mengakui, sudah pasti tidak mungkin bisa menyiapkan semua itu secara langsung. “Sekarang masalah vaksin sudah ada, dan bersyukur kami menjadi prioritas utama. Artinya dengan seiringnya waktu kami tidak boleh mengeluh. Kami harus tetap bekerja. Prinsipnya bagaimana kami melindungi diri, melindungi keluarga, melindungi masyarakat, dan melindungi negara dari Covid-19 ini,” tuturnya.

Sementara itu, disinggung terkait asumsi bahwa setelah divaksinasi bisa bebas tidak mengenakan masker, pihaknya menolak tegas hal tersebut. Hal ini mengingat vaksinasi baru saja dimulai dan yang telah tervaksin belum sampai 70 persen penduduk. “Kita tetap harus pakai masker karena belum semua yang tervaksin. Kapan tercapai 70 persen tervaksin semua penduduk, baru kita bisa sedikit lebih santai. Sekarang baru nol koma sekian persen yang tervaksin. Tidak mungkin kita bisa leha-leha dan kasus juga sedang meningkat,” tegasnya.

Artinya, selama vaksin cakupannya masih di bawah 70 persen dari keseluruhan penduduk, masyarakat masih belum bisa bebas. Selain itu, protokol kesehatan juga tetap diterapkan untuk menyokong. Dia mengatakan saat ini Covid-19 masih menjadi pandemic. Jika 70 persen itu sudah tercapai, maka pandemi bisa menjadi endemic, baru pada saat itu masyarakat bisa sedikit bernapas lega. Untuk itu, pihaknya menyarankan agar semua masyarakat bersedia divaksin. “Nah ini vaksinasi baru dimulai. Kapan vaksinasi selesai kita juga belum tahu. Mudah-mudahan semua masyarakat mau divaksin. Vaksin adalah salah satu pencegahan yang paling ampuh tapi bukan satu-satunya. Kita tetap terapkan 5M dan 3T. Karena kalau belum tercapai health imunity, kita masih tetap berperang bersama melawan Covid-19,” tandasnya. (ika)

(bx/aim/yes/JPR)

https://baliexpress.jawapos.com/read/2021/02/14/241437/hingga-saat-ini-190-lebih-dokter-di-bali-terpapar-covid-19

Ibu dan Anak Meninggal Beruntun Karena Covid-19 di Jembrana






COVID-19 : Pemakaman jenazah pasien Covid-19 berinisial J,59, di sebelah makam anaknya MH,31, yang juga meninggal karena Covid-19 akhir Januari lalu. (Gede Riantory Warmadewa/Bali Express)







NEGARA, BALI EXPRESS - Penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Jembrana masih terus terjadi. Hingga Minggu (14/2) secara akumulatif jumlah kasus Covid-19 di Jembrana tercatat sebanyak 1.771, sembuh 1.606, masih dalam perawatan 105. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia tercatat 60 orang.


Humas RSU Negara Ketut Marini seizin Plt Direktur RSU Negara mengatakan, dari data yang meninggal itu, dua orang diantaranya adalah ibu dan anak. Yakni pasien berinisial J,59, dan MH,31, yang beralamat di Jalan Ngurah Rai 42A, Kelurahan Loloan Timur. "Korban meninggal merupakan ibu dan anak. Anaknya yang meninggal lebih dulu akhir Januari lalu," ujarnya.

Dikatakan Marini, pasien MH,31, merupakan rujukan dari salah satu RS Swasta dengan diagnosa dyspnea (sesak napas). Pasien pada Minggu (31/1) tiba di IGD RSU Negara sekitar pukul 14.00 Wita dalam kondisi tidak sadar dan henti napas di atas mobil ambulans saat perjalanan dari RS Swasta menuju RSU Negara.


"Pukul 14.30 Wita pasien dinyatakan meninggal dunia. Dan pihak keluarga meminta untuk dilakukan swab postmortem. Sambl menunggu hasil swab, saat itu jenazah ditiipkan di kamar jenazah RSU Negara," terangnya.

Keesokan harinya, Senin (1/2) lanjut Marini, jenazah MH, 31, dikuburkan dengan prosedur penanganan jenazah Covid-19 di Kuburan Cina di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. "Dikubur hari Senin (1/2). Hasil swab keluar Selasa (2/2) yang menyatakan Positif SARS-Cov2," imbuhnya.

Berselang lima hari berikutnya, yakni Jumat (5/2) giliran J,59, yang tak lain adalah ibunda dari MH,31, tercatat masuk IGD RSU Negara dengan diagnosa Covid-19 berat, pneumonia dan gagal napas. "Pasien masuk IGD sekitar pukul 19.00 Wita. Hasil rapid tes antigennya positif, selanjutnya menjalani perawatan intensif di ruang isolasi," paparnya.

Selama menjalani perawatan, J,59, pada Selasa (9/2) sempat menjalani Rontgen Thorax dengan hasil Kardiomegali (pembengkakan jantung) Bronkopneumonia (radang paru-paru). Namun, pada Kamis (11/2) pukul 19.45 Wita pasien dinyatakan meninggal dunia. "Kamis malam meninggal dunia. Hasil swabnya positif Covid-19," ujarnya.

Pemakaman jenazah J,59, Jumat (12/2) dilakukan sesuai penanganan Covid-19. Jenazah J,59, dimakamkan bersebelahan dengan kuburan MH (anaknya) yang dimakamkan Senin (1/2) lalu.

Dari penelusuran Bali Express (Jawa Pos Group), J,59, dan MH,31, diketahui merupakan pemilik salah satu toko perlengkapan listrik dan elektronik di Kota Negara. Kepergian mereka untuk selama-lamanya karena Covid-19 membuat kaget beberapa warga yang ditemui saat hendak membeli perlengkapan listrik, Minggu (14/2).

Warga yang sebagian besar merupakan pelanggan alat listrik dan elektronik itu kaget mendapati toko sering tutup. "Kaget saya pak. Saya pikir tutup karena Imlek, ternyata pemilik tokonya meninggal," ujar Adi Astawa,31, warga yang hendak berbelanja ke toko Lautan Mas.

Beberapa warga lainnya menuturkan jika sekitar bulan April 2020 lalu, pemilik toko yang laki-laki (suami dari J) juga meninggal dunia karena kanker.

"Sungguh kasihan, belum ada setahun Koko Ming (suami J) meninggal di Jawa karena sakit. Seingat saya bulan April tahun lalu, infonya sih kanker, " ujar warga yang enggan namanya disebutkan.

Pasca toko Lautan Mas sering tutup karena pemiliknya meninggal dunia, warga yang menjadi langganan tetap toko itu mengaku mulai kesulitan mendapatkan produk perlengkapan listrik dan elektronik di Jembrana.

Pasalnya, dari sejak dibuka, toko itu selalu ramai pembeli karena mampu menyediakan peralatan listrik dan spare part elektronik dengan harga bersaing dan lengkap.

Tidak hanya konsumen yang mengalami kesulitan, petugas atau juru parkir yang biasa mangkal di depan toko Lautan Mas mengaku omsetnya mengalami penurunan. Penurunan omset parkir diakui terjadi sejak Koko Ming meninggal di tahun 2020 lalu karena toko sering tutup.

Di sisi lain, dengan masih tingginya kasus Covid-19 di Kabupaten Jembrana hingga saat ini, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha menghimbau kepada warga, khususnya di Kabupaten Jembrana untuk lebih disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, menghindari kerumunan serta menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan.

(bx/tor/rin/JPR)

https://baliexpress.jawapos.com/read/2021/02/14/241448/ibu-dan-anak-meninggal-beruntun-karena-covid-19-di-jembrana

Cek BLT UMKM Rp 2,4 juta untuk Februari 2021?


 Klik eform.bri.co.id/bpum

Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang kadang disebut BLT UMKM Rp 2,4 juta. Bantuan diberikan pada pelaku UMKM untuk menjaga produktivitasnya selama pandemi COVID-19.

"Bagi pelaku usaha mikro, bukan atau nasabah BRI, kini bisa memanfaatkan BPUM. Batas waktu pencairan BPUM hingga 18 Februari 2021," tulis BRI melalui akun Instagramnya bankbri_id dilihat detikcom pada Kamis (11/2/2021).

Bagi pelaku UMKM yang mendaftarkan diri untuk mendapat BLT UMKM Rp 2,4 juta sebaiknya segera cek https://eform.bri.co.id/bpum. Pelaku UMKM bisa mengetahui telah mendapat bantuan tersebut atau tidak.

BLT UMKM Rp 2,4 juta merupakan program bantuan presiden yang dilanjutkan pada 2021. Dikutip dari laman Instagram kemenkopukm milik Kementerian Koperasi dan UKM, BPUM terbukti membantu usaha tetap survive selama pandemi.

"Dari hasil survei Bank BRI bersama BRI Research Institute, program BPUM terbukti telah membantu UMKM bertahan dan bangkit. BPUM juga membuat UMKM yang tutup sementara jadi beroperasi kembali," tulis kemenkopumkm.

Cara cek BLT UMKM Rp 2,4 juta:
1. Klik https://eform.bri.co.id/bpum

2. Ketik Nomor KTP dan kode verifikasi

3. Klik Proses Inquiry untuk mengetahui pelaku UMKM memperoleh banpres atau tidak

Bagi pelaku UMKM yang mendapat bantuan BLT UMKM Rp 2,4 juta wajib melakukan verifikasi secepatnya. Selanjutnya banpres tersebut bisa dicairkan dengan menghubungi kantor BRI terdekat.

Program BLT UMKM Rp 2,4 juta diterima 12 juta pelaku usaha mikro di tahun 2020. Bantuan diberikan melalui transfer rekening, sedangkan bagi yang tidak punya rekening akan dibuatkan bank saat verifikasi.

Tahap verifikasi dan pencairan, tentunya hanya bisa dilakukan setelah cek di https://eform.bri.co.id/bpum. Sebelumnya, pelaku usaha mikro menerima SMS yang menyatakan BLT UMKM Rp 2,4 juta telah diterima.

BLT UMKM Rp 2,4 juta adalah dana hibah, sehingga tidak perlu dikembalikan seperti pinjaman atau kredit. Penerima BPUM tidak perlu mengeluarkan dana selama proses validasi dan pencairan. Selanjutnya, dana BPUM diterima utuh tanpa potongan.

https://inet.detik.com/cyberlife/d-5370014/cek-blt-umkm-rp-24-juta-untuk-februari-2021-klik-eformbricoidbpum?utm_content=detikinet&utm_term=echobox&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=oa&utm_source=Twitter#Echobox=1613017815

Jumat, 12 Februari 2021

INVESTASI MILIARAN DOLAR, HYUNDAI RELOKASI KANTOR DARI MALAYSIA KE RI


Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai relokasi kantor pusat regional Hyundai Asia Pasifik dari semula di Malaysia menjadi ke Indonesia, menunjukkan betapa besarnya potensi pengembangan industri otomotif di Tanah Air.

Hyundai membawa investasi mencapai US$ 1,5 miliar dan US$ 500 juta untuk pembangunan jaringan dealer dan lainnya, khususnya industri kendaraan bermotor listrik, yang sedang menjadi salah satu unggulan Hyundai.

"Mobil listrik IONIQ yang diproduksi Hyundai, yang kini dijadikan official car oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) maupun model varian lainnya yang akan diluncurkan Hyundai semakin menggeliatkan persaingan produsen kendaraan listrik dunia," ujar Bamsoet yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dalam keterangannya, Selasa (9/2/2021).

"Jika sebelumnya warga dunia hanya mengenal Tesla, kini peta persaingan sudah semakin ketat dengan hadirnya Hyundai. Persaingan sehat seperti ini justru semakin bagus bagi konsumen, karena memiliki banyak pilihan," imbuhnya usai menerima jajaran direksi Hyundai di Jakarta.

Turut hadir antara lain Vice President Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter Lee Kang Hyun, Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha dan Presiden Direktur Hyundai Mobil Indonesia Denny Siregar.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan semakin ketatnya persaingan antar produsen kendaraan listrik dunia juga bisa mendatangkan keuntungan bagi Indonesia sebagai pemilik cadangan nikel terbesar dunia yang merupakan bahan baku utama komponen baterai di kendaraan bermotor listrik.

Terlebih Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi sudah menerima proposal investasi dari Tesla, untuk membangun pabrik Energy Storage System (ESS), serupa dengan 'powerbank' dengan kapasitas ekstra besar mencapai 100 megawatt (MW).

"Kehadiran Hyundai dan kemungkinan juga Tesla di Indonesia harus dijadikan momentum bagi kebangkitan industri kendaraan listrik Indonesia. Selain untuk membuka lapangan pekerjaan, juga untuk proses alih transfer teknologi," jelasnya.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia dari menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak beralih ke kendaraan listrik memang tak mudah. Namun, IMI meyakini dengan semakin teredukasinya masyarakat mengenai berbagai keuntungan menggunakan kendaraan bermotor listrik, tingkat pengguna kendaraan listrik akan semakin meningkat.

"IMI akan menjadi pioneer mengajak masyarakat bermigrasi ke kendaraan listrik. Karena selain sebagai kendaraan masa depan yang mampu menjaga lingkungan dari pencemaran polusi udara, masyarakat juga bisa menghemat pengeluaran dengan menggunakan kendaraan bermotor listrik," terangnya.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan selain jumlah penduduk yang sangat besar mencapai 270 juta lebih sebagai penarik daya investasi, pertumbuhan kelas menengah Indonesia juga sangat menjanjikan. Bank Dunia memperkirakan sebanyak 115 juta penduduk Indonesia berpotensi naik status menjadi kelas menengah.

"Besarnya jumlah kelas menengah sebagai motor penggerak perekonomian sekaligus menjadikan peluang bagi peningkatan penjualan kendaraan listrik. Hyundai maupun produsen kendaraan listrik lainnya harus jeli melihat peluang ini. Namun terpenting, rakyat Indonesia jangan semata dilihat sebagai pasar (market), melainkan harus dijadikan mitra yang mendapat manfaat besar dalam proses produksi dan penjualan kendaraan listrik," pungkas Bamsoet.

https://oto.detik.com/mobil/d-5368143/investasi-miliaran-dolar-hyundai-relokasi-kantor-dari-malaysia-ke-ri

PEMBEBASAN PAJAK BARANG MEWAH HANYA UNTUK MOBIL BARU DI BAWAH 1.500 CC

Pemerintah akan membebaskan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru. Namun, pembebasan itu tak berlaku untuk seluruh jenis mobil.

"Hanya untuk di bawah 1.500 cc," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada iNews.id, Kamis (11/2/2021).

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 tahun 2019 tentang Tarif PPnBM Kendaraan Bermotor Angkutan Orang, mobil dengan kapasitas mesin 1.000-3.000 cc dikenakan PPnBM antara 15-40 persen dari harga jual. Tarif itu dikenakan berbeda berdasarkan emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto telah menerima usulan dari Menperin untuk merevisi PP 73/2019. Revisi itu diharapkan bisa menggairahkan industri otomotif.

Menko Airlangga mengatakan, relaksasi atas PPnBM bisa dilkaukan bertahap. Untuk tahap pertama, PPnBM dibebaskan alias tarif 0 persen sepanjang Maret-Mei, kemudian potongan 50 persen untuk Juni-Agustus dan potongan 25 persen pada September-November. Dia memprediksi skema ini bisa mendongkrak produksi mobil sebanyak 81.752 unit.

"Adanya relaksasi ini, estimasi terhadap penambahan output industri otomotif akan dapat menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp1,4 triliun," katanya.

https://www.inews.id/finance/makro/pembebasan-pajak-barang-mewah-hanya-untuk-mobil-baru-di-bawah-1500-cc

Kamis, 11 Februari 2021

Polri: Keluarga Tahu Penyakit Ustadz Maaher, Istrinya Teken Surat Pernyataan

 Polri: Keluarga Tahu Penyakit Ustadz Maaher, Istrinya Teken Surat Pernyataan

Jakarta - Soni Eranata atau Ustadz Maaher meninggal dunia di Rutan Mabes Polri karena sakit. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono memastikan pihak keluarga mengetahui penyakit yang diderita ustadz Maaher.

"Dan yang menjadi catatan dari kami adalah penyakit yang diderita oleh saudara Soni Eranata itu diketahui oleh keluarga. Yaitu dengan adanya surat pernyataan dari keluarga bahwa keluarga mengetahui penyakit yang diderita oleh saudara Soni Eranata. Di pernyataan yang ditandatangani oleh istri almarhum," tutur Rusdi sambil menunjukkan surat pernyataan itu, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (10/2/2021).

Rusdi mengatakan meninggalnya Ustadz Maaher disebabkan murni karena penyakit yang diidapnya. Rusdi berharap tidak ada lagi isu liar yang mencuat imbas meninggalnya Ustadz Maaher di Rutan Mabes Polri.


"Sekali lagi bahwa penyakit yang diderita oleh almarhum itu diketahui oleh keluarga dan dapat dijelaskan di sini bahwa meninggalnya almarhum murni disebabkan oleh sakit," imbuh Rusdi. 

Rusdi juga memaparkan, sebelum Ustadz Maaher meninggal, dia sempat menolak tawaran dirawat di RS Polri. Saat itu, lanjut Rusdi, Maaher bersikeras ingin berada di Rutan Mabes Polri.

"Kemudian sekitar tanggal 6 Februari 2021, dokter sudah menyarankan kepada tersangka atas nama Soni Eranata untuk dilakukan perawatan kembali di RS Polri. Tetapi yang bersangkutan senantiasa menolak dan ingin tetap berada di rumah tahanan Bareskrim dan tentunya mendapat perawatan dari dokter kepolisian," ujarnya.

"Kemudian pada tanggal 8 Februari 2021, sekitar pukul 19.30 WIB tersangka atas nama Soni Eranata meninggal dunia," sambungnya.
Terlepas hal itu, Rusdi meminta semua pihak untuk mendoakan almarhum Ustadz Maaher

"Tentunya yang terpenting bagi kita semua, untuk mendoakan semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT. Dan tentunya dengan kejelasan ini menghilangkan kesimpangsiuran penyebab dari pada meninggalnya saudara Soni Eranata," ucapnya.

Sebelumnya, pihak keluarga menegaskan selama ditahan Ustadz Maaher diperlakukan dengan baik. Jamal, kakak ipar almarhum Ustadz Maaher mengatakan Ustadz Maaher sebelumnya menderita penyakit TB usus, jauh sebelum tersandung kasus ujaran kebencian.

"Aman kok, almarhum nggak disiksa. Sejauh ini penyidik perlakuannya baik," ujar Jamal, di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (9/2).

Ustadz Maaher, menurut dia, tengah menjalani perawatan sebelum ditahan. Jamal menuturkan, banyak pihak yang menanyakan ihwal kebenaran Ustadz Maaher mengalami penyiksaan sebelum meninggal dunia. Dia pun menegaskan bahwa kabar tersebut merupakan hoax.

"Jadi minta tolong teman-teman media bantu nge-counter hoax-hoax itu lah," ucapnya.

"Iya ngebantah, nggak bener itu semua," kata dia memastikan.

Siapakah Gabriella Larasati? Artis yang Disebut Mirip Pemeran Video Syur 14 Detik

 Siapakah Gabriella Larasati? Artis yang Disebut Mirip Pemeran Video Syur 14 Detik



Nama Gabriella Larasati mendadak mencuat di media sosial hari ini setelah namanya terseret video syur yang beredar di internet. Warganet menyebut Gabriella mirip dengan wanita di video berdurasi 14 detik itu.

Setelah namanya menjadi perbincangan, seluruh informasi mengenai dirinya menjadi buruan warganet. Mereka langsung membanjiri media sosial Gabriella, tapi dia sudah keburu mematikan kolom komentar akun Instagram-nya.

Gabriella Larasati merupakan pesinetron kelahiran 12 Februari 1999. Dia mengawali karier sebagai model sebelum terjun ke dunia akting. Dia pertama kali tampil di sinetron "Putri Titipan Tuhan" sebagai Rona.

Siapakah Gabriella Larasati? Artis yang Disebut Mirip Pemeran Video Syur 14 Detik


Namanya mulai mencuat setelah berperan sebagai Sonya di sinetron "Siapa Takut Jatuh Cinta". Di sinetron itu, dia beradu akting dengan Verrell Bramasta dan Natasha Wilona.

Kariernya kemudian berlanjut dengan tampil di sinetron "Cinta Karena Cinta" bersama Caesar Hito dan Natasha Wilona.

Sembari aktif di dunia akting, Gabriella masih aktif sebagai model hingga kini. Dia juga bisa dibilang selebriti media sosial dengan pengikut mencapai 1,5 juta.

Siapakah Gabriella Larasati? Artis yang Disebut Mirip Pemeran Video Syur 14 Detik


Selain membagikan aktivitas syuting bersama sejumlah artis, dia juga kerap menampilkan foto-foto sedang berlibur di suatu tempat. Sebagai bintang media sosial, Gabriella Larasati juga tak luput dari tawaran endorse sejumlah produk.