TRIBUN-VIDEO.COM - Jagad dunia maya dihebohkan dengan video berdurasi 18 detik yang diduga mirip artis Gisel.
Dalam video tersebut berisi adegan tidak senonoh.
Oleh karena itu, Pakar Telematika, Roy Suryo meminta kepada masyarakat mengedepankan azas praduga tidak bersalah terlebih dahulu.
"Karena sosok-sosok dalam video saat ini banyak sekali terdapat kemiripan," ujar Mantan Menpora itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/11/2020).
Menurut dia, terlebih postur tubuh dalam video itu sering muncul di video-video Korea atau Tiongkok.
"Namun yg menarik saya amati ternyata topik ini bisa memunculkan "persatuan" di dunia maya," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, banyak ciri-ciri tubuh yang semestinya bisa digunakan.
Misalnya adakah tahi lalat pada bagian tertentu atau bisa juga tato yang tergambar di bagian-bagian tubuh lainnya.
"Karena ciri-ciri ini sangat bisa memudahkan untuk membantu identifikasi," katanya.
Selain itu, juga bisa melihat interior kamar, misalnya gordyn dan televisi yang ada di ruangan itu.
"Beberapa barang lain yang berada di sekitarnya bisa jadi petunjuk," ujar dia. (*)
Sumber Segar
Minggu, 08 November 2020
Cek Kebenaran Video Mirip Gisel, Roy Suryo: Banyak Sekali Kemiripan
Belum Selesai! Donald Trump Nyatakan 'Perang' akan Gugat Pilpres AS
Suara.com - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengatakan pada Sabtu atau Minggu (8/11/2020) dini hari WIB, dirinya merasa terhormat karena masyarakat AS telah memilihnya untuk menjadi presiden.
Biden mengatakan kini waktunya bagi Amerika Serikat untuk menyembuhkan perpecahan yang ditinggalkan oleh kampanye pilpres dan bersatu sebagai bangsa.
"Saya merasa terhormat dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Amerika kepada saya dan Wakil Presiden terpilih (Kamala) Harris. Di tengah tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya, warga Amerika dalam jumlah yang memecah rekor memberikan suaranya," kata Biden melalui Twitter.
"Dengan kampanye yang telah usai, kini waktunya untuk meletakkan kemarahan dan retorika kasar di belakang kita dan bersatu sebagai sebuah bangsa. Kini waktunya untuk Amerika bersatu. Dan untuk menyembuhkan diri," ujar Joe Biden.
Seperti dilaporkan sebelumnya, kandidat partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat pada Sabtu, sebagaimana dilaporkan Edison Research dan sejumlah jaringan televisi.
Kemenangan itu diraih Biden ketika para pemilih dengan tegas menolak kepemimpinan yang gaduh dari petahana dari Partai Republik Donald Trump, untuk menyambut janji Biden tentang upaya baru dalam melawan pandemi virus corona, memperbaiki ekonomi dan menyembuhkan bangsa yang terpecah.
Biden unggul dengan perolehan suara Electoral College 273 dibanding 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian demi negara bagian yang menentukan pemenang, setelah memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania yang menempatkan perolehan suaranya di atas 270, angka yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan, menurut Edison Research.
Gugat Hasil Pilpres AS
Sementara itu, Presiden Donald Trump mengatakan pada Sabtu, pihaknya akan mulai mengajukan kasus sengketa hasil pemilu AS di pengadilan pekan depan, setelah sejumlah media melaporkan kemenangan Biden, dan menyebut "pemilihan presiden ini sama sekali belum selesai".
"Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk berpura-pura menjadi pemenang, dan mengapa sekutu-sekutu medianya dengan keras berusaha untuk membantunya: mereka tidak mau kebenaran diungkap," kataTrump dalam sebuah pernyataan.
"Faktanya sederhana, pilpres ini sama sekali belum selesai," ujar dia.
Trump telah berulang kali membuat klaim tak berdasar akan adanya kecurangan dalam pemilihan.
https://www.suara.com/news/2020/11/0...ref=headline_1
Video Porno Mirip Gisel Diburu, Warganet 'Tergocek' Link Siksa Kubur
Suara.com - Media sosial diramaikan dengan kemunculan video porno mirip artis Gisella Anastasia atau Gisel. Banyak warganet berburu link video syur mirip Gisel tersebut hingga tak sedikit dari mereka yang kesal karena kena prank video siksa kubur.
Dari pantauan Suara.om, Sabtu (7/11/20200, tagar #linkaja #gisel hingga #fullnya masuk dalam daftar trending topic di Twitter.
Ada ratusan ribu warganet membuat cuitan dengan menggunakan tagar-tagar tersebut.
Banyak warganet yang merasa penasaran dengan video porno yang disebut-sebut mirip dengan Gisel itu.
Mereka melakukan segala upaya untuk bisa mendapatkan video tersebut.
Namun, belakangan beredar video porno mirip Gisel yang telah dimodifikasi.
Dari link yang tersebar di media sosial, pada bagian cover video menampilkan seorang wanita mirip Gisel. Namun setelah diklik justru menampilkan video palsu.
Video-video yang disematkan dalam video porno mirip Gisel prank tersebut mulai dari lagu Wali band berjudul Tobat Maksiat, video idola K-Pop hingga konten siksa kubur.
Warganet yang mendapati video prank tersebut meluapkan kekesalan mereka karena merasa ditipu.
"Lank link lank link, daritadi pencet link ketemunya konten siksa kubur mulu," kata @wandraigo.
"Nemu link dikira video yang lagi viral, pas dibuka malah video siksa kubur," ujar @shalemucok.
Meski demikian, banyak warganet meminta agar publik berhenti menyebarluaskan video porno tersebut.
Mereka mengapresiasi upaya publik berusaha menyamarkan video porno tersebut dengan menyematkan video-video lainnya.
"Ok juga nih upaya komunitas KPop menyamarkan pencarian video yang lagi trending itu. Salut," tutur @omdennis.
Aksi penyebaran video tak etis ini mendapat perhatian publik. Mereka yang mengedarkan terancam denda hingga hukum pidana. Penyebar video porno itu bisa dijerat dengan UU Anti Pornografi pasal 29 dan UU ITE pasal 27. Dalam pasal tersebut dinyatakan bagi siapa saja yang menyiarkan atau menyebarkan video yang mengandung konten porno bisa didenda hingga Rp 6 miliar atau penjara 12 tahun.
UU ITE Pasal 27 ayat (1) menyatakan bagi siapa yang sengaja mendistribusikan konten yang melanggar kesusilaan bisa dikenakan denda 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.
Ada juga Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 soal Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik (PP PSTE) yang telah disahkan tahun lalu memperketat konten-konten yang beredar di dunia maya, terutama media sosial.
PP PSTE dibuat untuk memudahkan pemerintah memberikan sanksi kepada platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, atau lainnya yang melanggar ketentuan hukum di Indonesia.
Pengedar akan dikenai sanksi kisaran Rp 100 juta hingga Rp 500 juta per konten. Sanksi denda saat ini tengah dipersiapkan oleh pemerintah, hingga nanti akan menjadi turunan dari revisi PP PSTE.
Demikian persoalan link video syur mirip Gisel di Twitter. Jadikan ini sebuah perhatian khusus, hentikan penyebaran video syur jika Anda menjumpainya di media sosial.
https://www.suara.com/news/2020/11/0...a-kubur?page=2
Raup 290 Electoral Votes, Joe Biden Menangi Pilpres AS 2020!
Seperti dilansir Fox News, Sabtu (7/11/2020), data penghitungan teranyar dari Fox News menunjukkan Biden menang atas petahana Donald Trump di Pennsylvania dengan meraih 49,7 persen suara, dengan Trump meraup 49,2 persen suara.
Dengan kemenangannya di negara bagian yang memiliki 16 electoral votes, maka Biden telah meraup 290 electoral votes sedangkan pesaingnya, Donald Trump baru meraup 214 electoral votes. Diketahui bahwa dibutuhkan 270 electoral votes -- dari total 538 electoral votes -- untuk bisa memenangkan pilpres AS.
Sebelumnya, ada lima negara bagian yang menjadi perebutan terakhir Biden dan Trump. Kelima negara bagian itu adalah: Nevada (6 electoral votes), Alaska (3 electoral votes), Georgia (16 electoral votes), North Carolina (15 electoral votes), dan Pennsylvania (20 electoral vote
Dari data Fox News sebelumnya, diketahui bahwa Biden unggul di Nevada, sementara Trump unggul di Alaska, Georgia, North Carolina dan Pennsylvania, meski kemudian posisi Biden berbalik mengungguli Trump di Georgia, dan akhirnya berhasil menjadi pemenang.
Dalam pilpres ini, kedua capres telah bersaing sengit untuk memperebutkan electoral votes. Bahkan raihan electoral votes keduanya sempat tipis selisihnya.
Selamat kepada Joe Biden!
SUMBER
Selasa, 03 November 2020
Dibandingkan Donald Trump, Kebijakan Joe Biden Lebih Untungkan Indonesia Jika Menang
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden
PIKIRAN RAKYAT - Pengamat ekonomi dari Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, dampak pemilu di Amerika Serikat (AS) cukup besar bagi prospek perdagangan Indonesia ke depannya.
Kebijakan proteksionisme yang dilakukan Donald Trump sudah banyak merugikan kepentingan Indonesia.
"Buktinya kinerja ekspor sebelum pandemi sudah lesu karena rendahnya permintaan bahan baku ke China dan ekspor langsung ke AS.
Selain itu Trump dinilai menciptakan banyak ketidakpastian dalam ekonomi global," kata Bhima menjawab "PR" di Jakarta, Selasa 3 November 2020.
Sementara Biden, ujar Bhima, lebih berpengalaman menjalin hubungan multilateral yang produktif pada era Obama.
"Jika Biden terpilih diperkirakan tensi perang dagang akan menurun. Di sisi lain kebijakan stimulus ekonomi di Partai Demokrat akan lebih besar untuk mendorong pemulihan daya beli kelas menengah di AS," katanya.
Biden juga, lanjut Bhima, mendorong upah minimum federal naik menjadi 15 USD/jam. Imbasnya permintaan barang dari Indonesia akan semakin besar jika daya beli di AS meningkat.
Terkait dengan dampak ke pasar keuangan, kata Bhima, Biden akan memberikan angin segar ke arus modal asing jika terpilih.
Investor AS yang selama ini bermain aman dengan beli emas, dolar dan yen jepang atau safe haven mulai berani masuk ke emerging market.
Salah satu yang akan diincar, menurut Bhima, pastinya obligasi pemerintah Indonesia karena menawarkan bunga yang tinggi kepada investor.
Dari segi FDI atau investasi asing langsung AS diprediksi semakin masuk ke Indonesia jika normalisasi hubungan dagang berhasil.
"Biden pun sepertinya akan mengambil langkah yang lebih taktis untuk menghadapi China di Asia tenggara khususnya pada masalah sengketa Laut China Selatan.
Beda sekali ya cara Trump yakni dengan melakukan seruan yang konfrontatif misalnya yang dilakukan Mike Pompeo beberapa waktu lalu, malah menambah runyam kawasan ASEAN," tambah Bhima.***
Sumber :
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...-di-pilpres-as
Murka Jerinx: Siapa yang Memesan Ini Semua? Perlihatkan Mukamu
Amarah musisi Jerinx meledak mendengar tuntutan 3 tiga tahun penjara denda Rp 10 juta subsider 3 bulan terhadapnya dalam kasus IDI Kacung WHO.
Tuntutan ini disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa (3/11/2020).
JPU menilai musisi yang memiliki nama asli I Gede Ari Astina itu bersalah telah menyebarkan kebencian lewat unggah IDI Kacung WHO.
Seusai sidang, Jerinx menilai tuntutan tersebut janggal. Sebab, kata dia, pihak IDI mengaku enggan memenjarakannya.
"Seperti apa yang didengar, JPU menuntut 3 tahun penjara. Saya makin lucu melihatnya dari pihak IDI pusat dan IDI Bali mereka bilang tidak ingin memenjarakan saya," kata Jerinx yang didampingi oleh sang istri, Nora Alexandra.
Jerinx didampingi Nora Alexandra, setelah mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (27/10/2020). (Antara/Ayu Khania Pranisitha)
Saat itu pula, seketika nada bicara Jerinx menjadi tinggi.
Ia emosi karena menilai ada pihak yang sengaja ingin memenjarakkanya dan memisahkanya dengan sang istri.
“Jadi saya ingin tahu siapa sebenarnya yang ingin memenjarakan saya? Coba datang Anda ke sidang,” ucap Jerinx kesal, dikutip dari Berita Bali—jaringan Suara.com—Selasa (3/11/2020).
Tak hanya itu, Jerinx pun menantang pihak tersebut untuk datang ke sidangnya supaya bisa bertatap muka.
“Biar saya tahu, siapa yang memesan ini semua. Yang ingin memisahkan saya dan istri saya, datang ke sidang. Perlihatkan mukamu nanti," kata drummer band Superman is Dead (SID) tersebut.
https://jakarta.suara.com/read/2020/11/03/140049/murka-jerinx-siapa-yang-memesan-ini-semua-perlihatkan-mukamu
Ramai Boikot Produk Prancis, Tempat Les Bahasa Prancis Ini Ikutan Didemo
Suara.com - Sebuah tempat les bahasa Prancis jadi sasaran demo akibat kontroversi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal Islam.
Sejumlah pendemo yang mendatangi sebuah tempat les di Bandung itu menyerukan protes mereka terhadap pernyataan Macron yang dianggap menghina Islam.
Akun Twitter @BintangStania mengungkapkan, para pendemo bahkan dijaga oleh polisi.
"Demo di depan IFI (Institut Francais d'Indonesie) Bandung. Gue lagi di BEC dan kaget banyak polisi. Ternyata ada demo," tulis @BintangStania kepada akun @infobdg.
Aksi demo itu dianggap sudah di luar batas kewajaran protes.
Banyak warganet yang mempertanyakan tujuan demo di sejumlah kantor dan produk yang berkaitan dengan negeri menara Eiffel itu.
"Semua yang berbau Perancis disenggol aja, even itu enggak relate. Lucunya," tulis akun @tubirfess.
"Kalau protesnya ke Belanda, demonya ke Holland Bakery," imbuh akun @pxdip.
"Gue penasaran sama orang pertama yang mengusulkan mereka demo ke tempat les," cuit @natriumsitrat.
"Setahu gue itu bukan sekadar tempat les Bahasa Perancis. Tapi memang sudah termasuk cabang Konsulat Jenderal. Tapi kalau memang sudah bukan lagi sih ya entah juga," jelas @Hesok1.
Seperti diketahui, usai pernyataan kontroversial Presiden Macron yang dianggap bernada Islamofobia membuat sejumlah pihak mengeluarkan kecaman.
Sejumlah negara berpenduduk mayoritas muslim mengecam pernyataan itu, bahkan tak jarang yang menyerukan pemboikotan produk-produk buatan Prancis.
Ancaman boikot juga datang dari sejumlah tokoh dalam negeri. Misalnya disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Muhyiddin Junaidi, Wakil Gubernur Sulse Andi Sudirman, artis Arie Untung, hingga politisi Fadli Zon.
Aksi bela Islam
Pendemo Aksi 212 akan demo besar di Kedutaan Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2020) siang. Demo itu untuk protes penghinaan Nabi Muhammad oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Hal ini berdasarkan seruan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
Habib Rizieq Shihab menyerukan pengikutnya untuk demo bela Nabi Muhammad di Aksi 211 dan Aksi 411. Aksi ini akan dilakukan di Jakarta dan Bandung.
Aksi 211 akan dilakukan di Jakarta pada 2 November 2020 hari ini dan Aksi 411 pada 4 November 2020.
Habib Rizieq menjelaskan aksi itu harus dilakukan karena Nabi Muhammad sudah dilecehkan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan sebagian warga Prancis.
"Semua saya serukan untuk ikut Aksi 211 di Ibu Kota Jakarta dan Aksi 411 di Kota Bandung untuk membela Nabi Muhammad yang telah dihinakan, dilecehkan," kata Habib Rizieq di Youtube Front TV, Minggu (1/11/2020).
Habib Rizieq mengingatkan pengikutnya jangan diam.
"Jangan pernah kita diam jika nabi kita dihina. Tunjukkan pembelaan kita untuk Nabi Muhammad," kata dia.
https://www.suara.com/news/2020/11/0...idemo?page=all