Selasa, 11 Agustus 2020

KEKAYAAN BUKANLAH HIDUP ITU SENDIRI


Siapa tak tahu Mark Zuckerberg ? Drop out kuliah. Menikah umur 34 tahun. Kekayaannya lebih dari 1000 trilyun rupiah yang konon siap disumbangkan. 

Dia menjatuhkan pilihan untuk menikahi Priscilla Chan, seorang dokter anak dengan mas kawin ruby yang harga per-karatnya cuma 1 juta. Upacara pernikahan cukup dilakukan di belakang rumahnya, dan hanya dihadiri 100 orang.


Ada pesan moral yang menggetarkan. Kalau mau, Mark bisa mendapatkan perempuan super cantik di muka bumi. Dia juga bisa menyelenggarakan pesta pernikahan paling mewah di muka bumi. Tapi ia memilih Priscilla, perempuan berwajah biasa, yang sama sederhananya dengan Mark dalam menjalani hidup keseharian.

Kekayaan luarbiasa tak membuat Mark gelap mata soal perempuan. Pun tidak soal kemewahan. Priscilla, bagi Mark - setidaknya sampai saat ini - melebihi nilai seluruh kekayaannya. Bahkan baginya, hidupnya (bersama sang istri) jauh lebih berharga dari kekayaannya. Maka mereka menjalani, menikmati, mengakrabi hidup mereka apa adanya - relatif tak tersentuh dan "teracuni" oleh kekayaannya yang menyilaukan mata.

Kekayaan - sebesar apapun - bukanlah hidup itu sendiri. 

Sahabat, selamat menjalani harimu yang baru, hidup baru..

By : HT

Senin, 10 Agustus 2020

Danau Beratan Bedugul, Bali

Danau Beratan Bedugul, Bali

Menurut mitos dan legenda rakyat Bali, pada awalnya Danau Beratan, Danau Tamblingan, dan Danau Buyan merupakan satu danau besar.

Namun setelah terjadi gempa besar, terbagilah danau tersebut menjadi tiga danau besar yang berdekatan.
Inilah yang menjadi asal usul Danau Beratan Bedugul saat ini.

Bagi masyarakat lokal, Danau Beratan digunakan dalam sistem irigasi (subak) untuk tanaman padi maupun pertanian lainnya.

Danau Beratan Bedugul, Bali

Pemandangan yang ditawarkan oleh Danau Beratan Bedugul juga tidak kalah indahnya dari wisata alam lainnya.

Segarnya udara pegunungan dengan pemandangan danau, pura, dan gunung yang membentang serta jauh dari kebisingan kota menambah daya tarik Danau Beratan Bedugul sebagai wisata favorit di Pulau Dewata.

DAPATKAN PENGHASILAN TAMBAHAN MINIM RESIKO KLIK DISINI

Keunikan yang dimiliki oleh Danau Beratan Bedugul yaitu letak Pura Ulun Danu yang berada di tengah danau, dimana ketika air Danau Beratan meluap,  maka area di sekitar pura ikut tergenang sehingga Pura Ulun Danu seakan-akan berada di tengah danau.

sumber cekidot :
Edelweiss Travel

Bagaimana Cara Mendapatkan Uang Dari Trading Forex

Cara Ampuh Sukses Finansial Sebelum Usia 30 : Okezone Economy

Di pasar forex, kita membeli atau menjual mata uang, dengan tujuan untuk mendapatkan uang (keuntungan/profit) dari perubahan harga. Dari sudut pandang ini, aktivitas trading forex sebenarnya mirip dengan transaksi pasar keuangan pada umumnya, seperti saham. Jika Anda telah memiliki pengalaman dalam saham, seyogyanya Anda tidak akan menemui kesulitan dalam melakukan trading forex. Namun, Anda juga tetap bisa bertrading forex meski tak ada pengalaman sama sekali dalam investasi lain. 

Namun, ada sejumlah perbedaan mencolok antara transaksi di pasar forex dengan pasar saham atau pasar lainnya. Yang pertama dan terutama adalah, pelaku trading forex bisa mendapatkan keuntungan baik ketika harga naik maupun ketika harga turun. Berbeda dengan saham dimana kita baru bisa untung jika harga naik saja. 

Kenapa bisa begitu? 

Ini karena dalam forex, jual beli mata uang dilakukan secara berpasang-pasangan. Misalnya bila kita melakukan 'buy' pasangan EUR/USD, berarti kita membeli mata uang Euro dengan menjual Dolar AS di saat bersamaan. Dalam hal ini, kita mengharapkan Euro akan menguat jadi lebih tinggi di masa depan dibanding sekarang. Dan jika harapan itu benar-benar terwujud, maka grafik harga EUR/USD akan bergerak naik, dan kita bisa mendapatkan uang dari trading forex.

Sebaliknya, apabila kita melakukan 'sell' EUR/USD, artinya kita menjual mata uang Euro dengan membeli Dolar AS di saat bersamaan. Hal itu kita lakukan ketika mengharapkan Dolar AS akan makin menguat dibanding Euro di masa depan. Apabila itu terjadi, maka grafik harga EUR/USD akan bergerak turun, dan kita tetap bisa mendapatkan uang dari trading forex biarpun nilai tukar Euro menurun.

Semoga bermanfaat,

Pilih Aman Secara Finansial atau Bebas Secara Finansial?


Ketahui 9 Istilah Dunia Finansial untuk Mengurangi Risiko Investasi


Banyak orang tua yang mengajarkan anaknya:

“Udah, ga usah aneh aneh mau usaha, pokoknya kamu sekolah yang baik, kuliah yang baik, kerja sampai 55 tahun, terus pensiun.”

Ada juga,

“Pokoknya dapat uang, ditabung aja, nanti ketika pensiun, uang tabungan itu dipakai untuk dana pensiunmu. Kalau ada hal-hal urgent, kamu juga bisa pakai uang tabunganmu. Ga usah mikir investasi di bisnis, saham, property, atau apa lah itu, karena beresiko.”

Pernah mendengar nasihat seperti itu? Mungkin Anda pernah mendengar beberapa nasihat dari orang tua yang menginginkan anaknya menjadi aman secara finansial.

Gak salah sih mikir seperti itu. Anda mau tabung uang Anda, di rekening, atau celengan, deposito itu gak salah.

Tapi kalau Anda memiliki goal bebas finansial, yaitu Anda tetap bisa hidup dengan gaya hidup yang diinginkan tanpa harus bekerja lagi. Anda hidup dari passive income atau hasil investasi Anda.

Untuk bisa mencapai itu, tidak bisa dilakukan dengan cara menabung. Anda harus investasi, agar uang Anda bisa tetap terus bertumbuh dan bisa mendapatkan passive income.

Namun ketika investasi pun jangan sembarangan ya, misalnya Anda langsung memasukkan seluruh uang Anda ke satu instrumen investasi seperti saham.

Ingat untuk melakukan aset alokasi, dengan melakukan ini, Anda akan bisa untuk meminimalisir resiko tersebut.

Jadi, dari budget investasi Anda bagi-bagi ke berbagai instrumen seperti usaha, deposito, robot trading auto-pilot, properti, bisnis, dan lain-lain.

Dengan membagi seperti itu, diharapkan ketika suatu instrumen sedang turun, instrumen lainnya naik, sehingga jika dirata-rata secara keseluruhan, hasil investasi Anda selalu naik, dan Anda mendapatkan passive income pula dari sana.

Yuk kita mulai investasi dari sekarang!

(Diambil dari Buku “Melek Investasi” hal. 48-50)

Minggu, 09 Agustus 2020

Fungsi Lain Arak Bali, Lebih Dari Sekedar Minuman Beralkohol

Arak Bali, Lebih Dari Sekedar Minuman Beralkohol

Bali merupakan pulau Indonesia yang paling tersohor di seluruh Indonesia. Keindahan alamnya sangatlah kaya, mulai dari pantai indah yang mengelilingi pulau tersebut, gunung, maupun danau yang ada disana. Selain itu kebudayaan mereka selalu menarik untuk diminati bahkan ditelusuri lebih dalam.Mungkin selama ini yang sering disoroti dari budaya Bali adalah bentuk budaya pertunjukan maupun budaya adat yang memang terlahir dari ritualitas masyarakat Bali itu sendiri. Namun kali ini saya ingin mencoba mengupas salah satu budaya yang jarang diperhatikan orang dari Bali yaitu Arak Bali. Arak Bali adalah sebuah minuman yang berasal dari ramuan tradisional berbahan baku beras ketan. Melalui proses yang terbilang sederhana, yakni dengan fermentasi dan distilasi, minuman ini mengandung kadar alkohol yang cukup tinggi yaitu mencapai 40%. Pembeda Arak Bali dengan minuman beralkohol lainnya adalah pada fungsi konsumsinya. Jika selama ini kita ketahui minuman beralkohol dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh. 


Namun tidak demikian dengan Arak Bali, minuman tersebut tidak hanya sebatas minuman beralkohol biasa yang hanya digunakan untuk konsumsi seperti pada umumnya, tetapi ada fungsi lain yang memang digunakan dalam kebudayaan masyarakat Bali itu sendiri. Salah satu perannya dalam kebudayaan maupun adat bali itu adalah penggunaan arak bali dalam beberapa upacara keagamaan. Penggunaan tersebut yakni dengan menuangkan sedikit arak Bali pada sesajen yang terdapat dalam upacara tersebut. Menurut masyarakat Bali sesajen yang diberi arak tersebut adalah sesajen yang dipersembahkan untuk Bhutakala. Selain itu arak tersebut juga dipercikan pada peralatan gamelan yang akan digunakan dalam upacara keagamaan. Bahkan menurut seoarang seniman senior Bali, I Wayan Dibia, arak Bali pada zaman dahulu sering dikonsumsi untuk penyemangat ataupun untuk penambah percaya diri para penari dan penampil yang akan melakukan pentasnya dalam sebuah pertunjukkan dalam ritual keagamaan. Bahkan menurut beliau, beberapa penampil yang mengeluarkan suara menjadikan meminum arak merupakan seperti ritual jika harus meminum arak agar tenggorokan mereka panas dan dapat mengeluarkan suara yang lebih maksimal ketika tampil. Keberadaan arak di tengah konsumsi masyarakat biasa maupun untuk ritual menimbulkan pertanyaan, sebenarnya Arak Bali memang terlahir karena dibutuhkan dalam sebuah ritual atau memang telah mengakar dalam budaya masyarakat untuk mengkonsumsinya?. Hal ini belum dapat terjawab, namun bagaimanapun Arak Bali merupakan salah satu hasil budaya masyarakat Bali yang memang selalu memiliki kekhasan dalam setiap lingkup tata kehidupannya. Saat ini Arak Bali juga dijadikan alternatif oleh-oleh yang bisa dibawa dari Bali bila kita berkunjung ke Bali. Ada beberapa merk dagang yang beredar, salah satu yang terkenal yaitu Arak Bali 'Dewi Sri' yang telah ada sejak 1930-an.

Arak Bali, Lebih Dari Sekedar Minuman Beralkohol

Sumber

Sabtu, 08 Agustus 2020

Cara Membuat Lawar Asli Bali Selangkah Demi Selangkah

Ketika saya tinggal di luar Bali, masakan khas Bali yang paling saya kangeni adalah “Lawar.” Saking kangennya, bermodalkan resep lawar dari sebuah tabloid saya nekad membuat lawar. Hasilnya? Lumayan, namun tidak seenak lawar asli buatan semeton Bali. Istri saya bilang “mungkin karena kurang pedas.

Quote:

KONSPIRASI VAKSIN "CHIP" MASUK ANGIN


by Daniel Sihombing

*Repost dari tulisan gw beberapa bulan yang lalu, agar orang yang ragu menjadi yakin.

Berimajinasi itu penting, tapi kalo tidak berdasar ujung-ujungnya akan menjadi khayalan doang. Salah satu contoh imajinasi tanpa dasar adalah kehidupan Harry potter yang berujung sebuah khayalan, berbeda dengan imajinasi pergi ke Bulan yang punya dasar teori yang tepat dan membuatnya menjadi nyata.

Saat ini, imajinasi teori konspirasi elite global dengan cara memasukkan chip kedalam vaksin adalah salah satu yang tanpa dasar. Kenapa?

1. Vaksin itu berupa cairan yang akan digunakan memakai jarum suntik sedangkan chip itu berupa benda padat. Walaupun chip itu sekecil bulir pasir jelas tidak akan bisa keluar melalui lubang jarum suntik yang bgtu kecil. Jadi agar chip itu bisa keluar melalui lubang jarum minimal chip itu sehalus bulir tepung/powder.

2. Sebuah alat pelacak seperti hal nya "Chip" dibutuhkan 3 komponen utama yaitu energy (baterai), pemancar (GPS) dan memory. Alasannya Chip tidak akan bisa dilacak jika tidak memiliki enegry sbagai pengaktif GPS dan memory sbagai otak dari chip tersebut.

3. Berhubungan dengan nomor (2), bhwa ke 3 komponen itu sangat mustahil diciptakan dengan sekecil bulir tepung saat ini, alsasannya.. 
Masuk akalkah 1/3 dari ukuran chip tersebut adalah komponen baterai yang harus punya daya tahan selama 50 tahun seukuran umur manusia?
Masuk akal kah 1/3 dari ukuran chip tersebut adalah komponen memory/procesor sebagai otak Chipnya?

Kalo elu masih membantah poin nomor 1 sampai 3 dengan alasan chip itu bisa diciptakan sedemikian rupa dengan alasan tekhnologi. Ya sudah ayo beralih ke poin brikut

4. Dengan teknologi mutakhir semacam itu, jelas biaya produksinya sangat mahal. 
Itu hukum teknologi, "semakin sulit suatu benda teknologi dibuat, semakin besar juga ongkos produksi nya". Jadi bisa dibayangkan berapa biaya pembuatan satu chip saja. Kalo gw asumsikan saja 1 chip seharga Rp.20juta maka dikalikan dengan jumlah pnduduk dunia 7,5 Milyar jiwa maka total nya.
Rp. 14,000,000,000,000,000,000
Gw yakin kalkulator HP elu juga gak sanggup hitung Nol nya itu. Yakin duit elite global ada sebanyak itu?

5. Berhubungan juga dengan diatas, bahwa ada kelompok yang berimajinasi bahwa chip itu bisa kapan saja diletupkan kalau ingin membunuh seseorang, artinya chip itu terbagi 4 komponen termasuk "bubuk messiu" sebagai komponen tambahan peledak. 
Makin bingung kan loe?

Kesimpulan nya daripada capek berimajinasi tentang chip vaksin para elite global karena pengaruh film Hollywood, lebih baik  berimajinasi yang lebih nyata saja lah.

"Contohnya bang?"

"Fake Taxi gitu"