Jumat, 15 Mei 2020

Titik Kritis: “Perang” Melawan Pandemi Atau Berdamai dengan Covid-19







Oleh: I Gde Sudibya
Menyimak pernyataan pemerintah dan implementasinya di lapangan, tampak terjadi inkonsistensi kebijakan dan tidak seiramanya kebijakan beberapa menteri dalam upaya ” memerangi” pandemi Covid-19.

Contoh dari inkonsistensi kebijakan, di mana pemerintah secara tegas melarang warga untuk mudik, karena akan berpotensi mengakibatkan penularan virus dalam jumlah jutaan di pedesaan, yang sistem pelayanan kesehatannya sangat terbatas. Pada sisi lain, Kementrian Perhubungan memberikan izin ke perusahaan angkutan umum untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, walaupun dengan catatan para penumpang diwajibkan mengikuti protokol kesehatan.

Contoh dari lemahnya koordinasi antar menteri yakni Menko Perekonomia telah mengumumkan secara rinci program pelonggaran atau relaksasi, tetapi diberitakan Menteri Kesehatan tidak mengetahui program relaksasi yang dimaksud. Padahal kita mengetahui Kementrian Kesehatan yang lebih punya kewenangan dan tanggung jawab dalam program melawan pandemi ini.

Dalam inkonsistensi kebijakan ini, memarik untuk disimak ulasan kolom Jawa Post ( 12/5 ) JATI DIRI, dengan judul: Awas, dari Pandemi ke Pan-dinamit dikutip secara lengkap ( sebagian ): ” Perubahan strategi dari ” perang ” ke ” berdamai ” dengan Covid-19 akan berkonsekuensi panjang. Pilihan Jokowi ini patut dicemaskan akan memakan tak sedikit korban. Sebab, Covid-19 bukanlah musuh yang bisa diajak damai”.

Lebih lanjut kolom ini menulis: ” Ketika Jokowi berbelok untuk ” damai ” dengan Covid-19, maknanya ini adalah pelonggaran. Kemarin Ketua Gugus Tugas Covid- 19 Doni Monardo menyatakan, orang 45 tahun ke bawah akan diperbolehkan kerja. Demi menghindari PHK. Ini kelanjutan dari kejutan pelonggaran semua moda transportasi oleh Menhub Budi Karya Sumadi.”

Pelonggaran di Masa Puncak Pandemi
Inkonsistensi kebijakan pemerintah di atas, ulasan atau lebih tepatnya warning atau peringatan yang disampaikan dalam kolom JP di atas, menimbulkan sejumlah pertanyaan.

Pertama, kenapa tindakan pelonggaran begitu cepat dilakukan, pada saat pandemi diperkirakan ada pada titik puncaknya, minggu ke 2 dan ke 3 bulan Mei ini.Termasuk prediksi yang dibuat oleh ketua tim akhli dalam tim gabungan tingkat nasional penanggulangan pandemi?

Kedua, bagaimana simulasi skenario yang dibuat pemerintah terhadap risiko tingginya penularan, terlebih-lebih pasca pelonggaran. Bagaimana respons pemerintah terhadap pendapat para akhli epidemiologi dan bio statistik yang berupa relaksasi semestinya baru dapat dilakukan setelah curve korban dan penularan terus turun sampai tingkat landai, dan tidak ada lagi kasus baru?

Ketiga, apa dasar pemikiran pemerintah untuk melakukan relaksasi, sebutlah terlalu dini, dengan risiko besar jumlah korban, semakin panjangnya rentang waktu pembasmian dan kemudian berdampak terhadap mundurnya upaya pemulihan ekonomi.
Di era demokrasi dan transparansi dewasa ini, semestinya pemerintah segera memberikan penjelasan terhadap titik kritis ini ( relaksasi sekarang, atau ditunda dulu pasca curve pandemi terus turun melandai dan tidak ada lagi kasus baru ).

Penjelasan pemerintah ini sangat diperlukan, untuk menghindarkan terjadinya spekulasi berkepanjangan yang berupa : pemerintah tidak cukup dana untuk membelanjai PSBB, kekhawatiran akan terjadi tekanan sosial besar kalau ekonomi tidak segera dilonggarkan.

Tantangan untuk Bali
Sejalan dengan konsepsi kehidupan: Desa, Kala, Patra, Bali semestinya tetap fokus untuk peningkatan efektivitas pembasmian Covid-19, dengan target meminimalkan korban, memperpendek rentang waktu” peperangan” sehingga bisa mempercepat upaya pemulihan ekonomi.

Econimic rebound segera terjadi : menyebut beberapa diantaranya, di Ubud, Candi Dasa, Tulamben, Sanur, Kuta, Legian, Seminyak, Tanah Lot, Pemuteran dan Lovina. PKM yang dijalankan pemerintah Kota Denpasar, bisa dijadikan rujukan model dengan penyesuaian: Desa ( ruang ), Kala ( waktu ), dan Patra ( Manusia dan lingkungannya ).

I Gde Sudibya, ekonom pengamat sosial ekonomi dan kebijakan publik.

Kamis, 14 Mei 2020

PLN Jelaskan Tagihan Listrik pada Pelanggan

Bali Tribune / Pertemuan antara PLN UID Bali bersama perwakilan pelanggan. (ist)

balitribune.co.id | Denpasar - PLN melakukan pertemuan dengan perwakilan pelanggan dan Ombudsman Bali di Kantor PLN ULP Denpasar pada Rabu (13/5). Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan I Made Suamba menyampaikan secara langsung penjelasan hitungan tagihan listrik kepada perwakilan pelanggan yang hadir. Suamba menyampaikan bahwa tarif listrik tidak mengalami kenaikan. 
“Pada pemakaian bulan sebelumnya, digunakan hitungan rata-rata. Ketika bulan April dilakukan pembacaan meter, terdapat selisih pemakaian bulan sebelumnya yang ditambahkan pada pemakaian April. Jumlah tagihan sudah disesuaikan,” jelasnya.
Kepala Ombudsman RI Provinsi Bali Umar Ibnu Alkhatab menyampaikan sebelumnya pihak PLN telah menjelaskan secara langsung terkait banyaknya keluhan masyarakat mengenai tagihan listrik. 
“Jumat lalu sudah dilakukan pertemuan. PLN berinisiatif untuk menjelaskan langsung kepada pelanggan melalui forum hari ini,” ungkap Umar. 
Menurutnya, langkah ini menjadi bentuk upaya perbaikan layanan PLN kepada masyarakat. Di hadapan Kepala Ombudsman RI Bali, perwakilan pelanggan menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN dalam mendengar langsung pendapat pelanggan. 
“Setelah mendapat penjelasan, saya memgerti, paham dan bisa menerima kenapa tagihan listrik melonjak,  sesuai dengan pemakaian. Terlebih ini bisa langsung berdiskusi,” kata Angga, salah satu perwakilan pelanggan
Melalui diskusi dengan perwakilan pelanggan ini, PLN mendapat masukan dan mendengar langsung harapan dan keluhan yang disampaikan pelanggan. 
“Kami berterima kasih pada perwakilan pelanggan. Masukan yang disampaikan akan menjadi bahan evaluasi ke depan,” ujar Manager PLN UP3 Bali Selatan. Kepala Ombudsman RI Bali juga menambahkan pihaknya berharap permasalahan ini tidak terulang. PLN juga bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
Untuk menjaga akurasi pembacaan meter pelanggan, PLN mengharapkan partisipasi aktif pelanggan untuk melakuka  pencatatan meter mandiri melalui Whatsapp PLN 08122123123 setiap akhir bulan. Bagi pelanggan yang merasa mengalami kenaikan tagihan listrik dapat menyampaikan keluhan melalui Contact Center PLN 123. 

WHO: Kita Harus Hidup dengan Covid-19, Virus Itu Mungkin Tak Bakal Hilang

WHO: Kita Harus Hidup dengan Covid-19, Virus Itu Mungkin Tak Bakal Hilang

Suara.com - WHO mengeluarkan pernyataan baru mengenai virus corona covid-19. Menurut organisasi kesehatan dunia tersebut, covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang.

Pernyataan tersebut diutarakan di tengah negara-negara di dunia melonggarkan aturan pembatasan wilayah atau lockdown.

Bahkan, WHO menyatakan semua orang di dunia harus belajar hidup bersama virus tersebut, demikian seperti disadur dari AFP.

"Kita memiliki virus baru yang memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu sangat sulit untuk diprediksi kapan kami akan mengatasinya," kata Michael Ryan, direktur kedaruratan WHO dikutip dari AFP.

"Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik di komunitas kita dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," katanya dalam konferensi pers virtual di Jenewa.

Lebih dari setengah umat manusia telah dikunci sejak krisis virus corona dimulai. WHO juga memperingatkan tidak ada cara untuk menjamin bahwa pelonggaran pembatasan tidak akan memicu gelombang kedua infeksi.

"Banyak negara ingin keluar dari langkah-langkah yang diterapkan. Tapi rekomendasi kami tetap waspada dengan tingkat setinggi mungkin di negara mana pun." kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.


Michael Ryan menambahkan bahwa harus menempuh "jalan yang sangat-sangat jauh" untuk kembali ke keadaan normal.

"Ada beberapa pemikiran ajaib yang terjadi bahwa lockdown bekerja dengan sempurna dan bahwa melonggarkan lockdown akan sangat baik. Keduanya penuh dengan bahaya," kata ahli epidemiologi Irlandia tersebut.

Ryan juga mengutuk serangan terhadap petugas kesehatan yang terkait dengan pandemi, mengatakan lebih dari 35 insiden "cukup serius" tercatat pada bulan April saja di 11 negara. Dia mengatakan serangan itu merupakan reaksi berlebihan dari komunitas yang kurang informasi.

"Ini adalah tindakan kekerasan dan diskriminasi yang tidak masuk akal yang harus dilawan."

Tetapi pejabat WHO tersebut juga beranggapan pencarian vaksin ini merupakan kesempatan bagi umat manusia untuk berperan bagi kehidupan dunia.

"Ini peluang besar bagi dunia," kata Ryan.

https://www.suara.com/news/2020/05/1...k-bakal-hilang

Download GTA San Andreas Mobile

Resep Roti Kering

• • • • • •
 🍞
By @cynthiahali

Bahan-bahannya :
- 1 bungkus roti tawar
- 200 gr mentega
- 100 gr gula pasir

Cara membuat :
1. Oles roti tawar dengan mentega hingga rata
2. Taburkan gula pasir keseluruh permukaan roti
3. Potong-potong sesuai selera
4. Oven sampai roti kering dan renyah atau hingga kuning kecoklatan .

Resep Kue Kaastengel

Kaastengel
by @dyahlarvin
.
Bahan
- 300 gr ( Butter+ Margarin)
- 200 gr Keju ( Parmesan + Edam)
- 2 Sdm Susu bubuk cream
- 350 gr Terigu protein sedang
- 50 gr Maizena

Bahan olesan
- kuning telur kocok lepas
- Keju Cheddar parut untuk taburan

Cara membuat
- Mix butter margarin asal tercampur rata
- Masukan parutan keju Parmesan dan Edam aduk rata
- Masukan terigu, Maizena dan Susu bubuk aduk rata hingga bisa dipulung
- Cetak adonan sesuai selera tata dalam loyang, oles kuning telur dan taburi keju parut
- Panggang api kecil hingga matang kuning keemasan
.

Homemade ~ Chinese Shumai / Pork and Shrimp dumpling Resep Chinese Shiumai / Siomay Babi Udang

Sisa stock siomay bikinan bbrp hari yg lalu. Ini utk menghaluskan daging pakai Food Processor Pro Signora dan mengukus menggunakan Steam Cooking Pot Signora. 

Homemade ~ Chinese Shumai / Pork and Shrimp dumpling
Resep Chinese Shiumai / Siomay Babi Udang
Bahan:
500g daging samcan / kapsim, potong
250g udang segar kupas bersih (kalau mau tambah udang jg boleh)
Jamur shintake (saya tidak pakai krn anak2 kurang suka)
5 siung bwg putih
2 sdm kecap ikan
1 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
2 sdm cooking wine / arak masak
2 sdm minyak wijen
4-5 sdm tepung maizena
2 butir telur kocok lepas

Cara:
- Siapkan food processor signora, masukkan daging dan bawang putih, putar tombol ke pulse beberapa kali, kemudian naikan speed, process sampai tekstur yang diinginkan. Untuk siomay ini lebih enak jangan terlalu halus teksturnya. - Masukkan udang, putar tombol pulse kemudian haluskan sampai tekstur yang diinginkan (jangan terlalu halus) - Tambahkan bahan2 lain, campur rata. Boleh dikukus sedikit untuk koreksi rasanya. Kemudian bungkus dengan kulit pangsit. - Siapkan steamer, ini saya pakai steam and cooking pot signora, kukus cukup 8 menit sudah matang.

Download GTA San Andreas Mobile

Selasa, 12 Mei 2020

Pemerintah Izinkan Warga di Bawah 45 Tahun Kembali Bekerja





Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan bakal memberi kesempatan pada kelompok muda usia di bawah 45 tahun untuk tetap bekerja di tengah pandemi virus corona.

Tujuannya agar pemerintah dapat menekan potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) warga yang terdampak corona.

"Kelompok ini tentu kita beri ruang untuk bisa aktivitas lebih banyak lagi sehingga potensi terkapar karena PHK bisa kami kurangi," ujar Doni dalam jumpa pers melalui siaran langsung akun Instagram Sekretariat Kabinet, Senin (11/5).

Doni menilai kelompok usia di bawah 45 tahun ini tak rentan terpapar corona. Secara fisik, kebanyakan mereka yang berusia di bawah 45 tahun sehat dan memiliki mobilitas tinggi.

Di sisi lain, angka kematian akibat corona dari kelompok usia di bawah 45 tahun ini hanya 15 persen. Sementara angka kematian tertinggi 45 persen dari kelompok usia 60 tahun ke atas.

"Kelompok muda usia di bawah 45 tahun mereka adalah secara fisik sehat, punya mobilitas tinggi, dan rata-rata kalau toh terpapar belum tentu sakit. Mereka tidak ada gejala," kata pria yang juga Kepala BNPB tersebut.

Sementara bagi warga yang berusia 46 tahun ke atas tetap diminta untuk menjaga diri agar tak tertular corona.

Umumnya, kata Doni, kelompok usia 46 sampai 59 tahun ini memiliki kondisi kormobid atau penyakit penyerta di antaranya hipertensi, diabetes, jantung, hingga penyakit paru obstraksi kronis. Untuk itu mereka tetap diminta di rumah, mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

"Kalau kita bisa melindungi saudara-saudara kita yang kelompok rentan ini, berarti kita mampu melindungi warga negara kita 85 persen," ucap Doni.

Doni mengatakan, saat ini gugus tugas tengah menyusun skenario untuk menjaga agar masyarakat tidak terpapar virus corona dan juga tidak terdampak PHK.

"Di sinilah dibutuhkan kerja keras dari seluruh komponen masyarakat untuk betul-betul bisa disiplin, taat, dan patuh kepada protokol kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, terkait pandemi virus corona, pemerintah merekomendasikan pelaksanaan kerja tak di kantor alias bekerja di rumah (WFH). Atas dasar itu, lembaga pemerintahan dan juga unit-unit usaha swasta di luar pengecualian menonaktifkan aktivitas perkantoran mereka. Terhitung, sudah lebih dari sebulan WFH ini digalakkan demi meminimalisasi penyebaran virus corona, terutama setelah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.

Insert Artikel Tempat Usaha yang Tidak Diliburkan Saat PSBB(CNNIndonesia/Basith Subastian)

Pandemi virus corona sendiri telah berdampak cukup besar pada sektor industri di berbagai bidang, terutama terkait imbauan physical distancing yang lalu ditegaskan lewat penerapan PSBB.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat total pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan per 20 April 2020 mencapai 2,08 juta pekerja. Lebih dari setengahnya berasal dari sektor formal yang terkena imbas wabah virus corona. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan jumlah pekerja dari sektor formal korban PHK dan dirumahkan mencapai 1,54 juta orang. Kemudian, khusus di sektor informal jumlahnya sebanyak 538 ribu pekerja.

Selain itu, ada pula sejumlah industri yang akhirnya harus menutup dan melakukan tes terhadap para pekerjanya setelah kedapatan satu atau beberapa yang positif corona. Salah satunya banyak terjadi di Jawa Timur. Angka infeksi penularan virus corona (Covid-19) di Jawa Timur melonjak tajam 128 kasus pada Sabtu (9/5). Penambahan disebut lantaran banyak kasus baru dari klaster penularan industri atau pabrik.

Salah satu peningkatan tinggi terjadi di Kabupaten Pasuruan, sedikitnya ada 21 kasus Covid-19 baru yang bertambah di daerah itu. Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menyebut sebagian besar angka itu berasal dari pekerja industri.

Selain Kabupaten Pasuruan, Kota Surabaya kembali lagi menjadi daerah dengan penambahan terbanyak pada Sabtu. Tercatat ada 75 kasus baru di Kota Pahlawan.

Kohar mengatakan 75 kasus baru itu merupakan hasil penelusuran lanjutan dari beberapa klaster yang sudah ada. Penambahan kasus berasal dari klaster PT HM Sampoerna Tbk dan Rungkut Surabaya.

Pemerintah sendiri mulai mewacanakan relaksasi dalam pelaksanaan PSBB, dan skema pemulihan kegiatan perekonomian. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pelonggaran perlu dilakukan untuk mengembalikan perekonomian di masyarakat.

Kemudian hal itu disusul relaksasi transportasi yang diumumkan Menhub Budi Karya Sumadi. Mulai pekan lalu, beberapa golongan masyarakat diperbolehkan mengakses transportasi publik selama PSBB.

Selain itu, Kemenko Perekonomian pun ketahuan mengatakan tengah melakukan kajian skema pembukaan kegiatan ekonomi mulai Juni. Sebuah foto paparan kajian yang viral pekan lalu itu berisi beberapa fase atau tahapan pembukaan kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan dilakukan selama Juni hingga Juli telah dikonfirmasi benar oleh kementerian tersebut. Diprediksikan juga, seluruh kegiatan ekonomi akan dapat berjalan normal pada akhir Juli atau awal Agustus.

"Bahwa yang beredar di masyarakat tersebut merupakan Kajian Awal Kemenko Perekonomian, yang selama ini secara intens melakukan kajian dan kebijakan Pemerintah menjelang, selama, dan pascapandemi Covid-19," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (7/5). (psp/kid)





Sumber
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...embali-bekerja